"Investornya tidak mulai mengerjakan. Groundbreaking pindah ke pihak swasta tidak sekali, dua kali. Ini model-model yang seperti ini sering kita lihat di Solo-Ngawi. Mojokerto juga sama saja. Kita berikan ke swasta, tapi kalau tidak cepat dikerjakan akan kita ambil alih. Karena masyarakat membutuhkan," tegas Presiden Joko Widodo kepada para jurnalis usai peninjauan.
Â
Sebagaiaman dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengungkapkan bahwa proyek pembangunan jalan tol sepanjang kurang lebih 54 kilometer ini sudah di-groundbreaking sampai sebanyak empat kali. Namun, setelahnya proyek berhenti begitu saja.
Â
"Ini sudah dimulai tahun 1997 sampai sekarang satu meter pun belum dapat. Jadi, ini akan kita kerjakan, sudah dimulai seksi I nya dan pembebasan lahannya sudah 94,7%. Kemudian nanti akan dilanjutkan ke Seksi II, III, dan IV," terang Presiden.
Â
Presiden juga meminta kepada Waskita Karya agar pembangunan tol Bocimi tersebut dapat segera diselesaikan. Presiden kemudian memberikan target penyelesaian seluruh proyek tersebut di tahun 2018 nanti.
Â
"Tadi, dari Waskita menyampaikan akan diselesaikan 2019. Tapi saya minta 2018 semuanya. Tapi kalau seksi I nya nanti 2017 selesai. Ini ada jalur yang padat sekali, dulu konsesinya diberikan ke swasta tidak dikerjakan, kita ambil lagi," ucap Presiden.
Â
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peninjauan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Humas Kemensetneg)
Â