"Saya minta cukupkan dulu kebutuhan batu bara untuk dalam negeri, barulah selebihnya digunakan untuk ekspor ke negara lain," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan hari Otonomi Daerah XII di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu,Kalimantan Selatan, Jumat (25/4).
Dalam kondisi krisis energi seperti sekarang ini, kata Presiden, bangsa Indonesia harus benar-benar memanfaatkan sumber daya alamnya, seperti batu bara untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Batu bara misalnya bisa digunakan untuk mengembangan penyediaan daya listrik pada daerah yang mengalami krisis listrik.
Keadaan itu bisa dipahami, ungkapnya, karena kapasitas pembangkit listrik yang ada di Indonesia sekarang ini selama 20 tahun terakhir hanya seki tar 25.000 mega watt. Keadaan listrik yang demikian dulunya tidak masalah, sekarang menjadi krisis karena makin tinggi kebutuhan listrik di tanah air. "Untuk mengatasi itu, sampai tahun 2010 akan dibangun pembangkit-pembakit baru dengan kapasitas total 10.000 mega watt," katanya.
Itu pun belum cukup. Para bupati dan gubernur juga harus ikut berperan aktif terus ikut membangun sumber daya kelistrikan di daerahnya sendiri. Keikutsertaan tersebut bisa diwujudkan dalam membantu penyediaan batu bara untuk pembangunan Pembangklit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Selain masalah batu bara, Presiden Susilo juga meminta rakyat Indonesia untuk melakukan penghematan besar-besaran terkait terus naiknya harga bahan bakar minyak dunia (BBM), Sudah saatnya ki ta menghentikan pemakaian energi dan BBM yang boros. Para gubernur dan bupati bisa memulai gerakan penghematan besar-besarn energi, BBM, air di daerahnya masing-masing . Masih banyak masyarakat kita yang melakukan pemborosan. Mereka harus diajak untuk berhemat katanya.
Presiden Susilo juga meminta untuk mempercepat pembangunan jalan trans Kalimantan. Percepatan pembangunan jalan yang menghubungkan antarprovinsi ini di pulau Kalimantan ini diperlukan untuk menunjang peningakatan sejahteraan rakyat di daerah lebih baik lagi, Paling tidak poros selatan jalan Trans Kalimantan diutamakan pengerjaannya, katanya.
Otonomi Daerah
Dalam peringatan hari Otonomi Daerah, Presiden SBY mengajak melakukan intropeksi pelaksanaan otonomi daerah, khusus untuk daerah-daera h yang telah dimekarkan dalam 10 tahun terakhir. Instropeksi itu bisa mulai dilakukan dari melihat dari tujuan utama otonomi daerah itu sendiri, yakni apah sudah mampu terciptanya kesejahteraan dan berjalannya demokrasi secara baik. Kalau dua hal itu tidak berjalan, maka mari dibenahi. Ukuran lain juga bisa dilihat apakah pelayanan publik lebih cepat, tepat dan murah atau tidak, katanya.
Menurut Susilo, otonomi daerah itu memerlukan pemimpin kreatif di mana mampu menciptakan daerahnya memiliki daya saing ekonomi yang tinggi. Kepala Daerah yang baik tidak hanya bertugas sekedar administrator, tetapi juga sebagai motivator dengan tanggungjawab yang akuntabel, katanya.
Sumber :
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/25/12570562/
presiden.utamakan.batubara.untuk.dalam.negeri