Sambutan Presiden pada Peresmian Pabrik Biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia
Kawasan Industri Pulogadung (JIEP), Provinsi DKI Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati Duta Besar RRT untuk Republik Indonesia His Excellency Mr. Lu Kang;
Yang saya hormati Menko Marinves dan Menteri Kesehatan;
Yang saya hormati Bapak Sidarto dan Subroto, Wantimpres kita;
Yang saya hormati Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Bapak Melkiades Laka Lena;
Yang saya hormati Dirut PT Etana Biotechnologies Indonesia Bapak Nathan Tirtana, Kepala BPOM, seluruh direksi dan jajaran karyawan PT Etana;
Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia.
Saya ingat saat awal pandemi berlangsung, yang menyebabkan kepanikan di jajaran pemerintah kita adalah karena kita rebutan yang namanya vaksin dengan negara-negara lain. Semua negara saat itu rebutan semua dengan yang namanya vaksin. Yang kedua, rebutan yang awal-awal itu pakaian APD, di mana, di mana, padahal kita memproduksi. Saking bingungnya saat itu.
Tapi alhamdulillah, kita sampai saat ini sudah menyuntikkan 440 juta dosis vaksin kepada rakyat kita. Sehingga kita termasuk yang terbaik di dunia dalam hal mengelola, mengendalikan yang namanya pandemi.
Yang kedua, yang berkaitan dengan kesehatan. Saya juga kaget, masyarakat kita yang periksa ke luar negeri setahun itu kita habis 6 miliar lebih sedikit, USD6 miliar, berarti hampir Rp100 triliun. Ada yang ke Singapura, ada yang ke Malaysia, ada yang ke Jepang.
Hati-hati devisa kita tersedot hampir Rp100 triliun karena masyarakat yang memandang di dalam negeri, entah rumah sakitnya, entah alkesnya yang mungkin dianggap belum siap, atau lebih baik ke luar [negeri] daripada kita. Padahal dalam kenyataannya, SDM-SDM kita juga tidak kalah di bidang kedokteran.
Oleh sebab itu, saya sangat menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia dalam memproduksi vaksin dengan platform mRNA, dan ini adalah yang pertama di Asia Tenggara.
Kita enggak mau lagi ada pandemi, tetapi kalau di dalam negeri siap industrinya, paling tidak kita menjadi lebih tenang. Karena tadi disampaikan oleh Pak Nathan, bahwa dalam dua bulan vaksin baru itu bisa sudah masuk ke uji klinis, sangat cepat sekali. Dan yang saya senang, kerjanya diam-diam. Saya sendiri enggak tahu, tahu-tahu jadi. Ini yang saya senang kayak gini. Bukan yang ngomong terus, tapi saya tunggu-tunggu enggak jadi-jadi. Ini diam-diam langsung jadi. Itu yang saya senang.
Oleh sebab itu, saya minta Pak Menko, Pak Menteri Kesehatan agar industri PT seperti Etana ini betul-betul didukung, di Kementerian Kesehatan juga mendukung. Sehingga ini bisa berkembang tidak hanya di biofarmasi, bioteknologi, tetapi juga nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman, sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan kita bisa berdikari. Betul-betul berdikari.
Sara rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini, dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya resmikan Pabrik Biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.