Sambutan Presiden Joko Widodo pada Groundbreaking Nusantara International Convention Center and Hotel
di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kepala Otorita beserta Wakil Kepala Otorita, Gubernur Kalimantan Timur, Bupati PPU, Kurator Ibu Kota Nusantara Bapak Ridwan Kamil,
Yang saya hormati Direktur Utama PT Royal Golden Eagle (RGE) Bapak Bernard Richard, Komisaris Utama PT RGE Indonesia, Bapak Ersan Syarif,
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang berbahagia.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, nanti akan ada upacara di Ibu Kota Nusantara. Awal-awal yang diundang itu 8 ribu. Dihitung-hitung ternyata hotelnya enggak cukup, akomodasi tidak cukup, konsumsi juga sangat sulit, karena memang ekosistemnya belum terbangun di sini. Dipotong lagi dari 8 ribu menjadi 4 ribu, 4 ribu. Dihitung-hitung lagi di lapangan, hotelnya ternyata enggak cukup juga, akomodasi enggak cukup, untuk konsumsi juga masih sulit. Akhirnya dari 4 ribu dipotong jadi 2 ribu. Dua ribu pun masih tidak cukup.
Akhirnya keputusan terakhir kemarin menjadi 1.300 tamu yang akan diundang ke Istana Negara untuk mengikuti upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-79. Plus, nanti kurang lebih ribuan masyarakat dari masyarakat sekitar di sini yang tidak memerlukan hotel dan akomodasi dan lain-lainnya.
Sehingga pada sore hari ini saya senang akan dilakukan peletakan batu pertama Nusantara International Convention Center dan Hotel. Ini akan menambah fasilitas apabila nanti tahun depan upacaranya mengundang 8 ribu undangan. Dan saat itu saya sudah menjadi salah satu undangan untuk hadir di sini. Tapi hotelnya saya pastikan masih belum cukup kalau mengundang 8 ribu. Paling-paling naik menjadi 2 ribu.
Jadi memang saya tidak tahu, magnet ibu kota negara Nusantara ini begitu sangat besarnya, sehingga setiap saya ketemu dengan siapapun, “Pak saya minta undangannya dong, Pak”. Undangan apa? “Upacara HUT kemerdekaan yang ke-79 di Nusantara”. Ketemu lagi, itu lagi, ketemu lagi, itu lagi yang diminta. Padahal saya kan enggak pernah membawa undangan. Yang mengatur itu semuanya dari Kementerian Sekretariat Negara, yang itu selalu dihitung detail nginepnya di mana, makan, akomodasi seperti apa, dari Balikpapan ke sini naik apa, semuanya dihitung. Jangan sampai ada yang tertinggal kalkulasinya, sehingga nanti menyebabkan keriuhan di lapangan.
Untungnya kita punya Pak Mensesneg dan Seskab yang hitungannya itu kalkulatornya dobel. Sehingga mestinya kalkulasinya benar. Nanti kita lihat pada hari Sabtu yang akan datang, apakah rapih atau ada yang komplain mengenai hotel, mengenai akomodasi, konsumsi, dan yang lain-lainnya.
Sekali lagi, saya sangat menghargai pembangunan convention center dan hotel ini. Dan tadi Pak Bernard Richard membisikan kepada saya, Pak Ersan juga bisik-bisik, saya tanya pasti kalau pas groundbreaking selesai kapan? “24 bulan Pak, tapi mungkin bisa dipercepat, Pak”. Berarti nanti pada tujuh belasan yang berikutnya baru selesai. Artinya apa sekali lagi, masih belum cukup untuk mengakomodir undangan-undangan yang akan datang di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-80 yang akan datang.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini,. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Peletakan Batu Pertama (groundbreaking) Nusantara International Convention Center dan Hotel secara resmi saya nyatakan dimulai.
Terima kasih.
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh