Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Minggu mengatakan, Brasil telah berhasil dalam mengembangkan bioethanol dari tebu sebagai bahan bakar pengganti minyak selama 35 tahun.
"Mereka bisa menjual bioethanol dengan harga lebih rendah dari bensin," katanya ketika menyampaikan hasil kunjungannya ke salah satu negara Amerika Latin itu pekan ini.
Oleh karena itu, Indonesia ingin mengajak Brasil mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar nabati di tanah air.
Kerja sama tersebut, menurut Anton, berupa pertukaran tenaga ahli maupun tenaga teknik kedua negara.
Kerja sama pengembangan bioethanol dengan Brasil di Indonesia nanti rencananya dilakukan oleh Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebuah BUMN yang bergerak di bidang pergulaan.
Selain itu juga melibatkan PT RUTAN untuk pengadaan mesin pengolah bioethanol menjadi behan bakar.
Menteri mengatakan, bioethanol yang dihasilkan Brasil memiliki kualitas yang bagus sebagai bahan baku bahan bakar nabati.
Sementara itu di tempat terpisah Dirjen Perkebunan Deptan, Achmad Mangga Barani mengatakan, selain tebu pemerintah juga memanfaatkan ubikayu dan shorgum untuk mengembangkan bioethanol di tanah air pada tahun ini.
Hingga akhir 2007, realisasi pengembangan ubikayu untuk bioethanol mencapai 52.195 hektar dilakukan oleh Medco Lampung 10.000 ha, Molindo Lampung 5.000 ha dan Sungai Budi Lampung 25.000 ha.
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/16/ri-brasil-kerja-sama-kembangkan-bioethanol/
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/16/ri-brasil-kerja-sama-kembangkan-bioethanol/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?