Sambutan Presiden pada Peresmian Kantor Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati, Bapak Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Republik Indonesia, sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia beserta seluruh jajaran Pengurus;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir, Gubernur DKI Jakarta, Ketua Pembangunan Kantor DMI;
Bapak/Ibu, Hadirin Undangan yang berbahagia.
Tadi betul yang disampaikan oleh Pak JK, bahwa pada saat beliau menjadi Wakil Presiden, beliau bercerita kepada saya bahwa, “Pak, DMI ini sudah hampir 50 tahun belum memiliki kantor sendiri. Sudah lima kali berpindah-pindah kantornya selama saya menjadi ketua.” Berarti, kalau 50 tahun dikalikan lima, 25 kali pindah untuk setiap ketua.
Jadi alhamdulillah, setelah dilihat-lihat di mana lokasi yang paling baik, dapat ini tanahnya BLBI yang sudah diambil oleh Kementerian Keuangan. Dan cocok memang, di sini cocok, di Jalan Matraman ini cocok karena memang dekat dengan Kantor IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), dekat dengan Kantor Pusat PBNU, dekat (dengan) Kantor PW Muhammadiyah (yang) juga di sekitar ini menurut saya, dekat dengan Kantor DDII juga, dekat dengan Kantor MUI. Saya kira ini memang cocok sekali, Pak JK. Yang milih Pak JK, “Di sini aja, Pak, karena ada beberapa alternatif.” Ya, benar.
Dan saya berharap kantor baru ini akan menjadikan DMI semakin semangat (untuk) menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah bagi umat Islam, tapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, sebagai pusat dakwah yang mencerdaskan, dan juga berfungsi sebagai tempat musyawarah untuk membangun persatuan, untuk memperkokoh ikatan kebangsaan, dan juga pusat pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti tadi yang disampaikan oleh Bapak Ketua Umum DMI.
Sebagai pusat dakwah dan pendidikan umat, masjid juga menjadi tempat bagi umat untuk memperoleh informasi, memperdalam ilmu agama, dan mewujud menjadi amal kebaikan dan akhlak yang mulia, dan menyemai Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, rahmatan lil ‘alamin, sehingga masjid ikut berkontribusi dalam membangun peradaban negara kita, Indonesia, dan juga membangun SDM yang unggul, yang berkarakter, yang berakhlak mulia.
Saya juga setuju (dengan yang) tadi disampaikan oleh Pak JK, bahwa ikhtiar Dewan Masjid Indonesia (adalah) untuk memakmurkan dan dimakmurkan masjid. (Oleh) karena itu, masjid harus difungsikan sebagai penguat ekonomi umat. Masjid betul-betul berusaha membangun masyarakat yang muttamaddin, yang berdaya secara ekonomi, secara politik, maupun budaya, ikut bersama pemerintah (untuk) mengurangi pengangguran, memberantas kemiskinan, dan menekan angka ketimpangan yang masih sekarang ini kita miliki, sehingga kesejahteraan umat semakin meningkat dan semakin baik.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya tadi kaget pada awal. Yang menyampaikan kalam ilahi tadi (ternyata) Ustaz Syam (Syamsudin Nur). (Ustaz) ini idolanya Bu Jokowi. Kalau sehabis subuh, itu pasti (Bu Jokowi) nyenggol saya kalau pas keluar beliau (Ustaz Syamsuddin Nur), pas menyampaikan bersama Ustaz Maulana. Tadi waktu (Ustaz Syamsudin Nur) pakai masker, belum kelihatan. Waktu dibuka, “Oh, Ustaz Syam.” Baru kelihatan. Terima kasih, Ustaz.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan Gedung Kantor Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.