Di ruang tunggu utama bandara, Presiden mendengarkan paparan Gubernur Lampung mengenai kondisi dan perkembangan Lampung dalam dua tahun terakhir. Sjachroedin antara lain menjelaskan mengenai kontribusi hasil perkebunan Lampung terhadap produksi nasional. Gula misalnya, Lampung memberi kontribusi sebesar 35 persen dari produksi gula nasional. Tapioka menghasilkan 60 persen, dan kopi robusta memberi 85 persen dari produksi kopi nasional. Lampung merupakan gerbang Sumatera. Dengan penduduk sekitar 7,2 juta jiwa atau terbesar kedua di Sumatera, setelah Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2004 lalu Lampung merupakan daerah termiskin ketiga di Indonesia.
“ Banyak daerah terisolasi. Iulah antara lain yang menyebabkan Lampung menjadi provinsi miskin “ kata Sjachroedin. Presiden SBY mendengarkan dengan seksama penjelasan Gubernur Lampung, dan sesekali memberikan tanggapan antara lain mengenai masalah kemiskinan. Presiden mengatakan, kalau kita menggunakan parameter kemiskinan yang berbeda, tentu hasilnya juga akan berbeda. Maka dari itu harus dirumuskan dan dibuatkan parameter yang baku mengenai kemiskinan ini, kata SBY.
Tampak mendampingi Presiden dalam kunjungannya ke Lampung antara lain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menakertrans Erman Suparno, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali serta dua Jubir Presiden, Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng.
Agenda Presiden di Lampung antara meresmikan daerah irigasi Bekri dan Rumbia Barat di Kabupaten Lampung Tengah, diiteruskan dengan peninjauan pabrik fuel etanol, PT Indo Lampung Distillery . Rencananya Presiden akan kembali ke Jakarta Selasa (27/2) pagi.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/26/1602.html