TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERESMIAN 4500 UNIT RUMAH PEKERJA/BURUH
“KOMPLEKS KOTA SERANG BARU�
CIKARANG, 28 AGUSTUS 2007
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Saudara Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Wakil Gubernur Jawa Barat, Bupati Bekasi, Bupati Kerawang dan Para Pejabat Negara dan Pejabat Pemerintah yang bertugas di Jawa Barat dan Bekasi baik dari unsur Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, TNI dan Polri, Para Pimpinan Badan-Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk Jamsostek, Para Pimpinan Dunia Usaha termasuk Pengembang PT. Sri Pertiwi Sejati,
Yang saya muliakan para ulama, para tokoh masyarakat,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena kepada kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, Bangsa dan Negara.
Kita juga bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa hari ini bersama-sama menghadiri Peresmian Perumahan Pekerja Kompleks Kota Serang Baru yang mudah-mudahan mendapatkan berkah dari Allah SWT agar penghuninya mendapatkan bimbingan dan lindungan-Nya, hidup tenang dan makin meningkat kesejahteraannya.
Pertama-tama saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Kementerian Negara Perumahan Rakyat, kepada Jamsostek utamanya Tim Pengadaan Perumahan Pekerja, kepada Pengembang PT Sri Pertiwi Sejati, Pemerintah Daerah, baik Provinsi, Kabupaten dan semua pihak yang memungkinkan dibangunnya 4500 Rumah Sederhana Sehat ini untuk para pekerja yang tentu sangat membutuhkannya. Semoga amal saudara semua dicatat oleh Yang Maha Kuasa dengan harapan lebih banyak lagi rumah untuk rakyat yang dapat saudara bangun, yang dapat kita bangun.
Saudara-saudara,
Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Perumahan Rakyat tadi, pemerintah sangat serius, pemerintah memberikan prioritas yang tinggi untuk membangun rumah-rumah rakyat dengan berbagai konsep dan model. Mengapa? Tentu saja rumah yang layak menjadi hak dari warga negara Indonesia untuk memilikinya. Oleh karena itu dengan kemampuan yang ada, yang dimiliki oleh negara dan pemerintah kita akan terus menerus membangun perumahan-perumahan rakyat ini dengan harapan makin banyak saudara-saudara kita memiliki tempat tinggal yang layak dan tentunya akan membuat kehidupan sehari-harinya nyaman dan baik.
Prioritas ini diwujudkan dalam program-program nyata. Jenis programnya sudah disampaikan oleh Menteri Perumahan Rakyat tadi. Sebagai contoh kalau tahun 2007 sekarang ini dianggarkan kurang lebih 300 miliyar untuk subsidi rumah, insya Allah pada tahun 2008 nanti dalam RAPBN yang baru saja saya pidatokan pada tanggal 16 Agustus itu naik atau meningkat hampir 300 persen, jumlahnya 800 miliyar.
Artinya lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang penghasilannya rendah mendapatkan bantuan untuk subsidi kredit itu sehingga rumah sederhana ini terjangkau oleh daya beli, terjangkau oleh kemampuan saudara-saudara kita yang berpenghasilan rendah. Bagi yang berpenghasilan menengah keatas tentunya mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian rumah dengan cara-cara yang mereka pilih. Tetapi negara harus adil bagi yang memang tidak memiliki kemampuan, kita harus membantunya.
Saya berharap Menteri Negara Perumahan Rakyat, Menko Kesra juga ada disini, terus menerus memberikan subsidi yang makin besar dalam arti membantu saudara-saudara kita yang memang kurang mampu agar mereka secara bertahap memiliki rumah yang layak huni. Anggaran pun secara menyeluruh juga terus kita tingkatkan karena sekali lagi tidak baik kalau yang berkembang hanya gedung-gedung besar, kompleks-kompleks pertokoan, rumah-rumah mewah sementara perumahan sederhana tidak berkembang.
Justru marilah kita bekerja sama dengan pemerintah memberikan atensi yang sungguh-sungguh untuk juga pembangunan perumahan rakyat di seluruh negeri ini termasuk perumahan pekerja atau karyawan atau buruh dapat kita laksanakan lebih banyak lagi.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Saya berpesan agar pembangunan rumah sederhana sehat, rumah sederhana baik yang susun maupun yang tidak susun itu tetap memenuhi syarat untuk dikategorikan layak huni. Itu yang pertama.
