RI Siap Jadi Bagian Tim Pemantau di Gaza

 
bagikan berita ke :

Selasa, 06 Januari 2009
Di baca 794 kali


"Apabila PBB dan masyarakat internasional setuju mengenai adanya monitoring team maka Indonesia bersedia mengirimkan putra-putri terbaiknya menjadi bagian dari tim tersebut," kata Presiden Yudhoyono di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin malam, usai menerima Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdevi.

Namun, lanjut Presiden, hal itu akan dilakukan dengan syarat gencatan senjata terwujud di Jalur Gaza karena pemerintah Indonesia juga harus mempertimbangkan keamanan.

"Karena keselamatan putra-putri Indonesia juga penting," katanya.

Kepala Negara juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan tenaga media terbaiknya untuk dikirim ke daerah-daerah tempat pengungsian warga Jalur Gaza yang menjadi korban agresi Israel.

Pemerintah Indonesia, kata Presiden, juga terus berkomunikasi dengan seluruh pihak di Palestina untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang dikirim pemerintah Indonesia tiba tepat waktu di Jalur Gaza mengingat saat ini pintu keluar atau pun masuk ke wilayah itu sangat dinamis.

"Ada kalanya lebih baik melalui Yordania namun ada kalanya juga lebih baik melalui Mesir," ujarnya.

Presiden Yudhoyono mengatakan selain mengirimkan bantuan kemanusiaan (berupa uang tunai senilai 1 juta dolar AS, makanan dan obat-obatan) serta mempersiapkan tim media, Indonesia juga terus melakukan berbagai upaya diplomasi untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya atas Palestina.

"Tujuannya adalah untuk mendesak DK PBB guna mengeluarkan resolusi agar dapat betul-betul dilakukan gencatan senjata di Palestina dan Israel menghentikan serangan," katanya.

Indonesia, lanjut Presiden, juga mempertimbangkan diselenggarakannya suatu sidang darurat Majelis Umum PBB.

Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah Indonesia melakukan segala upaya untuk membantu rakyat Palestina dengan cara-cara yang tepat dan yang terbaik yang bisa dilakukan sebagai bagian dari solusi.

Sebelumnya Presiden Yudhoyono menerima Dubes Palestina untuk mendengarkan mengenai kondisi terakhir di Jalur Gaza dan mencari tahu kebutuhan utama warga Palestina saat ini.

Seusai pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang satu jam itu Dubes Palestina saat ditanya mengenai kegiatan sejumlah organisasi di Indonesia yang berniat mengumpulkan massa ke Palestina mengatakan bahwa hal itu meningkatkan moral warga Palestina bahwa masih banyak orang yang berpihak pada mereka.

Ia mengatakan bahwa sekalipun ia mengapresiasi keinginan itu namun pintu perbatasan menuju ke Jalur Gaza saat ini sangat tidak aman.

Mehdevi juga mengatakan bahwa kedua belah pihak perlu kembali berunding untuk mencari solusi dari konflik.





Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2009/1/5/ri-siap-jadi-bagian-tim-pemantau-di-gaza/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0