di Jakarta Convention Center, Provinsi DKI Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati para menteri, Direktur Utama BRI, beserta jajaran direksi dan komisaris Bank Rakyat Indonesia,
Yang saya hormati para pelaku usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah,
Hadirin dan undangan yang berbahagia,
Pertama-tama saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pelaku dan mitra UMKM yang telah menjadi penopang ekonomi nasional kita. Kita tahu PDB ekonomi kita 61 persen didukung oleh UMKM, usaha-usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah. Dan 97 persen yang berkaitan dengan tenaga kerja, itu juga penyerapannya oleh usaha-usaha UMKM. Ini yang penting.
Saya sangat menghargai, mengapresiasi Brilianpreneur ini yang saya lihat tadi di depan produk-produk yang ditampilkan betul-betul dikurasi sangat baik, kemasan juga saya lihat bagus-bagus, branding-nya juga bagus-bagus, dan yang paling penting memang bagaimana mempertemukan dengan buyers, dengan para pelaku UMKM.
Dan, saya lihat kalau penampilan eksponya ini memang agaknya perlu diperbesar lagi Pak Dirut, ke depan. Saya enggak tahu, saya melihat kok beda banget begitu, suasananya sangat tertata dengan baik, produknya yang ditampilkan terkurasi dengan baik. Dan memang UMKM kita harus terus naik kelas, harus go digital, harus go international, dan menguasai, harus menguasai pasar lokal yang kita miliki, karena pasar kita besar sekali. Tetapi juga tidak melupakan yang namanya pasar ekspor dan pasar global.
Kalau kita lihat memang masih belum besar, ekspor produk UMKM baru 15,7 persen, 15,7 persen UMKM kita yang masuk ke pasar ekspor, masih di bawah Singapura itu 41 persen, Thailand itu 29 persen, ini yang menjadi pekerjaan besar kita.
Dan yang selalu saya dorong, yang berkaitan dengan pembiayaan. Pembiayaan UMKM ini harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM ini baru 21 persen dari total kredit yang ada. Dan yang paling gede memang di BRI. Berapa Pak Dirut, BRI? Di BRI sendiri 83 persen. Memang usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah ini yang pegang memang semuanya berarti hampir semuanya dipegang oleh BRI, bank yang lain enggak diberi peluang.
Jadi kembali lagi, kredit perbankan ke UMKM ini baru 21 persen. Di Cina itu 65 persen gede banget, di Jepang 65 persen, di India 50 persen. Saya kira Pak Menteri BUMN mungkin juga nanti dengan BI dan OJK, ini regulasinya yang harus diperbaiki, karena tidak semua UMKM kita itu memiliki aset agunan, memiliki kolateral, sehingga prospek itu juga harus dilihat. Jangan hanya melihat agunannya mana, agunannya mana, dilihat juga dong prospeknya. Enggak punya agunan tapi prospeknya bagus, mestinya juga bisa diberikan kredit.
Saya juga tak bosan mengingatkan mengenai produk UMKM, ini harus selalu melihat permintaan pasar. Dilihat demand-nya, melihat juga tren pasar, melihat selera pasar itu seperti apa. Urusan warna, urusan desain, urusan packaging, selalu harus diperbaiki. Setiap tahun harus selalu diperbaiki, agar produk-produk kita tetap up to date dan mampu memenuhi selera pasar yang ada.
Saya rasa, itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Expo(rt) Brilianpreneur pagi hari ini saya nyatakan dibuka.
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.