RI Tawari Brunei CN-235

 
bagikan berita ke :

Rabu, 23 April 2008
Di baca 1180 kali

JAKARTA – Pemerintah Indonesia menawarkan pembelian produk-produk strategis seperti pesawat CN-235 dan alutsista kepada Brunei Darussalam.

Pemerintah kedua negara kemarin sepakat meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan untuk pembelian alat utama sistem senjata (alutsista), pertukaran intelijen, informasi, serta pelatihan dan operasi bersama untuk menanggulangi bencana alam.

Kerja sama antarkedua negara ini disepakati setelah adanya pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Merdeka Jakarta kemarin. ”Presiden SBY menawarkan kepada Sultan Hassanal Bolkiah untuk mempertimbangkan pembelian produkproduk strategis Indonesia, antara lain pesawat CN-235 dan berbagai jenis alutsista yang diproduksi PT Pindad,” demikian pernyataan pers tertulis yang disampaikan pihak Istana Kepresidenan.

Selain bidang pertahanan, kedua negara juga menyepakati kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. ”Sehubungan dengan hal itu,Presiden SBY mengundang Brunei Darussalam meningkatkan dan mengembangkan investasi di Indonesia, khususnya di kawasan ekonomi khusus di Kepulauan Batam, Bintan, dan Karimun,”lanjut pernyataan tersebut.

Dalam isu keamanan energi, kedua pemimpin membicarakan perlunya kerja sama lebih erat. Keduanya menyambut baik kerja sama yang dilakukan Elnusa dan PetroleumBRUNEI di sektor perminyakan dengan melakukan kegiatan seismik di Brunei Darussalam.

Sultan Hassanal Bolkiah dan Presiden SBY kemarin juga menyaksikan penandatanganan kerja sama di bidang kebudayaan. Sultan Hassanal Bolkiah dalam kunjungannya ke Indonesia didampingi sang istri, Pengiran Anak Hajah Saleha, dan keempat anaknya.

Selama kunjungan tiga hari, Sultan Hassanal Bolkiah dijadwalkan bermain bulutangkis di pusat pelatihan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI),Cipayung. Rombongan Kesultanan Brunei dijadwalkan melakukan jalan pagi bersama Presiden SBY,Rabu (23/4) di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Sementara itu,anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin menghargai niat baik pemerintah yang menawarkan alutsista kepada Brunei Darussalam. Namun dia mengingatkan apakah tawaran tersebut tepat karena, menurutnya, Brunei memiliki alutsista yang jauh lebih baik dari Indonesia.

Sementara Indonesia masih kesulitan memenuhi alutsista dalam negeri. ”Alutsista kita saja kurang,” ujarnya kemarin.Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu menyarankan, sebaiknya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT Pindad difokuskan untuk memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri saja.

Dalam kesempatan terpisah, TNI Angkatan Laut (AL) bersama Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) menyepakati perjanjian pelaksanaan pengembangan dan penelitian serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan teknologi alutsista TNI dalam negeri.
 
 
 
 
 
 
 
Sumber:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/ri-tawari-brunei-cn-235.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           0           0           0           0