Saat membuka sesi Retreat I yang bertema “APEC’s Role in Strengthening The Multilateral Trading System in The Current Global Economi Situationâ€, di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10), Presiden SBY mengemukakan sejumlah alasan mengapa diselenggarakan pertemuan para pemimpin ekonomi APEC di Bali. Â
Pertama, walau telah banyak peningkatan dalam rangka mencapai Bogor Goals, namun masih ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk meraih target perdagangan bebas dan terbuka pada tahun 2020.Â
Seraya berupaya mencapai Bogor Goals, para anggota APEC juga harus menjamin sistem perdagangan multilateral yang terbuka, berdasarkan peraturan, transparan, dan non-diskrimnasi, yang nantinya dapat berfungsi sebagai sumber esensial pertumbuhan, pengembangan, dan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.
Kedua, masih adanya perbedaan level pembangunan ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Karenanya, pencapaian pembangunan ekonomi yang setara dan berkelanjutan sangat kritis bagi para anggota APEC.
Presiden SBY percaya anggota APEC harus mencapai Bogor Goals pada tahun 2020 sesuai dengan prinsip kemenangan bersama dan kesetaraan. Pembangunan dan kerjasama teknik masih menjadi hal esensial bagi APEC hingga saat ini. Â Â Â Â
Ketiga, walau para anggota APEC telah mencapai perkembangan berarti dalam kerjasama perdagangan dan investasi, namun seiring dengan dinamika yang terjadi di kawasan Asia Pasifik, anggota APEC kini memiliki peluang lebih besar untuk mencapai produksi serta investasi dan perdagangan yang lebih luas. Â Â
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Presiden SBY berpendapat bahwa kawasan Asia Pasifik harus saling terhubung satu sama lain. Karenanya, pembangunan konektivitas yang lebih baik harus dilakukan. Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh kesempatan lebih besar untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi. (humas setneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?