Dengan perekonomi dunia yang belum pulih, Indonesia harus dapat menjaga
diri. “Kalau ada goncangan baru tidak boleh jatuh, dan dengan
pertumbuhan ekonomi terus meningkatkan kesejahteraan rakyat,†kata SBY.
Saat
ini APBN Indonesia mencapai 1.683 triliun, dengan transfer ke daerah
mencapai 528 triliun rupiah. "Oleh karena itu, sejak kita menyusun APBN
itu benar dan tepat, dan saat digunakan kita pastikan tepat dan benar,"
SBY menjelaskan.
"Kita tidak ingin ada keterlambatan pengaliran
atau penggunaan APBN, karena bisa tidak tercapai sasaran yang telah kita
rumuskan," lanjut SBY. Presiden juga berharap agar semua kementerian
dan lembaga negara siap dalam mengalirkan anggaran, sehingga dapat
mencapai sasaran yang hendak dicapai.
Ada ratusan pejabat negara,
pemerintah, termasuk DPR RI dan DPRD yang harus menjalani proses hukum
karena penyimpangan penggunaan APBN dan APBD. "Ini tidak kita kehendaki.
Kita ingin semua selamat. Uang negara, uang rakyat betul-betul kita
gunakan sebaik-baiknya," SBY menegaskan.
Selain itu Presiden juga
meminta aparat penegak hukum seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk bekerja sama mengawal dan
menyelamatkan APBN untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia.
(fbw)
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2012/10/30/8436.html