Pengadaan
Pesawat T-50i buatan Republik Korea dilaksanakan melalui kerja sama
antara Kementerian Pertahanan RI dengan Korea Aerospace Industries, Ltd
dengan nilai kontrak USD 400 juta, yang ditandatangani pada 25 Mei 2011
lalu.
Presiden SBY berkomitmen tinggi untuk membangun industri pertahanan dalam negeri, dan memenuhi secara bertahap Minimum Essential Force (MEF) TNI-AU diantaranya melalui pengadaan pesawat tempur tersebut. Ditargetkan, sampai dengan tahun 2014 TNI AU akan memiliki 62 pesawat tempur, dan 128 pesawat tempur sampai tahun 2024. Presiden SBY juga menegaskan agar proses modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) serta pembangunan kekuatan TNI/Polri dilaksanakan secara tepat sasaran, transparan, dan akuntabel.
Nantinya, 1 skuadron Pesawat T-50i tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 15 (Komando Operasi AU II), yang bermarkas di Pangkalan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur, sekaligus menggantikan Pesawat Hawk MK-53 yang usia pakainya telah habis sejak tahun 2012.
Selain menyaksikan serah terima Pesawat T-50i, Presiden SBY juga berkesempatan menyaksikan atraksi fly pass Pesawat T-50i dan solo aerobatic Pesawat Grob, fly pass 4 Pesawat T-50i yang dikawal 2 Pesawat Sukhoi, demo aerobatic Pesawat Grob, serta mengunjungi static show yang menampilkan 2 Pesawat T-50i, 1 Pesawat Sukhoi, 3 Pesawat Grob, 1 Pesawat CN-295, dan 1 Pesawat CN-235 MPA TNI AL.
Hadir dalam acara tersebut sekitar 350 undangan dari unsur Menteri KIB II, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, Anggota DPR-RI, Duta Besar dan Atase Militer Republik Korea, serta perwakilan dari Korea Aerospace Industries, Ltd. (DKDN-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?