"Protes Pemerintah Indonesia Tak Berlebihan"

 
bagikan berita ke :

Rabu, 26 Agustus 2009
Di baca 988 kali

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Selasa (25/8) siang menerima Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dan Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda, di Kantor Presiden. Presiden SBY menerima laporan dan penjelasan yang berkaitan dengan isu Tari Pendet yang digunakan menjadi bagian dari iklan wisata di Malaysia. “Untuk pertamakalinya sejak lima tahun yang lalu saya memberikan pernyataan berkaitan dengan isu semacam Tari Pendet, tarian Bali - Indonesia yang menjadi bagian dari iklan kepariwisataan di Malyasia,” kata Presiden SBY kepada wartawan.

“Protes yang dilakukan pemerintah Indonesia saya anggap tidak berlebihan, karena sudah terjadi beberapa kali dan ini tujuannya untuk kebaikan di masa depan. Kepada kedua menteri, saya juga meminta sekaligus langkah-langkah kita agar ciptaan dan karya anak bangsa itu mendapatkan pengesahan, baik di dunia internasional maupun di luar negeri. Sekaligus saya juga meminta update dari kerjasama dan hubungan antara Indonesia dan Malaysia, termasuk bagaimana upaya kedua pemerintah untuk mengelola isu-isu seperti ini,” terang SBY.

Presiden SBY menjelaskan bahwa Menbudpar telah bertindak dan telah menyampaikan surat yang bernada protes dan meminta penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya. “Jawaban sementara, memang itu iklan dibikin oleh sebuah private company yang berkaitan dengan usaha kepariwisataan di Malaysia. Terhadap itu saya berpendapat, bagaimanapun saya berharap pemerintah Malaysia bisa menjaga sensitifitas rakyat Indonesia yang berkaitan dengan itu, karena kejadian ini bukan yang pertama kali,” tegas SBY.

“Beberapa tahun yang lalu atas inisiatif saya dan disetujui pimpinan Malaysia, kita juga membentuk Eminent Person’s Group yang khusus mengelola permasalahan, persengketaan di antara kedua bangsa, bangsa Indonesia dan bangsa Malaysia, termasuk isu-isu tentang hak cipta ataupun karya budaya dan karya peradaban diantara kedua bangsa. Dengan semangat kita ingin menjaga hubungan baik diantara Indonesia dan Malaysia,” SBY menerangkan.

Berkaitan dengan isu tarian Pendet yang menjadi bagian dari iklan di Malaysia itu, SBY berharap kedepan pemerintah Malaysia memberikan atensi, menjaga perasaan rakyat Indonesia, memelihara hubungan baik dan Eminent Person’s Group bisa difungsikan untuk mencegah hal-hal yang seperti itu. “Ini harapan saya, dengan semangat menjaga dan memelihara hubungan baik,” seru SBY.

Masih berkaitan dengan hubungan Indonesia dengan Malaysia, Presiden SBY berpendapat sesungguhnya di sisi lain seperti kerjasama di dalam bidang ketenagakerjaan memiliki progres yang baik. “Warga negara Indonesia yang ada di Malaysia, yang berjumlah sekitar 1,8 juta, baik itu yang bekerja di jajaran Kedutaan Besar atau Konjen, yang belajar atau keperluan lain, maupun yang termasuk Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia. Ini juga masalah yang sensitif, banyak muncul masalah-masalah yang berkaitan tentang itu tetapi ada progres yang baik, yang kita kerjasamakan diantara kedua pemerintah, Indonesia dan Malaysia,” terang SBY.

"Mengingat kita bisa menjalankan kerjasama yang baik semacam pengelolaan Tenaga Kerja Indonesia itu, saya berharap terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kebudayaan, hak cipta, dan yang berkaitan dengan karya bangsa Indonesia, pemerintah Malaysia dapat memberikan atensi dengan berangkat dari niat baik yang sama-sama disepakati untuk menjaga jangan sampai hubungan kedua bangsa terganggu karena masalah-masalah itu," tambahnya.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/08/25/4605.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0