Presiden Joko Widodo menghadiri acara reuni akbar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Jakarta Convention Center, pada Sabtu, 22 September 2018. Presiden yang kebetulan merupakan alumni UGM berbagi kisah soal rekan-rekannya yang berutang semasa kuliah.
"Tadi Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) kan menyampaikan, katanya banyak yang ngutang di SGPC (warung sego pecel Bu Wiryo), benar enggak sih? Coba yang pernah ngutang di SGPC maju," kata Presiden.
Kepala Negara sendiri mengaku saat itu dirinya tidak pernah berutang di warung yang saat ini berlokasi tak jauh dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM itu.
"Saya terus terang tidak pernah makan di SGPC karena mahal buat saya. Ada yang lebih murah, ada yang harganya separuhnya. Itu yang saya biasa makan di situ," jelas Presiden seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Memang Gadjah Mada masa lalu ya seperti ini, ngutang di warung. Sama, saya juga mengalami," imbuhnya sedikit mengenang.
Salah satu alumni UGM yang maju ke hadapan Presiden setelah diminta langsung mendapat tepukan tangan meriah saat memperkenalkan dirinya yang kebetulan bernama Widodo, sama dengan nama belakang Presiden Jokowi.
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan tahun 1986 itu menceritakan kisahnya bersama dengan teman-teman yang sering berutang di warung makan. Ia mengaku hingga lulus sekalipun masih memiliki utang di warung itu.
"Jadi kalau uang kiriman belum datang ya kita tulis di situ (nota bon). Itu saya kira hampir semua teman-teman seperti itu termasuk saya. Sampai lulus pun saya masih punya utang. Ketika saya sudah punya gaji, saya kembali ke sana untuk membayar," kisahnya yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin.
Kisah lainnya datang dari Faisal, lulusan kedokteran UGM. Ia bahkan mengaku pernah mampir ke warung SGPC Bu Wiryo dan membayarnya tidak sesuai dengan apa yang ia makan.
"Pernah di SGPC ambil 5 bayarnya 2," kata Faisal.
"Saya perlu ingatkan kepada Bapak/Ibu sekalian yang ambil 5 tapi bayar 2 tolong dibayar sekarang. Itu di akhiratnya hati-hati nanti," tutup Presiden. (Humas Kemensetneg)