Sambutan Presiden pada Peluncuran Bantuan Pemerintah Subsidi Gaji/Upah Untuk Pekerja/Buruh
Presiden RI:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Yang saya hormati, Pimpinan DPR yang hadir secara virtual;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan;
Bapak/Ibu yang saya hormati.
Kita tahu, ekonomi dunia sekarang ini mengalami perlambatan, anjlok, 215 negara mengalami hal yang sama, terkena pandemi Covid-19 dan juga ekonominya sangat terganggu. Yang bermasalah bukan hanya yang kecil saja, perusahaan kecil terganggu, perusahaan menengah terganggu, perusahaan besar juga terganggu. Rakyat di 215 negara tadi, semuanya mengalami hal yang sama, masalah kesehatan dan masalah ekonomi.
Pemerintah kita telah meluncurkan banyak sekali stimulus ekonomi, ada bantuan sosial tunai (bansos tunai) diberikan kepada masyarakat Rp600 ribu per bulan. Ada yang namanya BLT Desa, juga sama, Rp600 ribu per bulan. Ada juga yang namanya subsidi listrik, gratis listrik untuk (pelanggan) yang (menggunakan daya) 450VA, diberikan. Ada juga bantuan sembako, diberikan. Ada juga yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja), Kartu Prakerja, diberikan. Ada juga baru, dua hari yang lalu, Banpres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM), usaha kecil, diberikan bantuan dua juta empat ratus (ribu rupiah), langsung tunai dua juta empat ratus (ribu rupiah), diberikan. Dan jumlahnya ini memang sebuah jumlah yang tidak kecil.
Hari ini, kita lengkapi lagi, yang namanya tambahan subsidi gaji, totalnya nanti yang akan diberikan adalah 15,7 juta pekerja, diberikan Rp2,4 juta (per orang). Ini memang diberikan kepada para pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Yang diberikan ini adalah kepada para pekerja yang perusahaan yang rajin membayar iurannya, iuran Jamsostek. Artinya, ini kita berikan sebagai sebuah penghargaan/reward kepada para pekerja dan perusahaan yang patuh selalu membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan. Diberikan hari ini, ini yang kita luncurkan hari ini, 2,5 juta (pekerja), dan kita harapkan nanti di bulan September, selesai 15,7 juta pekerja, semuanya diberikan. Hari ini saya kira, komplet, ada pekerja honorer, ada, termasuk guru honorer ini, ada, guru honorer juga, ada petugas pemadam kebakaran honorer, ada. Ada juga karyawan hotel, ada. Tenaga medis, perawat ada, apa lagi? Petugas kebersihan ada, karyawan hotel ada, ya komplet. Siapa pun yang membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan secara aktif sampai bulan Juni, rajin, patuh, itu yang diberikan.
Kita harapkan nantinya, setelah ini diberikan kepada Bapak/Ibu sekalian, konsumsi rumah tangganya naik. Nah, sekarang saya mau tanya ini yang perawat ada? Perawat? Ya. Ibu perawat di rumah sakit?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Selamat pagi, saya perawat…, perkenalkan saya perawat dari rumah sakit….
Presiden RI:
Ya.
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
(Rumah Sakit) Mitra…, Mitra Keluarga Kelapa Gading, Pak.
Presiden RI:
Oh, ya, di Kelapa Gading, oke. Jadi, Ibu setiap bulan, terus ya…, rajin membayar Jamsostek, ya? BPJS Ketenagakerjaan terus?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Siap Pak, dari rumah sakit kita selalu membayarkan anggaran kepada BPJS-Jamsostek.
Presiden RI:
Oke. Ini, hari ini kan…, ini semua sudah terima semuanya? Ini…oh, sudah? Di account…, entah tabungan, entah account di bank, sudah pegang semuanya, ya? Dan sudah diterima?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Siap, sudah, Pak.
Presiden RI:
Sudah diterima, berapa hari diterima? Dilihat dulu, saya pengin dilihat. Jangan-jangan kebanyakan nanti. Berapa, berapa, Bu?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Yang kita terima satu juta dua ratus (ribu rupiah).
Presiden RI:
Satu juta dua ratus (ribu rupiah), oke. Satu juta dua ratus (ribu rupiah). Saya kira yang lain menerima satu juta dua ratus (ribu rupiah) sama, sama? Berarti benar, satu juta dua ratus (ribu rupiah). Kita harapkan yang 2,5 juta orang, ini ada yang menerimanya hari ini dan mungkin mundur besok karena jumlahnya jutaan ini jutaan, ya, jutaan. Ibu terima Rp1,2 (juta), bulanan sudah dapat gaji juga, mau dipakai apa?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Sebelumnya…,kita…,sebelumnya, saya pribadi mengucapkan….
Presiden RI:
Mau dipakai apa, Bu?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Mengucapkan terima kasih kepada Bapak pemerintah dan BPJS-Jamsostek yang sudah memberikan kepada kami semua, masyarakat yang membutuhkan bantuan, karena saya pribadi, Pak, dengan adanya Covid-19 ini, kita memang sangat mengalami kesulitan. Kita juga di perusahaan, seperti rumah sakit juga mengalami penurunan…
Presiden RI:
Sama.
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Satu bulan itu pun, kita setiap karyawan itu mendapatkan itu namanya cuti di luar tanggungan. Jadi kita setiap bulan itu dipotong gaji, Pak. Jadi dengan adanya bantuan subsidi upah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak…, pemerintah, Bapak Jokowi, dan BPJS-Jamsostek. Mungkin itu saja, Pak.
Presiden RI:
Ya, nggih. Terima kasih. Jadi, ini memang tadi saya sudah saya sampaikan, baik yang namanya perusahaan kecil, perusahaan mikro, perusahaan menengah, perusahaan besar, semuanya di dunia, bukan hanya di Indonesia, di seluruh dunia…mengalami kesulitan, tidak gampang, tidak mudah. Tidak gampang dan tidak mudah keadaan perusahaan-perusahaan itu, baik itu yang namanya rumah sakit, baik itu yang namanya perusahaan garmen, entah itu perusahaan otomotif, semuanya mengalami hal yang sama. Bahkan yang namanya pemerintah daerah pun, mengalami hal yang sama karena income-nya juga anjlok, turun. Pemerintah pun juga sama, income, pendapatannya juga turun. Jadi, tadi yang disampaikan Ibu, betul, ya memang keadaannya seperti itu, kita buka apa adanya.
Pertanyaan saya tadi belum dijawab, mau dipakai apa? Kalau boleh tahu, kalau enggak boleh, ya enggak apa-apa, enggak usah dijawab.
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Dengan adanya bantuan subsidi upah ini, Pak, kita semuanya yang sudah mendapatkan, semoga kita mempergunakan dengan baik.
Presiden RI:
Untuk apa? Beli apa?
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Untuk…, ya kalau saya secara pribadi, Pak, untuk transportasi. Kan, sekarang juga dengan adanya Covid-19 ini kan, transportasi kita harganya mahal, apalagi gaji kita kan dipotong.
Presiden RI:
Oke, nggih, untuk transportasi, oke.
Perawat RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ibu Evisonia Simbolon:
Bisa juga untuk kebutuhan pribadi kita. Semoga denga nada bantuan ini, kita selalu semakin sehat, kita bisa mempergunakannya dengan baik.
Presiden RI:
Oke, nggih, nggih, baik, baik, terima kasih, Bu, terima kasih. Jadi, untuk transportasi dan lain-lainnya. Saya kira ya, memang…apa ya, kita…keadaan, keadaan ini semuanya tidak menghendaki tapi memang ini sebuah cobaan dan ujian bagi kita semuanya dan kita harapkan nanti, insyaalah di bulan Desember-Januari, begitu vaksinnya jadi dan diproduksi, langsung semuanya divaksin, suntik vaksin, vaksinasi, itu problem akan…, mulai akan selesai dan kita insyaallah kembali pada posisi yang normal. Semua negara ini mengalami semuanya.
Ini ada guru honorer, ada? Oh, ibu? Nggih. Ibu rutin ya, membayar iuran Jamsostek, ya?
Guru Honorer, Ibu Budi Rahayu:
Iya.
Presiden RI:
Yang membayarkan dari sekolah, berarti? Dan….
Guru Honorer, Ibu Budi Rahayu:
Bukan, Pak, dari Pemprov DKI (Jakarta), Dinas Pendidikan.
Presiden RI:
Oh, oke. Nggih.
Guru Honorer, Ibu Budi Rahayu:
…dengan potong gaji.
Presiden RI:
Kalau boleh tahu, ini mau dipakai apa, Bu? Biar sudah kalau ditransfer nanti Rp1,2 (juta), saya pengin punya bayangan dipakai apa?
Guru Honorer, Ibu Budi Rahayu:
Terima kasih, Bapak atas bantuan yang diberikan kepada kami, khususnya guru honorer. Insyaallah bantuan itu akan kami pergunakan dengan sebaik-baiknya terutama untuk kehidupan sehari-hari, Bapak. Karena dengan adanya pandemi Covid-19, adanya perubahan cara belajar-mengajar, Pak. Tentunya segala kegiatan itu dilaksanakan di rumah, otomatis akan memengaruhi perekonomian kita Bapak, di rumah, terutama untuk saya pribadi, yang masih tinggal di kontrakan, tentunya berpengaruh kepada pembayaran listrik, pembayaran air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah. Selanjutnya, penambahan mungkin untuk biaya operasional kita Pak, untuk membeli kuota (internet).
Presiden RI:
Membeli kuota?
Guru Honorer, Ibu Budi Rahayu:
Iya.
Presiden RI:
Nggih, terima kasih Bu, terima kasih, terima kasih.
Guru Honorer Ibu, Budi Rahayu:
Terima kasih, Bapak.
Presiden RI:
Ada tadi saya lihat yang pemadam kebakaran, ada, ya? Mana pemadam kebakaran? Ya, silakan, Pak. Ini pemadam kebakaran yang honorer?
Pemadam Kebakaran Honorer, Bapak Danang Ichsan Hanif:
Iya, Pak.
Presiden RI:
Oke, nggih.
Pemadam Kebakaran Honorer, Bapak Danang Ichsan Hanif:
Siap, perkenalkan nama saya Bayu, Pak. Saya bertugas di pemadam Kota Depok, Pak.
Presiden RI:
Di Depok?
Pemadam Kebakaran Honorer, Bapak Danang Ichsan Hanif:
Depok, Pak.
Presiden RI:
Depok, oke, nggih. Jadi, pertanyaannya sama sebetulnya, ini Rp1,2 juta ini mau dipakai apa?
Pemadam Kebakaran Honorer, Bapak Danang Ichsan Hanif:
Alhamdulillah ya Pak, ya, saya sudah berkeluarga, punya anak-istri, ya mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini, ya saya pakai untuk kehidupan keluarga sehari-hari sama biaya sekolah anak sekarang, sekolah anak juga sistem online, Pak.
Presiden RI:
Oh, untuk biaya sekolah anak sama tambahan beli apa? Sembako, gitu?
Pemadam Kebakaran Honorer, Bapak Danang Ichsan Hanif:
Ya, kebanyakan jajan semua, kalau anak kecil itu jajan, sering jajan, Pak.
Presiden RI:
Oh, untuk beli jajan anak-anaknya? Oke, nggih, terima kasih Pak, terima kasih, nggih, saya punya bayangan. Ya, memang…dengan adanya yang di-PHK, kemudian omzet usaha turun, ini konsumsi rumah tangga juga terpengaruh. Jadi, semuanya terpengaruh dan itu, di dalam angka-angka yang setiap pagi, saya lihat itu memang faktanya seperti itu. Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan yang namanya stimulus ekonomi. Misalnya, kayak hari ini, nanti 15,7 juta pekerja diberikan, kemarin yang untuk usaha kecil, mikro, dan menengah, diberikan modal kerja darurat Rp2,4 juta juga sebanyak 12 juta orang, dan yang untuk bansos tunai bisa 9 juta orang, totalnya enggak tahu ini, berapa…berapa…apa, berapa puluh juta yang telah…, masyarakat yang telah kita berikan bantuan ini dan kita harapkan sekali lagi, dengan bantuan ini, konsumsi rumah tangga tidak terganggu, daya beli masyarakat menjadi meningkat, dan kita harapkan, pertumbuhan ekonomi negara kita, Indonesia, menjadi kembali pada posisi normal, itu yang kita inginkan.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu sekalian.
Saya tutup.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.