Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Salam olahraga!
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Pimpinan DPR RI;
Yang saya hormati, Ketua dan Anggota Lembaga-Lembaga Negara yang hadir;
Yang saya hormati, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, para Gubernur seluruh Indonesia, para Pimpinan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), KOI (Komite Olimpiade Indonesia), Formi (Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia), NPC (National Paralympic Committee), para atlet, dan tokoh-tokoh olahraga, baik yang hadir di Cibubur maupun di Istana, di gedung di seluruh Tanah Air;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Akibat pandemi Covid-19 ini, berbagai kompetisi olahraga nasional dan internasional harus ditiadakan, harus di-reschedule ulang. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi dunia olahraga kita. Tetapi kondisi ini memberikan kesempatan kepada kita semua untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart, untuk merancang ulang ekosistem olahraga nasional kita secara besar-besaran. Dan pada Peringatan Hari Olahraga Nasional kali ini, saya mengajak Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara semuanya para insan olahraga untuk secara serius melakukan refleksi, melakukan evaluasi diri, dan kemudian menyiapkan langkah-langkah besar untuk melakukan lompatan-lompatan besar, untuk kemajuan dunia olahraga kita.
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,
Olahraga mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan kita, sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Pertama, olahraga adalah instrumen penting dalam pendidikan, bukan hanya pendidikan jasmani, bukan hanya menguatkan fisik, tetapi olahraga juga pendidikan karakter. Olahraga membangun karakter disiplin, membangun karakter sportif bahwa menang dan kalah itu biasa, membangun karakter pejuang dan pekerja keras, memperkuat karakter kolaborasi dalam teamwork dan bahkan memperkokoh jiwa patriotisme dan nasionalisme.
Kedua, olahraga merupakan instrumen meningkatkan produktivitas. Tidak mungkin produktivitas bisa ditingkatkan tanpa ada kesehatan yang prima dari warganya. Olahraga harus menjadi keseharian warga masyarakat, menjadi keseharian para pegawai, menjadi keseharian bagi kita semua di kantor-kantor pemerintah, perusahaan, dan berbagai organisasi lainnya. Oleh karena itu, olahraga bukan hanya urusan individu, juga bukan hanya urusan Kemenpora, tetapi menjadi urusan kita semuanya. Olahraga harus didukung oleh infrastruktur yang baik, didukung oleh budaya dan gaya hidup, dan didukung oleh teknologi dan manajemen yang baik.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Olahraga juga bisa menjadi salah satu pendongkrak perekonomian nasional. Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Menpora, olahraga merupakan industri yang cakupannya sangat luas, mulai dari industri events, industri pakaian, sepatu, bola, dan lain-lain. Lalu juga industri media dan industri penyiaran. Termasuk industri suvenir, piala, stiker, dan lain-lain yang dapat melibatkan UMKM kita sampai perusahaan raksasa multinasional. Target pasarnya bukan hanya masyarakat daerah, bukan hanya pasar nasional tetapi juga pasar global. Olahraga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan sport tourism. Sport tourism telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat besar, sangat luas yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat. Kita punya banyak tempat indah untuk pengembangan sport tourism, mulai dari gunung, laut, dan danau yang selain alam yang indah juga kaya dengan seni dan budaya. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara olahraga, seperti terbang layang, menyelam, bersepeda, atletik, dan olahraga rekreatif lainnya. Peluang pengembangan sport tourism ini semakin besar pascapandemi nanti. Masyarakat akan lebih memilih berolahraga dan berwisata di ruang terbuka, di alam bebas, peluang ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang alamnya indah.
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang saya hormati,
Terakhir, saya pesan kepada Menpora, KONI, KOI, untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional. Kalau selama ini prestasi olahraga kita masih kurang, masih kurang berhasil itu artinya cara-cara yang selama ini kita lakukan mungkin tidak tepat, mungkin kurang tepat. Kita harus melakukan review total, ekosistem nasional untuk prestasi olahraga harus di-review total. Saya minta tata kelola pembinaan atlet di-review total. Rancang tata kelola pembinaan atlet yang tersinergikan dengan baik dari daerah sampai pusat, dari lembaga pendidikan umum sampai lembaga pendidikan olahraga, tingkatkan sinergi antara organisasi cabang olahraga sampai ke Kemenpora. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru juga harus kita lakukan, bukan hanya untuk pengembangan pusat pelatihan yang berbasis sains tetapi juga pengembangan manajemen baru yang lebih baik. Kembangkan sistem informasi dan big data analytics yang bisa mendeteksi calon-calon atlet yang berkualitas.
Ingat, bahwa penduduk kita (berjumlah) 267 juta lebih dan mayoritas adalah generasi muda. Sangat tidak masuk akal jika kita kekurangan calon atlet yang berbakat, pasti jutaan yang berbakat. Kalau kurang calon, pasti yang salah adalah manajemennya, bukan kekurangan bakatnya. Oleh karena itu, sistem pembinaan atlet nasional sekali lagi, harus di-review total. Saya minta kepada Menpora untuk segera mengajak semua pihak yang terkait untuk merancang ulang sistem pembinaan atlet kita secara besar-besaran dan segera melaporkan hasilnya kepada saya. Sekali lagi, sebagai sebuah negara besar kita harus punya nama besar di kompetisi olahraga-olahraga di arena internasional. Kita pernah mempunyai nama-nama besar di tingkat internasional di beberapa cabang olahraga dan saat ini, kita juga masih mempunyai nama-nama besar. Dalam kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan (lagu) Indonesia Raya yang telah mengharumkan nama Indonesia di arena-arena internasional. Kontribusi Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara selalu melekat dalam coretan sejarah olahraga Indonesia.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Selamat Hari Olahraga Nasional. Jadikan olahraga sebagai bagian dari pola hidup sehat kita. Masyarakat sehat, negara kuat, dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, kita memulai semangat baru olahraga untuk negara kita, Indonesia Maju.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya.