�Hari ini kita hidupkan kembali program KB, mulai sekarang dan kedepan. Saya intruksikan seluruh jajaran pemerintahan untuk mensukseskan revitalisasi program KB kepada gubernur, bupati dan walikota, dan semua pemimpin pemerintahan untuk tampil didepan menyukseskan program ini, “ ujar Presiden.
“Kepada jajaran Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saya intruksikan untuk meningkatkan kinerjanya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik. Mintakan bantuan dan berkonsultasilah dengan pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta pemimpin informal lainnya. Pilih metodologi dan cara-cara yang tepat, lindungi hak azasi manusia dan termasuk hak reproduksi, sekaligus hak-hak kaum perempuan terbebas dari kekerasan,� kata Presiden.
Presiden juga mengingatkan program KB bukan hanya pengendalian penduduk semata, tetapi juga pengendalian pengangguran, kelahiran, dan hidup secara sehat.� Kita harus menurunkan jumlah kematian ibu ketika melahirkan, dan jumlah kematian usia balita. Ini adalah misi kemanusiaan, mulia dan hakiki, serta wajib hukumnya kita jalankan dengan sebaik-baiknya,� ingatnya.
Pada kesempantan ini pula Presiden menekankan pentingnya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. "Bahwa setiap orang, setiap sumber daya manusia, harus kita bangun dan berdayakan melalui program KB. Program ini harus kita dorong untuk terbentuknya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Dan program ini bukan program yang mengada-ngada, bukan program tanpa tujuan yang baik. Program ini untuk kepentingan kita semua, orang perorang, dan bangsa kita secara keseluruhan. Program ini menjadi tanggung jawab setiap pemimpin dan masyarakat luas,� kata Presiden
Tema Harganas tahun 2007 ini, Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Pilar Persatuan Bangsa dengan motto Keluarga Damai Negara Damai. "Mari kita sukseskan, bukan hanya Harganas kali ini, tapi sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Keluarga adalah lembaga yang terkecil yang berada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Orang Tua, anak dan keluarga dekat, merupakan tempat berseminya kasih sayang, sikap dan perilaku hormat menghormati, tumbuhnya nilai-nilai moral, agama dan kemanusiaan, tempat berlangsungnya interaksi yang harmonis dalam suasana saling asih, asuh, dan asah,� kata Presiden.
“Mengingat betapa pentingnya peran dan kehidupan dalam keluarga, maka kita ingin, seluruh keluarga bangsa Indonesia, tumbuh menjadi keluarga yang baik, keluarga yang tenteram dan damai. Tidak senang kekerasan. Keluarga yang selamat dari berbagai kejahatan, berahklak, religius, menjunjung tinggi kebersamaan dan keluarga yang mencerminkan kepribadian sebagai jati diri bangsa Indonesia,� ujar Presiden.
Sumber
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/29/1973.html