Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Sulawesi Utara beserta Wakil Gubernur dan Forkopimda;
Yang saya hormati, Yang Mulia para alim ulama, para habaib, para kiai, para tokoh agama, tokoh masyarakat;
Yang saya hormati, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang saya hormati;
Yang saya hormati, Ketua Umum GP (Gerakan Pemuda) Ansor Gus Haji Yaqut Cholil Qoumas beserta seluruh jajaran pimpinan pusat GP Ansor, pimpinan wilayah GP Ansor seluruh Indonesia, para peserta Konferensi Besar XXIII Gerakan Pemuda Ansor;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, kita harus menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah Swt. karena alhamdulillah Konferensi Besar Gerakan Pemuda Ansor XXIII akhirnya bisa terlaksana. Ketika Ketua Ansor menemui saya pada bulan Maret (2020) yang lalu, saya sepakat agar Konferensi Besar ini ditunda karena saat itu kita fokus menghadapi pandemi. Namun, ternyata pandemi membuka ruang percepatan inovasi teknologi sehingga Konferensi Besar bisa diselenggarakan dengan cara-cara yang baru, yaitu dengan cara virtual. Di saat kita menghadapi pandemi seperti saat ini, Konferensi Besar dengan cara virtual telah menjadi sebuah kenormalan baru, menjadi sebuah normal baru. Berbagai aktivitas yang sifatnya tatap muka langsung, kita batasi dan digantikan dengan model interaksi dengan menggunakan media daring. Saya yakin, cara-cara baru ini tidak mengurangi semangat kita untuk membicarakan masalah keumatan maupun soal-soal kebangsaan yang kita hadapi.
Hadirin yang saya hormati,
GP Ansor yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama mewarisi semangat para ulama, hubbul wathan minal iman, mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman. Warisan semangat para ulama inilah yang membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan ini telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya selama lebih dari setengah abad untuk terus berdiri kokoh, memainkan peran sebagai simpul kebangsaan. Ini yang saya sejak lama sangat mengapresiasi dan menghargai kiprah GP Ansor. GP Ansor telah teruji mampu menjadi perekat di tengah keragaman dan perbedaan. Bahkan kehadiran banser GP Ansor telah ikut memberikan rasa aman bagi semua anak bangsa dalam menjalin tali persaudaraan. Ini yang juga saya sampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi.
Peran sejarah GP Ansor ini sangat relevan dengan kondisi negara yang majemuk, yang beragam dalam suku, agama, dan juga budaya. Keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan melainkan sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat negara dan bangsa kita menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Dalam kehidupan demokrasi, perbedaan dalam kemajemukan pasti sebuah keniscayaan. Sistem demokrasi di negara kita telah memberikan ruang kebebasan untuk menyatakan pendapat. Namun, ruang kebebasan itu justru sering dibajak untuk mengklaim dirinya paling benar dan yang lain dipersalahkan. Lalu, merasa berhak memaksakan kehendak karena merasa paling benar. Karena itu, saya berharap seluruh kader GP Ansor meneladani sikap terpuji yang diambil para ulama untuk selalu tawassuth, tawazun, i’tidal, tasamuh, tanpa menghilangkan semangat amar ma’ruf nahi munkar.
Hadirin yang saya muliakan,
Salah satu ujian terberat yang dihadapi umat manusia di seluruh dunia sekarang ini, termasuk Indonesia, adalah pandemi Covid-19. Jutaan orang di seluruh dunia dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hari ini, pagi tadi saya mendapatkan laporan, ada 30.299.000 (orang) di seluruh dunia yang terpapar Covid-19 dan ratusan ribu telah meninggal dunia, tepatnya 949.000 (orang) meninggal karena Covid-19. Pandemi ini juga menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang luar biasa, berdampak langsung pada kesehatan dan keselamatan manusia, juga di bidang ekonomi dan sosial. Suplai barang dan jasa menjadi terhambat, pertumbuhan ekonomi melambat, jutaan orang kehilangan pekerjaan, pola kerja dan hubungan sosial berubah, dan berbagai dampak-dampak yang lainnya.
Dalam situasi seperti ini, ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa yang benar-benar menghadapi ujian, kita harus satu barisan. Kita harus satu frekuensi. Kita harus satu semangat. Karena kita perlu kerja keras. Berikhtiar dengan sungguh-sungguh, baik ikhtiar zahir (lahir/fisik) maupun batin. Ikhtiar zahir antara lain menjaga pola hidup bersih sebagaimana diajarkan Islam, mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan sering-sering mencuci tangan, menjaga wudu, mengonsumsi makanan halal dan tayib yang baik, sehat, dan bergizi, olahraga yang cukup dan teratur, serta juga istirahat yang cukup dan tidak stres, ini yang penting. Adapun ikhtiar batin adalah memperbanyak zikir, istigfar, dan tobat kepada Allah, memperbanyak infak dan sedekah terutama ketika saat ini, banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan, banyak saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan-bantuan. Karena itu, saya mengajak seluruh anggota Gerakan Pemuda Ansor di mana pun berada baik secara individual maupun kolektif, ikut turun tangan bersama-sama pemerintah dan elemen bangsa yang lainnya ikut membantu meringankan beban saudara-saudara kita.
Segenap Anggota Ansor yang saya banggakan,
Sebagai orang yang beriman kepada Allah Swt., tentu saja kita harus mengambil hikmah dari setiap kejadian. Sebab kita meyakini, setiap kejadian dan ciptaan Allah pasti ada hikmahnya, tidak ada yang sia-sia. Pandemi juga memberikan pelajaran berharga pada kita semua tentang pentingnya kemandirian untuk berdiri di atas kaki sendiri. Apa yang terjadi, apa yang menjadi kekurangan kita harus kita perbaiki. Apa yang menjadi kelemahan kita harus kita perkuat. Karena itu, saya mengajak kepada seluruh Anggota GP Ansor di mana pun berada untuk bangga dan mencintai produk-produk anak negeri, membeli dan mempromosikan produk-produk petani lokal, nelayan lokal, dan juga produk-produk usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah. Saya yakin dengan gerakan bersama ini, kita bukan hanya akan membantu kehidupan para petani, nelayan, dan UMKM, tapi juga akan membuat ekonomi bisa ikut bergerak sehingga negara kita bukan hanya bisa pulih dari ancaman penyebaran pandemi, namun ekonominya juga bisa bangkit kembali menuju pada kondisi yang normal kembali. Semoga Allah Swt. segera mengangkat wabah Covid-19 dari bumi Indonesia. Allah lindungi dan selamatkan bangsa dan negara kita, menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang maju, jaya, di bawah ampunan dan rida Allah Swt., baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Maka dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Konferensi Besar GP Ansor XXIII saya nyatakan dibuka.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.