di Hotel Mulia, Senayan, Provinsi DKI Jakarta
Sri Baginda, Yang Mulia para pemimpin ASEAN,
Hadirin sekalian yang saya hormati.
Kita patut bersyukur di tengah melemahnya ekonomi dunia, ekonomi ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi global dan kawasan lainnya. Dengan populasi sebesar 680 juta jiwa, ASEAN juga merupakan pasar yang potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan.
Namun, kawasan kita tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam, khususnya potensi konflik di Indo-Pasifik. Untuk itu, ASEAN-Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas di Indo-Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat, serta membangun habit of cooperation yang win-win formula, tanpa satu pun merasa dikucilkan.
ASEAN-Indo-Pacific Forum memiliki tiga agenda utama, yaitu pertama, infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resilient. Ekonomi ASEAN akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri dan pembangunan ekosistem EV adalah contoh konkret membangun rantai pasok kawasan.
Yang kedua, pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif. ASEAN membutuhkan 29,4 triliun US Dollar untuk transisi energi, dan dibutuhkan skema pembiayaan yang inovatif melalui kemitraan yang profitable dan sustainable.
Yang ketiga, transformasi digital dan ekonomi kreatif. Ekonomi digital di ASEAN di tahun 2030 diperkirakan tumbuh hingga 1 triliun US Dollar, dan adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM.
Yang Mulia,
Saya mengapresiasi dukungan dan kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN sehingga telah terkumpul 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar US Dollar dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar US Dollar. Ini mencerminkan komitmen kita to walk the talk, membangun Indo-Pasifik yang damai, yang stabil, dan yang makmur. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat di kawasan dan dunia.
Dan, dengan ini saya nyatakan ASEAN-Indo-Pacific Forum resmi dibuka.
Terima kasih.