"Pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi kami untuk melakukan reformasi ekonomi. Memang ada yang setuju dengan reformasi dan tidak sedikit yang menolaknya. Tapi kami tegaskan bahwa reformasi harus berjalan dan terus berjalan," ujar Presiden. Demikian seperti dirilis Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
Â
Fokus reformasi yang kami tekankan adalah keterbukaan dan kompetisi. "Kami harus terbuka dan tidak mungkin lagi menjadi tertutup," kata Presiden.
Â
Kompetisi, lanjut Presiden, akan membawa perbaikan dan menuju kondisi yang lebih baik. Presiden memberikan contoh apa yang terjadi di sektor penerbangan, dimana pada awalnya hanya terdapat 3 maskapai penerbangan. "Tapi setelah terbuka, kini telah terdapat 70 maskapai penerbangan. Bahkan dengan kompetisi yang sangat ketat Garuda nyaris bangkrut dua kali," tutur Presiden.
Â
Saat ini, industri penerbangan telah tumbuh tiga kali lipat. Karena kompetisi yang sangat ketat. "Tiket menjadi lebih murah dan masyarakat memiliki banyak pilihan penerbangan," ujar Presiden.
Bahkan Garuda berhasil bangkit dan kini telah menjadi satu dari tujuh maskapai penerbangan terbaik dunia dan diberi lima bintang," ucap Presiden.
Â
Kompetisi seperti itu juga dialami oleh sektor perbankan, stasiun pengisian bahan bakar, dan bioskop. "Sekarang kami melakukan deregulasi dan membuka banyak sektor," terang Presiden.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Â
Sebelum pertemuan, Menteri Keuangan menjelaskan kepada wartawan, bahwa diharapkan para investor mendengarkan langsung visi dari Presiden dan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta selalu berupaya untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Â
"Yang ingin kita capai adalah agar mereka selalu percaya kepada kinerja ekonomi Indonesia dan selalu percaya pada arah pengelolaan ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Menkeu.
Â
Di antara delegasi lembaga keuangan internasional yang hadir antara lain: Goldman Sachs, JP Morgan Asset Management, Schroder, Fitch Ratings dan London Stock Exchange Group. (Humas Kemensetneg)
Â