"Saya berpesan, saya mengajak kaum perempuan dan seluruh rakyat Indonesia di dalam menghadapi krisis dunia yang berdampak pada negeri kita, dalam menghadapi persoalan di negeri sendiri akibat krisis 10 tahun lalu, yang barangkali tidak terkait langsung dengan krisis dunia, saya meminta jangan panik," katanya dalam pidatonya pada peringatan ke-80 Hari Ibu di Plennary Hall, Jakarta Convention Centre, Senin.
Menurut Kepala Negara, kaum perempuan justru dapat berkontribusi kepada negara, pemerintah, dan rakyat untuk menyelamatkan perekonomian dan memelihara momentum pertumbuhan perekonomian.
"Dalam kaitan ini, sekali lagi saya dukung gerakan kaum perempuan untuk diversifikasi pangan, penghematan energi, ekonomi kreatif dan gerakan tanam serta pelihara pohon," katanya.
Presiden mengatakan bahwa dalam menghadapi krisis keuangan global daya beli masyarakat harus cukup sekalipun mungkin kantong negara dan pemerintah kosong.
"Dunia usaha mungkin akan sedikit kurang rejekinya, harus bisa diterima, tapi rakyat jangan sampai memiliki kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-harinya," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, apa yang dilakukan kaum perempuan mengembangkan ekonomi kreatif melalui berbagai industri kecil dan menengah adalah salah satu solusi jitu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan dan menjaga keselamatan perekonomian.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/12/22/presiden-yudhoyono-jangan-panik-hadapi-krisis/