Bekasi: Sudah saatnya harus ada solusi terpadu untuk mengatasi banjir yang tiap tahun terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Walaupun anggarannya besar, tapi ini untuk keselamatan rakyat kita. Hal itu ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (4/2) siang, saat melakukan peninjauan lokasi banjir di Kelurahan Kota Baru, Bekasi, Jawa Barat.

"> Bekasi: Sudah saatnya harus ada solusi terpadu untuk mengatasi banjir yang tiap tahun terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Walaupun anggarannya besar, tapi ini untuk keselamatan rakyat kita. Hal itu ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (4/2) siang, saat melakukan peninjauan lokasi banjir di Kelurahan Kota Baru, Bekasi, Jawa Barat.

"> Bekasi: Sudah saatnya harus ada solusi terpadu untuk mengatasi banjir yang tiap tahun terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Walaupun anggarannya besar, tapi ini untuk keselamatan rakyat kita. Hal itu ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (4/2) siang, saat melakukan peninjauan lokasi banjir di Kelurahan Kota Baru, Bekasi, Jawa Barat.

">

Presiden Soal Banjir : Harus Ada Solusi, Walau Anggaran Besar

 
bagikan berita ke :

Senin, 05 Februari 2007
Di baca 1405 kali

Dalam pengarahannya, Presiden SBY meminta agar Muspika Kota Bekasi dalam memberikan informasi dan imbauan tidak membuat panik masyarakat, “Masyarakat jangan dibuat panik, tapi waspada, dan jelaskan bahwa hujan masih ada. Di daerah hulu masih deras hujannya, mungkin belum surut airnya. Terus dihimbau tempat-tempat yang dirasa tidak aman, lebih baik di tempat pengungsian. Kalau terpaksa tidak mau pindah karena menganggap biasa-biasa saja, yakinkan betul bahwa itu dipantau siang dan malam. Jadi kalau ada apa-apa, ada kenaikan air, bisa diselamatkan,� ujar Presiden SBY.

Selain itu, Presiden SBY juga meminta masalah bantuan makanan dan obat-obatan bagi korban banjir diperhatikan. “Saya tidak ingin mendengar ada yang kelaparan,� katanya. Bantuan kepada korban banjir dan pengungsi ada yang dari pemerintah daerah maupun provinsi. Pemerintah pusat juga memberikan bantuan. “Nanti dilihat seperti apa yang kita bisa bantu sesuai dengan yang dibutuhkan,� Presiden menambahkan.

Presiden meminta aparat keamanan untuk terus memantau rumah dan harta benda pengungsi korban banjir. “Selamatkan, amankan, harta benda masyarakat yang meninggalkan rumahnya karena mengungsi. Kemudian terus pantau ramalan cuaca siang dan malam,� kata Presiden.

Presiden SBY sangat senang karena banyak warga –-bahkan juga pengusaha-- yang spontan dan ikhlas membuka dapur umum, membantu melakukan evakuasi. �Ini adalah hal yang baik, yang penting kita utamakan dulu keselamatan jiwa, bantu makanannya, bantu obat-obatan, ganti pakaiannya yang hilang. Nanti kalau sudah surut airnya, sudah saatnya kita lakukan sesuatu, karena tiap tahun banjir, tiap lima tahun banjir besar. Harus ada solusi terpadu antara Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Dengan demikian kita bisa cegah banjir lebih baik lagi, walaupun anggarannya besar, tetapi ini untuk keselamatan rakyat kita,� kata Presiden.

Presiden menjelaskan, akibat pemanasan global, terjadi perubahan iklim, termasuk di Indonesia. “Bangsa Indonesia harus tahu dan menyelamatkan diri dengan cara memperbaiki lingkungan, memperbaiki kanal-kanal, saluran-saluran air, supaya tidak banjir lagi,� Presiden menuturkan.

Dalam peninjauan kali ketiga ini (sejak Jumat), Presiden SBY didampingi Mensos Banchtiar Chamsyah, Menhub Hatta Radjasa, Menteri PU Joko Kirmanto, dan Seskab Sudi Silalahi. Presiden dan rombongan langsung meninjau dapur umum untuk melihat langsung proses bantuan makanan bagi pengungsi.

Kemudian Presiden SBY didampingi Ibu Negara memberikan bantuan dua truk berisi mie instan, minyak goreng, obat-obatan, serta pasta gigi. Jumlah pengungsi korban banjir di Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi, ini 11.800 orang, yang tersebar di 20 kelurahan, dan belum ada korban jiwa. (win)

 

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/04/1543.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0