Yang kedua, terjangkau oleh daya beli atau kemampuan penghasilan mereka. Kemudian saya juga berpesan, meskipun rumah itu sederhana, kecil tidak besar tetapi haruslah menjadi rumah yang penghuninya merasa tentram.
Dulu saya sewaktu masih berpangkat Letnan, Kapten karena Pak SBY dulu bertugas di TNI rumahnya juga seperti itu, tipe 36, halamannya juga tidak luas, kamarnya kecil-kecil tapi tentram, tapi bahagia karena kita bikin rumah itu indah, rapi, bersih dan sehat sehingga atau saya berharap siapa pun yang menghuni rumah-rumah ini peliharalah kebersihan, peliharalah agar rumah itu tetap sehat, tetap rapi dan indah karena ada pohon, ada bunga-bunga maka rumah itu akan senantiasa BERSERI (Bersih, Sehat, Rapi dan Indah).
Kalau rumahnya bersih, hati kita bersih. Kalau rumahnya indah, hidup kita indah. Insya Allah rumah tangga juga tentram. Insya Allah semuanya juga bisa menjalankan ibadah dengan baik dan dirahmati Allah untuk menjalani kehidupan lebih baik lagi menuju masa depan. Pesan saya pertahankan rumah itu tetap BERSERI (Bersih, Sehat, Rapi dan Indah).
Yang kedua, saya pesan kepada Saudara Bupati dengan jajarannya, para Pengembang juga dengan jajarannya, kalau memilih kompleks untuk perumahan pastikan daerah itu bebas dari bencana alam utamanya banjir. Pastikan ada prasarana dasarnya, ya mesti ada jalan, mesti ada listrik, mesti ada tempat sekolah yang tidak terlalu jauh, kalau sakit ada fasilitas kesehatan (Puskesmas), kalau ke pasar juga tidak terlalu jauh.
Pendek kata harus ada kebutuhan-kebutuhan untuk penghuni, untuk kompleks itu dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Pastikan pula ada rumah untuk beribadah. Mesjid, kalau penghuninya mayoritas beragama Islam. Kemudian juga fasilitas ibadah untuk agama lain terpulang kepada siapa yang ada di kompleks itu. Kita harus memikirkan supaya benar-benar tentram kehidupan penghuni yang ada di kompleks itu.
Kemudian saya juga berharap pemerintah daerah, Pak Bupati utamanya, Pak Gubernur dengan Kementerian dan Pengembang sekaligus dicocokkan dengan tata ruang. Dimana kompleks perumahan, dimana kompleks pertokoan, dimana kompleks misalnya untuk atau wilayah pertanian, wilayah industri. Jangan tumpang tindih, jangan tabrakan satu sama lain mengakibatkan lingkungan tidak sehat, tata yang baik, rencanakan dengan baik.
Dengan demikian baik karena ini kompleks perumahan dengan fasilitasnya, ini area perkebunan misalnya, ini area usaha, ini kompleks perkantoran dan lain-lain. Demikian juga fasilitasnya pastikan dimana-mana tersebar dengan baik.
Saudara-saudara,
Pada tanggal 23 Agustus yang lalu saya mengingatkan agar, kesempatan yang baik untuk saya tekankan kembali pengaturan pasar-pasar tradisional. Sekarang ini ada pasar modern atau kompleks pertokoan modern misalnya Makro, Carrefour, apalagi ya banyak sekali yang besar-besar tapi ingat ada pasar-pasar tradisional. Pak Bupati, ini hadir disini beliau Pak Bupati Bekasi dan Pak Bupati Kerawang, pastikan betul jangan sampai pasar-pasar modern yang besar mematikan pasar-pasar tradisional.
Boleh pasar besar karena juga memiliki pelanggan tersendiri tapi pasar tradisional itu juga menyangkut kehidupan saudara-saudara kita pedagang-pedagang kecil, usaha kecil dan menengah, tolong diatur yang baik, karena pasar modern kalau usahanya tumbuh itu juga memberikan lapangan pekerjaan, membayar pajak kepada pemerintah, pajaknya untuk saudara-saudara kita yang lain, pendidikan kesehatan ada gunanya. Yang penting jangan sampai tidak diatur, akhirnya katakanlah mematikan pasar-pasar tradisional kita. Dibikin kerjasamanya, dibikin sinkronisasinya dengan sebaik-baiknya.
