Indonesia, ujar Presiden SBY, merupakan negara demokrasi terbesar
ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan India. Dan pemerintahan
telah menunjukkan akuntabilitas yang semakin baik. "Rotasi kekuasaan
dan pola rekruitmen politik makin terbuka, pemilihan umum secara
langsung digelar untuk memilih presiden dan wakil presiden, gubernur,
serta bupati/walikota. Kompetisi politik semakin bebas dan terbuka,
rakyat dapat lebih leluasa menikmati hak-hak dasarnya, dan kebebasan
pers serta penegakkan hak asasi manusia makin diakui, dijamin, dan
dilindungi," ujar Presiden SBY.
Namun begitu, Presiden menganggap bahwa proses demokrasi di Indonesia masih belum selesai dan akan terus berlanjut. "Proses demokrasi masih terus berjalan. Proses demokrasi tidak hanya pada tataran normatif, legal formal, tetapi yang lebih utama pada tataran implementasi, secara konsisten ke dalam praktik-praktik yang lebih substantif," Presiden menjelaskan.
"Kita ingin di era reformasi gelombang kedua ini demokrasi tidak hanya tumbuh mekar, tetapi juga berbuah dalam bentuk kesejahteraan rakyat yang makin meningkat," SBY menegaskan. Demokrasi yang dibangun Indonesia, lanjut SBY, memiliki esensi dan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. (arc)
Namun begitu, Presiden menganggap bahwa proses demokrasi di Indonesia masih belum selesai dan akan terus berlanjut. "Proses demokrasi masih terus berjalan. Proses demokrasi tidak hanya pada tataran normatif, legal formal, tetapi yang lebih utama pada tataran implementasi, secara konsisten ke dalam praktik-praktik yang lebih substantif," Presiden menjelaskan.
"Kita ingin di era reformasi gelombang kedua ini demokrasi tidak hanya tumbuh mekar, tetapi juga berbuah dalam bentuk kesejahteraan rakyat yang makin meningkat," SBY menegaskan. Demokrasi yang dibangun Indonesia, lanjut SBY, memiliki esensi dan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. (arc)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?