Sambutan Presiden pada Peresmian Bendungan Bintang Bano Di Kabupaten Sumbawa Barat
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Yang saya hormati, Menteri PUPR beserta seluruh Menteri yang hadir;
Yang saya hormati, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat beserta Bupati Sumbawa Barat;
Yang saya hormati, Pimpinan dan Anggota DPR yang hadir, para petani, para tokoh;
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati.
Bendungan Bintang Bano ini adalah bendungan yang ke-29 yang telah kita resmikan sejak (tahun) 2015 yang lalu. Insyaallah nanti pada akhir (tahun) 2024, total bendungan yang akan diselesaikan adalah 57 bendungan di seluruh Tanah Air Indonesia.
Kenapa ini kita bangun, bendungan bendungan ini? Ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ini ada air. Kuncinya ada air. Dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya. Oleh sebab itu, kenapa bendungan-bendungan ini kita bangun.
Dan alhamdulillah pada hari ini Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak (tahun) 2015 menghabiskan biaya Rp1,44 triliun sudah selesai dan bisa difungsikan.
Bendungan ini adalah satu dari enam bendungan yang dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dua bendungan yang telah kita resmikan, yaitu Bendungan Tanju dan Bendungan Mila yang telah kita resmikan di (tahun) 2018.
Kita harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air di (Kabupaten) Sumbawa Barat, mendukung ketahanan pangan di Provinsi NTB, dan juga bisa memenuhi kebutuhan air baku, khususnya di wilayah-wilayah kering yang ada di Provinsi NTB.
Bendungan Bintang Bano ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar, 76 juta meter kubik, dengan luas genangan 256 hektare, dan mampu mengairi sawah 6.700 hektare.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan, dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.