"Mengapa saya katakan demikian? Karena putra - putri Indonesia sanggup dan bisa bersaing dengan putra putri negara lain. Ini bukan lips service. Ini bukan pernyataan politik. Ini bukan pula untuk menyenangkan diri sendiri," lanjut SBY. "Saya sudah melihat semua kemajuan teknologi di Indonesia diberbagai sektor dan diberbagai daerah. Saya juga sudah melihat teknologi di luar negeri. Justru banyak putra - putri Indonesia yang masih berada di luar negeri itu, merupakan bibit unggul yang mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi di luar negeri," ujar Presiden disambut aplaus sekitar 500 peserta Rapimnas yang datang dari seluruh Indonesia.
"Ketika saya bertemu mereka di Microsoft Amerika Serikat, Malaysia dan di negara - negara Eropa, saya bertanya, saudara ingin balik ke Indonesia? Mereka menjawab, ingin Pak Presiden ! betul? Tanya saya lagi. Mereka menjawab, betul Pak! Itu yang di luar negeri. Di dalam negeri, inovasi demi inovasi berlangsung terus. Penemuan - penemuan berlangsung terus. Karya bangsa sendiri, apakah itu di bidang engineering, pertambangan dan lain-lain, tak kalah mutu dan kwalitasnya," kata Presiden, Jadi, kita memang siap bersaing dengan negara lain.
Persatuan Insinyur Indonesia yang berdiri pada tanggal 23 Mei 1952, saat ini memiliki 77 cabang di Indonesia. Rapimnas diikuti sekitar 500 insinyur dari seluruh Indonesia, berlangsung 24 s/d 25 Mei 2007. Presiden SBY hadir pada acara ini didampingi Ibu Negara, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menbudpar Jero Wacik, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, dan Jubir Presiden Andi Mallarangeng.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/24/1863.html