Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Hassan Wirajuda, seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat terbatas di Departemen Keuangan (Depkeu) di Jakarta, Kamis
Menurut Menlu, sikap itu akan menghindarkan Kuba dari situasi yang selama ini mereka alami, seperti embargo yang sedikit banyak menghambat perkembangan perekonomian negara tersebut.
Hassan menilai, pengunduran diri Fidel Castro yang tidak bersedia dipilih kembali menjadi Presiden Kuba tidak akan berpengaruh banyak dalam hubungan kedua negara.
"Saya kira tidak berpengaruh karena selama ini hubungan kita baik," katanya.
Pada Selasa (19/2), Presiden Kuba, Fidel Castro, menyatakan mengundurkan diri dari jabatan kepala negara dalam suatu pesan yang dipublikasikan laman surat kabar resmi di negeri itu, "Granma".
"Saya tidak akan menginginkan maupun menerima, saya ulangi, saya tidak akan menginginkan maupun menerima posisi presiden dewan negara dan panglima militer," tulis pemimpin Kuba yang telah berkuasa hampir 50 tahun tersebut. (*)
Sumber : http://www.antara.co.id/arc/2008/2/21/ri-berharap-pemimpin-baru-kuba-lebih-responsif/