“Kita ingin kekuatan
energi yang lebih besar, tetapi kita juga mesti memperhatikan faktor
lingkungan. Oleh karena itulah, energi kita letakkan sebagai mesin
pertumbuhan ekonomi tetapi sekaligus mencapai tujuan pembangunan ekonomi
berkelanjutan†ujar Presiden SBY menjelaskan bahwa pemerintah
berkewajiban untuk meningkatkan kapasitas produksi sumber energi, baik
itu minyak, gas, batu bara, dan listrik
“Tahun-tahun terakhir Indonesia sudah menjadi net importer, tadinya net exporter. Oleh karena itulah, pemerintah memutuskan untuk keluar dari OPEC beberapa tahun lalu karena tidak relevan lagi kita berada di sana, sementara sumber-sumber minyak kita mengalami penurunan, declining. Oleh karena itu, kita ingin menyukseskan eksplorasi dan produksi di semua tempat yang masih tersisa, baik onshore maupun offshore†papar Presiden SBY.
Target yang diharapkan akan bisa dicapai dengan, kerja keras, sikronisasi dan koordinasi antara Kementerian ESDM, Pertamina, SKK Migas, Mobile Oil, pemerintah daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan masyarakat lokal.
Sebelum Prastati ditandatangani, Presiden SBY berpesan agar semua pihak memiliki tekad bersama untuk menjadi bagian dari solusi, Jangan sampai ada hambatan-hambatan, dan kalau ada masalah seharusnya dapat diselesaikan dengan baik.
Presiden SBY pada acara peresmian tersebut didampingi antara lain oleh Menko Perekonomian, Menko Polhukam, Mendikbud, Sekretaris Kabinet, Gubernur Jawa Timur, Plt. Kepala SKK Migas, dan Ketua Badan Kerja Sama PI Blok Cepu. (Verbatim-Humas)
“Tahun-tahun terakhir Indonesia sudah menjadi net importer, tadinya net exporter. Oleh karena itulah, pemerintah memutuskan untuk keluar dari OPEC beberapa tahun lalu karena tidak relevan lagi kita berada di sana, sementara sumber-sumber minyak kita mengalami penurunan, declining. Oleh karena itu, kita ingin menyukseskan eksplorasi dan produksi di semua tempat yang masih tersisa, baik onshore maupun offshore†papar Presiden SBY.
Target yang diharapkan akan bisa dicapai dengan, kerja keras, sikronisasi dan koordinasi antara Kementerian ESDM, Pertamina, SKK Migas, Mobile Oil, pemerintah daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan masyarakat lokal.
Sebelum Prastati ditandatangani, Presiden SBY berpesan agar semua pihak memiliki tekad bersama untuk menjadi bagian dari solusi, Jangan sampai ada hambatan-hambatan, dan kalau ada masalah seharusnya dapat diselesaikan dengan baik.
Presiden SBY pada acara peresmian tersebut didampingi antara lain oleh Menko Perekonomian, Menko Polhukam, Mendikbud, Sekretaris Kabinet, Gubernur Jawa Timur, Plt. Kepala SKK Migas, dan Ketua Badan Kerja Sama PI Blok Cepu. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?