Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin;
Yang saya hormati, Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Bapak Try Sutrisno;
Yang saya hormati, Ibu Hajah Sinta Nuriyah Wahid;
Yang saya hormati, Pimpinan Lembaga Negara yang hadir, Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju dan para Gubernur yang hadir;
Yang saya hormati, Panglima TNI, Kapolri;
Yang saya hormati, para tokoh-tokoh nasional, para pimpinan organisasi kemasyarakatan Tionghoa: Matakin, INTI, PSMTI, Permabudhi, Yayasan Buddha Tzu Chi, PITI;
Yang saya hormati, para pimpinan nasional organisasi lintas agama;
Bapak/Ibu hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, kepada segenap warga Tionghoa di seluruh Tanah Air, di seluruh Indonesia, saya menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Imlek ke-2572. Selamat memasuki tahun baru kerbau di tahun 2021, tahun yang mestinya penuh kekuatan besar, tahun yang penuh keberanian, keteguhan, dan kedisiplinan, tahun yang menguatkan kesetiaan kita kepada bangsa dan negara. Dan, semoga di tahun baru ini, kita bangsa Indonesia berhasil menghadapi tantangan-tantangan yang ada dan mencapai tujuan kita yaitu kemajuan-kemajuan yang signifikan.
Bapak/Ibu hadirin yang saya hormati,
Kekuatan, keberanian, keteguhan, dan kedisplinan kerbau harus kita tunjukkan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada yaitu krisis pada saat ini. Penanganan permasalahan kesehatan akibat pandemi Covid-19 harus terus dilakukan. Pendisiplinan 3M, 3T, PPKM skala mikro, dan juga vaksinasi harus dilakukan secara cepat dan efektif. Semua kekuatan bangsa harus bersama-sama kita kerahkan untuk itu. Kita semuanya harus bergotong-royong menyelesaikan masalah ini.
Vaksinasi, target kita 182 juta penduduk kita, saya sampaikan harus bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. Memang bukan sesuatu yang mudah tetapi hitung-hitungan saya, kita memiliki 30.000 vaksinator ditambah lagi, kemarin saya mendapatkan laporan dari Panglima TNI dan Kapolri, ada tambahan lagi 9.000 vaksinator dari TNI/Polri. Artinya, kita memiliki 39.000 vaksinator. Kalau satu orang bisa 30 (orang), satu vaksinator bisa 30 orang disuntik, artinya sehari kita sudah bisa…harusnya satu juta…kurang lebih satu juta dua ratus ribu orang harus bisa disuntik. Tetapi memang problemnya…problem besarnya adalah ketersediaan vaksin itu sendiri yang tidak bisa dalam jumlah yang kita inginkan, dalam waktu-waktu sekarang ini. kita kemarin mendapatkan tiga juta (dosis vaksin) untuk prioritas yang pertama, nakes, sudah bisa diselesaikan. Ini keluar lagi tujuh juta (dosis) vaksin, minggu ini juga langsung sudah dilakukan untuk pelayan-pelayan publik, untuk pekerja-pekerja publik, baik itu guru, lansia yang juga perlu kita prioritaskan, kemudian pekerja-pekerja di pasar-pasar dan di pusat-pusat ekonomi, kemarin juga sudah kita mulai di Pasar Tanah Abang. Baru kemudian nanti menginjak ke masyarakat umum.
Tapi sekali lagi, vaksin yang ada di dunia ini, menjadi rebutan 215 negara, semuanya pengin dapat vaksin. Rebutan vaksin antarnegara. Oleh sebab itu, kita akan berusaha terus agar ketersediaan vaksin itu secara kontinu setiap bulan bisa kita dapatkan. Kita sudah mendapatkan komitmen 426 juta (dosis) vaksin, tapi datangnya kapan ini yang masih rebutan. Dan terus kita akan berusaha agar vaksin itu ada…ada terus.
Demikian pula halnya dengan permasalahan ekonomi. Kita semuanya ahrus bersama-sama, bergotong-royong untuk pemulihan ekonomi nasional kita. Pemerintah telah memberikan bantuan sosial di (tahun) 2020 dan diteruskan di 2021 ini untuk masyarakat lapisan bawah, untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya, dan meningkatkan daya beli masyarakat, baik itu bantuan sosial, baik itu PKH, baik itu subsidi gaji, baik itu Kartu Prakerja, baik itu bantuan produktif bagi UMKM, semuanya di 2020 sudah diberikan dan sebagian besar nanti akan kita teruskan di tahun 2021.
Kita juga harus membuka kesempatan kerja seluas-luasnya untuk rakyat. Ini yang sekarang ini dibutuhkan, ini. Saya sudah perintahkan kepada semua kementerian untuk menjalankan program padat karya yang sebanyak-banyaknya agar melalui APBN, melalui APBD, pemerintah bisa membuat peluang kerja yang sebanyak-banyaknya. Namun, perluasan kesempatan kerja yang bisa berkelanjutan adalah dari para pelaku usaha, dari dunia usaha, kuncinya ada di situ, bukan dari pemerintah. Kalau yang melakukan dari dunia usaha ini akan berkelanjutan, ini yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, mulai dari membangkitkan UMKM agar bisa berproduksi kembali, yang kecil bisa berproduksi kembali, yang menengah bisa berproduksi kembali secara maksimal, yang besar juga bisa berproduksi kembali secara maksimal. Dan, memberikan prioritas belanja pemerintah untuk pembelian produk-produk dalam negeri serta membangun ekosistem yang kondusif bagi investasi baru dan kebangkitan usaha-usaha skala besar.
Baru saja, untuk membangkitkan sisi manufaktur, PPnBM selama nanti bulan Maret, April, Mei (2021) diberikan tiga bulan PPnBM 0 persen, tiga bulan berikutnya 50 persen, tiga bulan berikutnya 25 persen. Diberikan juga kemarin, yang berkaitan dengan rumah DP 0 persen. Saya kira cara-cara ini nanti yang akan bisa membangkitkan demand, membangkitkan konsumsi, membangkitkan daya beli masyarakat.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Penanganan permasalahan kesehatan dan perekonomian tidak bisa dipisah-pisahkan, tidak bisa dipisahkan. Kita harus menunjukkan bukti bahwa permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan baik sehingga muncul kepercayaan untuk kebangkitan ekonomi kita. Kita harus menunjukkan bukti bahwa situasi sosial dan politik tetap stabil dan daya beli masyarakat terus meningkat. Supply dan demand juga harus dibangkitkan secara bersama-sama dan secara sinergis, dan hal ini, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah maupun oleh otoritas moneter, baik itu BI, OJK, dan LPS. Tetapi sekali lagi, peran swasta, peran dunia usaha, sangat-sangat menentukan dan menjadi kunci. Dan, sekali lagi, kuncinya adalah kebersamaan, gotong-royong, sebagai bangsa besar.
Saya berharap, di tahun kerbau ini, kita secara bersama-sama bergotong-royong bisa menggerakkan kekuatan besar kita, keberanian kita, dan kedisiplinan kita untuk melakukan lompatan-lompatan dan terobosan-terobosan baru dalam melakukan langkah-langkah berani yang baru agar kita bisa terlepas dari krisis kesehatan dan perekonomian agar kita bisa mencuri start lebih awal dibandingkan dengan negara-negara lain dan menjadi negara maju yang kita cita-citakan bersama.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini. saya mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2572.
Xin nian kuai le, gong xi fa cai.
Selamat berbahagia dan sejahtera.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya.