Presiden Tinjau Pabrik Sepatu dan Makan Siang Bersama Pekerja Pabrik

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Rabu, 01 Mei 2019
Di baca 2175 kali

Presiden Joko Widodo pada siang ini, Selasa, 30 April 2019 meninjau sebuah pabrik sepatu di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pabrik yang dikunjungi Presiden kali ini adalah pabrik milik PT KMK Global Sports.

Presiden tiba di pabrik pada pukul 11.00 WIB dengan didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Pada kesempatan tersebut, Presiden berkeliling pabrik dan juga menyapa para pekerja yang sedang beraktivitas. Melihat kedatangan Kepala Negara, para pekerja menyambutnya dengan antusias. Beberapa menghampiri Presiden untuk bersalaman dan berswafoto.

Usai meninjau pabrik selama satu jam, Presiden kemudian berjalan menuju kantin PT KMK untuk bersantap siang bersama para pekerja. Presiden tampak duduk bersama puluhan buruh di sebuah meja makan panjang. Menu yang disantap Kepala Negara pun sama dengan yang disantap para pekerja, yakni nasi putih, sayur sop, tempe goreng, telur rebus, dan buah salak.

"Ya makan siang tadi kan ada tempe, telur, sayur. Ya saya kira secara gizi dan nutrisi untuk saya sudah sangat bagus," kata Presiden kepada para jurnalis seusai santap siang.

Kepada para jurnalis, Presiden mengaku banyak berdialog dengan para pekerja selama peninjauan, antara lain mengenai sudah berapa lama para pekerja tersebut bekerja di pabrik itu dan mengenai kesejahteraan mereka. Dari obrolan tersebut, beberapa pekerja mengaku sudah lama bekerja di pabrik, antara 15 sampai 23 tahun.

"Artinya menurut saya atmosfer lingkungan yang ada di PT KMK ini saya kira memberikan sebuah atmosfer yang baik, lingkungan yang baik, pada karyawan. Ada kliniknya, saya kira sangat bagus," ungkap Presiden seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Presiden berpandangan bahwa hal yang paling penting untuk dilakukan adalah meningkatkan produktivitas lewat peningkatan kemampuan para pekerja. Karena menurutnya, produktivitas para pekerja itu berpengaruh terhadap produksi pabrik.

"Yang paling penting kita ini meningkatkan produktivitas lewat reskilling, upskilling, sehingga kalau sudah produktif, perusahaan itu menggaji lebih tinggi itu mampu. Karena produktivitas itu juga menyangkut produksi berapa yang dihasilkan. Kalau dihasilkannya naik saya kira gajinya dinaikkan tidak masalah," paparnya.

Di penghujung keterangannya, Presiden pun berharap perayaan hari Buruh atau May Day yang jatuh pada 1 Mei esok hari bisa berjalan dengan baik, penuh kegembiraan, dan kondusif. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0