Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 21 Juli 2011
SAMBUTAN PENGANTAR
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA SIDANG KABINET PARIPURNA
DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA
TANGGAL 21 JULI 2011
Â
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara Wakil Presiden dan para peserta Sidang Kabinet Paripurna yang saya hormati,
Â
Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna, dengan satu agenda, membahas kesiapan kita untuk menghadapi Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Meskipun ini datang setiap tahun, dan meskipun kita telah mengetahui permasalahan apa yang kita hadapi, kemudian langkah-langkah apa yang mesti kita lakukan, tetapi kita harus meletakkannya sebagai sebuah tugas, atau dalam bahasa keamanan, operasi, yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Kemudian kita mengetahui, sesuai dengan dinamika dan perkembangan keadaan, baik itu ekonomi maupun sosial, selalu muncul masalah-masalah baru, oleh karena itu seringkali apa yang kita lakukan di waktu yang lalu, bisa belum cukup dengan apa yang harus kita lakukan sekarang ini.
Dalam kaitan itu, pembahasan hari ini, terutama kita arahkan untuk memastikan bahwa selama Bulan Suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri, ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat kita, itu cukup. Ketersediaannya, distribusinya, keterjangkauan harganya, sambil tentu melindungi para petani, kalau itu berkaitan dengan harga-harga pangan.
Yang kedua, kita juga ingin memastikan bahwa infrastruktur transportasi, termasuk transportasi sebagai sarana angkut yang diperlukan selama mudik lebaran, itu juga cukup dan tersedia baik. Kalau kita tahu, ada ruas-ruas jalan yang memang mesti diperbaiki, sekarang memperbaikinya, jangan menunggu satu, dua minggu sebelum Idul Fitri datang. Kalau kita tahu, ada masalah di penyeberangan Merak - Bakauheni, sekarang mengatasinya. Solusinya seperti apa, jangan setelah antrian panjang, baru kita bingung, dan kemudian reaktif.
Itu sangat penting, ingat makin banyak kendaraan yang dimiliki rakyat kita, baik roda dua maupun roda empat, kemudian transportasi kereta api juga biasanya makin penuh, maupun transportasi yang lain. Perencanaan dan kesiapan yang baik menjadi sangat penting.
Yang ketiga, tidak terkait langsung dengan Ramadhan dan Idul Fitri, sebagaimana yang telah saya sampaikan beberapa saat yang lalu, nampaknya kita harus kembali melaksanakan gerakan efisiensi energi, utamanya efisiensi penggunaan listrik dan Bahan Bakar Minyak. Harga crude oil tetap tinggi dan belum ada tanda-tanda untuk menurun, ini berakibat langsung pada subsidi yang besar, pada APBN kita. Salah satu cara untuk menyelamatkan APBN kita, mengurangi tekanan subsidi pada listrik dan BBM, yaitu dengan mengurangi penggunaan listrik dan BBM. Khusus listrik, kita pernah melakukan penghematan yang sangat serius tahun 2008-2009, pernah juga tahun 2005, hasilnya konkret, hasilnya nyata.
Saya sudah mengeluarkan perintah beberapa hari yang lalu, hari ini kita bahas, saya ingin mendengarkan apa yang sudah dilaksanakan untuk memastikan bahwa jajaran pemerintah utamanya, dan kemudian jajaran lembaga-lembaga negara, sungguh melakukan penghematan listrik dan penggunaan BBM.
Tiga hal itu penting untuk kita kelola dengan baik, agar masyarakat kita, rakyat kita mendapatkan pelayanan terbaik pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, bulan dan perayaan keagamaan yang sangat ditunggu oleh mereka.
Itulah saudara-saudara pengantar saya, dan setelah ini saya memberikan kesempatan kepada Menteri terkait untuk melaporkan dan mempresentasikan rencana dan kesiapannya.
Terima kasih.
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
Â