Sambutan Presiden pada Groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia Di Kalimantan Utara
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, Menko Maritim dan Investasi (Marinves) beserta para Menteri yang hadir;
Yang saya hormati, Gubernur Provinsi Kalimantan Utara dan Bupati Bulungan, serta Wakil Gubernur;
Yang saya hormati, para CEO. Pemilik perusahaan, para Investor yang hadir;
Bapak/Ibu, Hadirin, Undangan yang berbahagia.
Ini yang sering saya sampaikan, yang namanya kita akan memulai transformasi ekonomi Indonesia. Dari yang kita sudah bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam, ekspor raw material, ekspor bahan-bahan mentah, sekarang kita akan masuk kepada hilirisasi, kepada industrialisasi bahan-bahan mentah kita.
Yang diekspor bukan bahan mentah lagi, yang di ekspor bukan raw material lagi, tetapi adalah barang setengah jadi atau barang jadi. Dan yang di Kalimantan Utara ini nanti adalah hampir semuanya adalah barang jadi, sehingga memberikan nilai tambah, memberikan added value yang besar bagi negara kita, karena kita menjualnya sudah dalam bentuk barang jadi. Inilah lompatan katak, sebuah lompatan yang ingin kita lakukan, leap frog yang ingin kita lakukan. Dan ini akan kelihatan manfaatnya secara riil lima sampai sepuluh tahun dari sekarang. Nanti kita lihat lima sampai sepuluh tahun yang akan datang akan bermanfaat seperti apa, baru kelihatan.
Saya meminta kepada para Menteri, juga Gubernur dan Bupati, persiapkan sumber daya manusia, persiapkan SDM dalam mendukung kawasan industri ini, karena ini membutuhkan SDM-SDM yang memiliki kualifikasi yang baik. Siapkan mulai sekarang. Dalam masa konstruksi, tadi disampaikan, bahwa akan muncul kurang lebih 100.000 tenaga kerja yang dibutuhkan. Pada saat beroperasi, hanya di sini saja, belum anak-cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan, itu 60.000. Perkiraan saya lebih dari 200.000 plus anak-cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan.
Dan yang saya senang, kawasan industri ini akan menggunakan teknologi-teknologi mutakhir, high-tech, karena yang dihasilkan adalah nantinya ada sodium-ion, lithium-ion, ada semiconductor, ada petrochemical yang semua nanti turunannya bisa menjadi tekstil, bisa menjadi produk-produk yang lainnya.
Akan muncul dari sini green aluminium, solar panel, industrial silicone. Semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara ini, dari kawasan ini. Dan ini kerja sama besar antara Indonesia, investor Indonesia, investor dari China, investor dari Uni Emirat Arab, semuanya akan bergabung. Dan ini kita harapkan akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, bukan Kalimantan Utara, bukan Indonesia, tapi dunia karena menyangkut lahan, sampai detik ini, (seluas) 16.400 hektare, dan targetnya adalah 30.000 hektare. Saya sudah muterin kawasan ini dua tahun yang lalu dengan pesawat, kondisinya seperti apa, keadaannya seperti apa, situasinya seperti apa.
Dan saya minta kepada Kapolda, kepada Kapolres, kepada Pangdam, kepada Kodim, Gubernur, Bupati, kawal secara detail kawasan ini agar kondusif dan aman, sehingga investasi betul-betul segera bisa melakukan percepatan pembangunan di sini. Jangan sampai ada persoalan sekecil apapun.
Yang kedua, mengenai izin-izin. Jangan tunggu-tunggu, pakai hari, pakai minggu, enggak ada! (Dalam hitungan) jam, keluarkan! (Ini) untuk menunjukkan bahwa kita serius terhadap pembangunan kawasan ini. Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai, enggak! Saya tadi sudah sampaikan, di pesawat, kepada Menko Marinves, tidak ada yang namanya terlambat-terlambat, enggak ada. Dikawal betul. Kalau ada hal yang sangat penting yang ingin kita selesaikan, dan tidak selesai, sampaikan pada saya. Karena ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia dan dimulai dari sini, sehingga kita bisa mengelola sumber daya alam kita dari hulu sampai ke hilir. Dan yang paling penting penciptaan lapangan pekerjaan yang sangat besar.
Juga akan memberikan income kepada negara, pendapatan kepada negara dalam bentuk, baik pajak ataupun nonpajak, sehingga akan memperbaiki neraca transaksi berjalan kita, memperbaiki, nanti kalau ekspor, neraca perdagangan kita yang sudah bertahun-tahun kita tidak bisa menyelesaikan. Dan tentu saja devisa akan masuk banyak kepada negara kita.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya, sekali lagi, sangat menghargai apa yang sudah dimulai di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ini. Saya sangat menghargai inisiatif para investor, para pemilik modal, para CEO yang sudah hadir dan membangun industrinya di sini. Dan kita harapkan hasilnya bisa kita lihat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dan dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, hari ini saya nyatakan dimulai groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.