Rangkaian Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional

 
bagikan berita ke :

Jumat, 23 Mei 2008
Di baca 3164 kali

   
Pada tanggal 20 Mei 2008 pagi bertempat di Museum Kebangkitan Nasional, 100 Tahun Kebangkitan Nasional dirayakan dengan acara Pameran Refleksi Satu Abad Kebangkitan Nasional. Perayaan yang menampilkan drumband dari beberapa sekolah ini menjadi menarik ketika puluhan orang dengan menggunakan kostum yang mengingatkan kita pada jaman penjajahan Belanda ataupun Jepang, ikut meramaikan suasana dengan pawai berkeliling seputar Museum Kebangkitan Nasional. Acara yang dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh, dihadiri juga oleh keluarga Boedi Oetomo.

   
Kebangkitan Nasional tahun ini terasa bermakna, karena pada tahun ini bangsa Indonesia merayakan 100 tahun kebangkitan nasional, dimana ketika 100 tahun lalu, para pemuda telah mengukir sejarah, yaitu dengan mendeklarasikan Boedi Oetomo. Organisasi Boedi Oetomo yang  merupakan embrio dari Negara Indonesia adalah organisasi modern pertama di bumi nusantara ini. Solidaritas adalah hal pertama yang digaungkan oleh organisasi tersebut, dan hasilnya sampai sekarang masih terlihat yakni dengan memajukan pengajaran di kalangan masyarakat, memajukan pertanian, perternakan bahkan perdagangan. Memajukan teknik industri, memajukan kebudayaan, mempertinggi cita-cita kemanusiaan serta menjamin kehidupan sebagai Bangsa terhormat.

   
Para pendiri Boedi Oetomo memberikan contoh dengan berlaku jujur, tidak ambisius dan tanpa pamrih. Tidak salah jika keinginan mereka yang kuat untuk membangun manusia Indonesia untuk selalu maju seharusnya diteladani.

   
Dalam sambutannya Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menghimbau agar semangat Kebangkitan Nasional dapat menjadi inspirator dan motivator bagi masyarakat Indonesia untuk membangkitkan kembali semua sektor kehidupan bangsa Indonesia.

   
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh menyampaikan momentum satu abad  ini harus memiliki makna lebih tidak sebatas pada peringatan seremonial, karena Hari Kebangkitan Nasional adalah tonggak perjalanan bangsa, yang lalu diwujudkan dalam penegasan pemuda Indonesia dengan Sumpah Pemuda pada tahun 1928, hingga pada tahun 1945 bangsa Indonesia bisa memproklamirkan diri.

   
Peringatan yang diadakan di Museum Kebangkitan Nasional dilanjutkan dengan pameran yang mengambil tema “Refleksi Satu Abad Kebangkitan Nasional”. Sedangkan rangkaian acara yang dilaksanakan pada malam harinya di Gelora Bung Karno, menjadi puncak perayaan Hari Kebangkitan Nasional. Menteri Sekretaris Hatta Rajasa sebagai Ketua Panitia Nasional Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh sebagai Wakil Ketua menyempatkan diri untuk melihat kesiapan acara tersebut pada siang harinya. (REDAKSI)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
9           5           3           1           6