Saudara-saudara, hadirin yang saya muliakan,
Kepada para pengembang, para pengusaha, disamping menjalankan usahanya saya titip tolonglah juga membantu masyarakat sekitar, yang disebut program corporate social responsibility atau community development programme. Sisihkanlah keuntungan saudara-saudara para pimpinan dunia usaha yang pantas untuk dibantukan pada kehidupan masyarakat di sekitar. Itu mulia, itu pahalanya besar dan kalau pengusaha itu memiliki sikap dermawan, memberikan secara ikhlas bantuan kepada masyarakat insya Allah akan dilipat gandakan oleh Yang Maha Kuasa penghasilan dari pengusaha itu.
Marilah kita kembangkan ketenggangrasaan yang baik, karena kita hidup di negeri tercinta secara bersama, hidup di Bekasi secara bersama, di Jawa Barat. Saling sayang menyayangi, saling bantu membantu, saling bertenggang rasa, berempati terutama pada saudara-saudara kita yang penghasilannya menengah dan kebawah. Dengan demikian insya Allah akan baik kehidupan ditempat ini. Kemudian kalau kehidupannya baik, suasananya baik. Kalau suasana baik, pembangunan bisa dilaksanakan dengan baik dan hasilnya kesejahteraan rakyat yang insya Allah makin meningkat di waktu yang akan datang.
Tentu Pemerintah Daerah harus memberikan kemudahan-kemudahan, jangan mempersulit perijinan dunia usaha, jangan membikin usahanya tidak tumbuh karena kalau dipersulit, kalau usahanya tidak tumbuh, ya tidak punya cukup dana untuk membantu masyarakat sekitarnya. Diperlukan kerjasama yang baik, Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat termasuk saya harus mendorong memberikan kemudahan membantu tumbuhnya dunia usaha. Jangan malah mempersulit, jangan minta yang macam-macam.
Setelah itu dunia usaha juga punya tanggung jawab moral yang tinggi setelah usahanya berhasil membantu masyarakat di sekitar, membantu saudara-saudara kita yang memerlukan. Kerjasama seperti itulah yang saya harapkan dapat kita laksanakan bersama-sama. Dengan demikian insya Allah semuanya akan mendapat keberkahan dan semua akan mendapatkan manfaat yang baik dari kebersamaan kita itu.
Saudara-saudara,
Itulah yang saya sampaikan dan saya pesan karena saya lihat masih belum hijau tempat ini tolong yang tadi satu rumah satu pohon betul-betul diwujudkan. Rumah-rumah, saya masih ingat rumah saya juga kecil dulu. Saya 5 tahun di rumah yang kecil seperti itu tipe 36, setelah itu baru naik tipe 70. Meskipun halamannya cuma kecil ada bunga-bunga. Bikin yang cantik, yang indah, yang baguslah. Tolong bikin hijau kompleks ini supaya hati kita juga tentram dan kalau tentram tentu yang kita laksanakan akan baik.
Demikianlah yang saya sampaikan, sekali lagi terima kasih dan selamat kepada semua pihak yang memungkinkan pembangunan rumah ini. Kepada para pekerja yang bekerja dimanapun dengan rumah ini mudah-mudahan bekerjanya makin baik. Pemerintah juga akan terus memikirkan nasib dan kesejahteraan para pekerja, para karyawan, para buruh dengan berbagai program termasuk Jamsostek.
Harapan saya setelah makin baik kesejahteraannya, para pekerja juga makin berdisiplin dan makin produktif. Kalau bekerjanya disiplin dan produktif dunia usaha akan tumbuh. Dunia usaha akan tumbuh maka lapangan pekerjaan makin besar untuk menampung saudara-saudara kita yang masih menganggur. Kalau saudara kita bekerja dapat penghasilan sehari-hari untuk membikin hidup mereka menjadi lebih baik lagi.
Itulah Saudara-saudara dan akhirnya dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa serta mengucapkan �Bismillahirrahmanirrahim�, Perumahan Pekerja Peserta Jamsostek Kota Serang Baru dengan ini saya resmikan. Sekian, semoga Allah SWT selalu memberikan bimbingan, petunjuk dan lindungan-Nya kepada kita sekalian.
Wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
*****
Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan