Sambutan Acara Buka Bersama dengan Masyarakat di Masjid Keramat Luar Batang, Penjaringan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 21 September 2007
Di baca 4485 kali

TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
BUKA PUASA BERSAMA DENGAN MASYARAKAT
DI MASJID KERAMAT LUAR BATANG,
PENJARINGAN - JAKARTA UTARA
21 SEPTEMBER 2007

 

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang saya cintai dan saya muliakan para Ulama,

Hadirin-hadirot sekalian yang dimuliakan Allah SWT,
Marilah pada kesempatan yang membahagiakan ini, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena kepada kita masih diberi kesempatan, diberi kekuatan, dan diberi kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, dan pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat, dan kepada bangsa dan negara tercinta. Kita juga wajib bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena pada bulan suci Ramadhan 1428 Hijriyah ini, kita masih diberi kesempatan untuk bersama-sama menjalankan ibadah puasa. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan kepada kita diberikan tuntunan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, hidup di jalan Allah SWT.

Kita juga bersyukur, terlebih-lebih saya hari ini bersama Bapak Menteri Sosial Republik Indonesia, Bapak Sekretaris Kabinet, Bapak Gubernur DKI Jakarta, Bapak Wakil Gubernur DKI Jakarta yang insya Allah akan menjadi Gubernur, Bapak Walikota Jakarta Utara, Bapak Chairul Tanjung dan semua, bersama-sama Bapak/Ibu, hadirin sekalian untuk menjalankan ibadah shalat Maghrib bersama yang sekaligus menandai buka puasa pada hari ke-9 ini.

Masjid ini sangat bersejarah, rumah Allah yang indah dan insya Allah penuh berkah bagi kita semua yang menjalankan ibadah dan shalat pada sore hari ini. Sebagaimana yang disampaikan tadi oleh Bapak Prof. Dr. Nazaruddin Umar yang memberikan penyegaran keagamaan, pesan-pesan spiritual, pesan-pesan moral, agar kita lebih mendekat kepada Allah SWT dan wajib kita jalankan secara bersama tausyiah atau nasihat dari beliau dan para ulama, maka sebagai seorang ummaroh saya yang sedang mengemban amanah untuk memimpin bangsa dan negara kita sekarang ini, saya mengajak Saudara-saudara semua, bukan hanya dalam kaitan ibadah puasa kita, tapi juga dalam menjalankan hidup dan kehidupan kita untuk terus dan pandai bersyukur, bersikap sabar dan tegar dan terus berikhtiar menghadapi cobaan dan tantangan hidup kita.

Mengapa kita perlu bersyukur? Karena tiada taranya nikmat dan anugerah Allah SWT yang diberikan kepada kita dan bangsa kita. Coba kita lihat nasib saudara-saudara kita di tempat yang lain, yang barangkali tidak sebaik yang kita alami sekarang ini oleh Saudara-saudara sekalian yang ada di rumah Allah ini. Hari Senin dan Selasa yang lalu, saya bersama Menteri Sosial dan para pejabat yang lain mengunjungi saudara-saudara kita yang mengalami musibah gempa bumi di Bengkulu dan Sumatera Barat. Kami datang untuk membantu mereka, kami datang untuk menyampaikan rasa simpati dan mengatasi akibat gempa bumi itu. Tetapi yang ingin saya sampaikan adalah apa yang kita alami di Jakarta ini, di tempat ini, jauh lebih baik dari mereka, sepantasnya kita bersyukur ke hadirat Allah SWT. Juga banyak bangsa-bangsa di dunia yang juga mengalami musibah bencana alam di India, di China, di Afrika. di negara-negara lain. bahkan banyak bangsa yang kehdupannya jauh lebih tidak baik dari bangsa kita. Kita juga bersyukur sekali lagi atas nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita.

Mengapa saya mengajak juga untuk bersabar dan tegar manakala kita menghadapi ujian dan cobaan? Karena ujian dan cobaan ini bukan hanya diberikan kepada kita, tetapi juga kepada saudara-saudara yang lain, pada bangsa-bangsa lain di seluruh dunia ini. Kalau Rasulullah pada zaman dahulu menghadapi tantangan yang maha berat, tapi beliau sabar, tegar bersama umat, bersama sahabat, bersama semua yang berjuang di jalan Allah bersama Rasulullah, maka kita pun harus bisa bersabar dan tegar dalam menghadapi tantangan. Barangkali tidak seberat tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Mengapa kita harus berikhtiar? Tidak ada bangsa yang maju, kalau kaumnya tidak berikhtiar, tidak berusaha, tidak bekerja keras, tidak bersatu. Ingat, Tuhan tidak akan merubah nasib sebuah kaum, kecuali kaum itu yang merubahnya. Allah SWT tidak akan merubah nasib dan masa depan bangsa Indonesia, kecuali kita sendiri yang merubahnya. Mari kita amalkan firman Allah, mari kita firmankan yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hidup dan kehidupan kita menuju hari esok yang lebih baik.

Saudara-saudara, Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah SWT,
Yang kedua, saya juga mengajak saudara-saudara semua untuk terus menjalin rasa persaudaraan, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah, persaudaraan sesama umat Islam dan persaudaraan sesama bangsa Indonesia. Dengan persaudaraan, dengan kebersamaan dan persatuan, insya Allah apapun yang kita hadapi, seberat apapun persoalan akan dapat kita atasi. Tentu saja Pemerintah yang saya pimpin pada tingkat nasional, Pemerintah di Jakarta yang dipimpin oleh Bapak Sutiyoso dan Bapak Fauzi Bowo dan semua jajaran pemerintahan di negeri ini, tentu ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya. Siang dan malam kami mencurahkan perhatian untuk terus mengatasi persoalan, terus meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesehatan, mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, melawan kemaksiatan, memberantas kejahatan dan korupsi dan lain-lain.

Oleh karena itulah, yang saya harapkan adalah kebersamaan kita, dukungan dari rakyat, agar yang dilaksanakan Pemerintah bisa berhasil dan apabila yang dilaksanakan pemerintah berhasil, maka insya Allah dengan ridho Allah SWT masa depan kita akan lebih baik dari masa sekarang ini.

Itulah yang saya harapkan dan semua itu tentu berlaku bagi saya, berlaku bagi semua untuk menjalankan ajaran agama Islam yang benar sesuai dengan firman Allah, sabda Rasul dan tausyiah para ulama kita. Dan sebagai ummaroh saya mengajak bersama-sama untuk menyukseskan program-program yang dilaksanakan Pemerintah untuk meningkatkan, mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Demikianlah yang saya sampaikan, semoga Allah SWT mendengara, meridhoi dan mengabulkan niat dan cita-cita baik kita dan semoga perjalanan bangsa kita yang sudah berada pada arah yang benar dapat membangun hari esok yang lebih baik, hari esok yang kita cita-citakan bersama.

Sekian
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.


*****


Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan