“Selamat Hari Koperasi,
semoga koperasi makin maju dan berjaya. Saya juga mengucapkan selamat,
prestasi koperasi kita tahun-tahun terakhir ini maju dengan pesat.
Terima kasih Kementerian Koperasi dan UKM, terima kasih DEKOPIN, dan
semua penggiat dan penggerak koperasi di seluruh Indonesiaâ€, ujar
Presiden SBY yang pada kesempatan tersebut menerima penghargaan Bapak
Kebangkitan Koperasi karena peran beliau dalam memajukan koperasi selama
10 tahun kepemimpinannya.
Sesuai dengan tema besar hari Koperasi Nasional ke-67 “Koperasi Indonesia Menuju Ekonomi Globalâ€, dan berdasarkan sejarah berdirinya koperasi, Presiden SBY tidak setuju dengan adanya pernyataan bahwa di era globalisasi ini koperasi sudah tidak relevan lagi dan sudah ketinggalan.
“Sejak lahirnya gerakan koperasi memang diniatkan untuk membawa manfaat bersama bagi anggotanya, baik manfaat ekonomi maupun manfaat sosial. Oleh karena itu, koperasi tetap relevan dan penting sepanjang masaâ€, ujar Presiden SBY menjelaskan.
“Agar kesenjangan tidak makin melebar, maka kita tidak boleh makmur dan sejahtera sendiri, tetapi harus makmur dan sejahtera bersamaâ€, tambah Presiden SBY
Menurutnya ada empat cara untuk bisa mencapai semangat dan falsafah gerakan koperasi, agar kemajuan dan kemakmuran benar-benar dirasakan oleh rakyat Indonesia. Pertama, usaha-usaha besar, BUMN harus tumbuh dan berkembang karena mereka akan menciptakan lapangan pekerjaan dan membayar pajak;
Kedua, usaha mikro kecil dan menengah juga harus tumbuh dan berkembang; Ketiga, koperasi yang jelas-jelas membawa manfaat bersama bagi anggotanya tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan;
Terakhir, Keempat, para Menteri, Wakil Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, memiliki tugas agar pemerintah tetap membantu, mengasuh, membina, mendorong, dalam memajukan koperasi.
Dalam sambutannya Presiden SBY juga menyampaikan dua hal penting, yaitu berkaitan dengan hasil Pilpres dan peran Indonesia mengenai situasi terkini di Timur Tengah, utamanya lagi di Palestina yang dalam seminggu ini berkecamuk perperangan.
Hadir pada acara tersebut diantaranya, Menteri Koperasi dan UKM, sejumlah anggota DPR RI, Ketua Umum DEKOPIN, para Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia. (Verbatim-Humas)
Sesuai dengan tema besar hari Koperasi Nasional ke-67 “Koperasi Indonesia Menuju Ekonomi Globalâ€, dan berdasarkan sejarah berdirinya koperasi, Presiden SBY tidak setuju dengan adanya pernyataan bahwa di era globalisasi ini koperasi sudah tidak relevan lagi dan sudah ketinggalan.
“Sejak lahirnya gerakan koperasi memang diniatkan untuk membawa manfaat bersama bagi anggotanya, baik manfaat ekonomi maupun manfaat sosial. Oleh karena itu, koperasi tetap relevan dan penting sepanjang masaâ€, ujar Presiden SBY menjelaskan.
“Agar kesenjangan tidak makin melebar, maka kita tidak boleh makmur dan sejahtera sendiri, tetapi harus makmur dan sejahtera bersamaâ€, tambah Presiden SBY
Menurutnya ada empat cara untuk bisa mencapai semangat dan falsafah gerakan koperasi, agar kemajuan dan kemakmuran benar-benar dirasakan oleh rakyat Indonesia. Pertama, usaha-usaha besar, BUMN harus tumbuh dan berkembang karena mereka akan menciptakan lapangan pekerjaan dan membayar pajak;
Kedua, usaha mikro kecil dan menengah juga harus tumbuh dan berkembang; Ketiga, koperasi yang jelas-jelas membawa manfaat bersama bagi anggotanya tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan;
Terakhir, Keempat, para Menteri, Wakil Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, memiliki tugas agar pemerintah tetap membantu, mengasuh, membina, mendorong, dalam memajukan koperasi.
Dalam sambutannya Presiden SBY juga menyampaikan dua hal penting, yaitu berkaitan dengan hasil Pilpres dan peran Indonesia mengenai situasi terkini di Timur Tengah, utamanya lagi di Palestina yang dalam seminggu ini berkecamuk perperangan.
Hadir pada acara tersebut diantaranya, Menteri Koperasi dan UKM, sejumlah anggota DPR RI, Ketua Umum DEKOPIN, para Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?