Realita yang menuntut banyak anak bangsa harus mengadu nasib di perantauan

 
bagikan berita ke :

Selasa, 21 Desember 2010
Di baca 1342 kali

Kuncinya agar saudara-saudara kita tidak akan jauh-jauh merantau adalah membangun ekonomi bersama-sama, artinya kita harus mengembangkan apa yang kita punya. "Membangun ekonomi memerlukan ketenangan sosial dan politik," ujar Wapres. Kebijakan ekonomi harus dapat dilakukan dengan baik di lapangan, tidak hanya di atas kertas. Untuk tumbuh mendekati prestasi perekonomian Cina dan India, termasuk juga Brazil.

Indonesia bisa dan mampu untuk melakukannya, karena memiliki segalanya. Indonesia adalah anugerah yang luar biasa dari yang Maha Kuasa. Alam yang indah dengan kekayaan yang terkandung di dalamnya, serta tenaga kerja luar biasa banyaknya. “Kita harus menyibukkan diri kita untuk mencapai tujuan pembanguna kita, di bidang ekonomi, sosial, dan politik,” ujar Wapres. Indonesia diyakini tidak akan mengalami kesulitan untuk mendekati India dan Cina. Satu dasawarsa, lapangan kerja akan baik, berkualitas, dan memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakatnya. "Bahkan 20 tahun lagi akan terbalik, Indonesia akan menjadi sumber mata pencaharian bagi para warga negara asing," tegas Wapres.

Tampak hadir mendampingi Wapres, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agung Laksono, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih, Menteri Sosial Salim Segaf, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari. Acara ini juga dihadiri oleh Dekan FEUI Firmanzah, Ketua Pusat UKM FEUI Nining Soesilo, beberapa Duta Besar, pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat dan Kelembagaan Masyarakat pemerhati masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Dalam laporannya, Menko Kesra menyampaikan bahwa hari Migran Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Desember ditetapkan PBB melalui resolusi no. 55/93 dan Deklarasi Para Pemimpin Negara ASEAN pada tanggal 13 Januari 2007, tentang perlindungan dan promosi terhadap hak pekerja migran. “Pemerintah memperingatinya dengan memberikan penghargaan pada pekerja migran Indonesia yang telah berhasil membangun kehidupan diri dan keluarganya untuk lebih sejahtera,” ujar Menko Kesra.

Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah pekerja Indonesia yang memilih bekerja di luar negeri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penempatan pekerja migran Indonesia atau TKI prosedural, baik di sektor formal maupun informal sampai dengan bulan Juli 2010 telah mencapai 1.729.320 orang dan telah memberikan pemasukan devisa melalui remitansi mencapai US$ 6,617 Miliar. “Remitansi tersebut selain bermanfaat menambah devisa negara juga memberi manfaat bagi pekerja migran itu sendiri, keluarga, komunitas, dan masyarakat lingkungan pedesaan,” ucap Menko Kesra.

Wapres menyampaikan bahwa TKI yang sukses sangat banyak jumlahnya, tetapi ada juga yang mengalami musibah-musibah, yang tentunya akan mengambil posisi berita-berita terdepan media massa. “Hari ini kita menyaksikan penghargaan bagi mereka yang sukses dan juga Pejabat Pemerintah yang mendukung upaya mensukseskan para TKI kita,” ucap Wapres.
Sebenarnya animo dan kandidat dari pekerja migran sangat banyak. Penghargaan ini salah satu upaya Pemerintah kepada TKI untuk menata kehidupan yang lebih baik, ketika menjalani kehidupan pasca merantau di tanah air.

Penghargaan yang jauh lebih besar sebenarnya lebih dirasakan oleh para TKI, jika semua pihak yang terlibat, baik Pemerintah, lembaga-lembaga yang menangani pengiriman dan kepulangan TKI, memberikan tekad bersama, guna memiliki sistem pengiriman TKI yang baik dan terstruktur. “Tingkat di mana kita bisa memenuhi seluruh kebutuhan, dan memiliki daya kompetitif di dunia internasional,” ucap Wapres.

Tekad Pemerintah jelas, menginginkan peningkatan kualitas pelayanan bagi TKI yang bekerja di luar negeri, mulai dari berangkat hingga kembali ke tanah air. “Saya yakin rekan-rekan dari LSM, memiliki niat dan hati yang sama,” ujar Wapres. Jika masih ditemukan yang belum berjalan baik, praktek yang tidak sepatutnya terjadi, harus diselesaikan bersama.

Kepada para pejabat di daerah, Wapres mengharapkan dukungan guna memberikan perlindungan dan hak yang sepatutnya bagi para TKI. “Saya sangat yakin, negara yang menerima TKI, membuka pintu untuk kerjasama yang baik, serta perlindungan dan perbaikan kualitas dari TKI,” ujar Wapres.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyaksikan penyerahan penghargaan pekerja migran 2010 kepada :
1. Pelayanan Kepulangan Pekerja Migran Indonesia, Mohammad Adip Haetami, Semarang, Jawa Tengah.
2. Purna Tenaga Kerja Indonesia Motivator, Nuryati Solapari, dari Serang-Banten.
3. Keluarga Tenaga Kerja Indonesia dengan Remitansi Produktif, Jaharuddi dari Bima-Nusa Tenggara Barat.
4. Purna Tenaga Kerja Indonesia Kewirausahaan, Siti Maryam dari Trenggalek-Jawa Timur. (Bey Machmuddin)

Sumber:

http://www.wapresri.go.id/index/preview/berita/940


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           1