Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin, selaku Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Yang Mulia para Ulama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, dan seluruh Pimpinan Ormas-ormas Islam yang hadir;
Yang saya hormati, Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner OJK;
Yang saya hormati, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dan Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Indonesia Tbk, Komisaris Utama dan Direktur Utama Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank Syariah Indonesia Tbk;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi perkembangan ekonomi syariah Indonesia. Sudah lama kita dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Status ini sudah menjadi salah satu identitas global Indonesia, dan menjadi salah satu kebanggaan kita. Maka sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara yang terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah.
Alhamdulillah, berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti. Tahun 2018, ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke-10 dunia. Tahun 2019, naik menjadi peringkat yang ke-5 dunia. Dan tahun 2020, alhamdulillah, ekonomi syariah Indonesia berada pada peringkat ke-4 dunia. Kenaikan peringkat tersebut harus kita syukuri. Namun kita harus terus bekerja keras untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah regional dan global.
Bapak/Ibu, Hadirin yang saya hormati,
Alhamdulillah di tengah krisis pandemi Covid-19, saya senang memperoleh laporan bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil, bahwa perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Sekali lagi ini patut kita syukuri, alhamdulillah.
Dalam banyak hal, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. Satu, ini urusan sisi aset. Sisi aset naik 10,97 persen secara tahunan, sementara bank konvensional naiknya 7,7 persen. Artinya, bank syariah lebih tinggi. Dari sisi dana pihak ketiga, tumbuhnya 11,56 persen secara tahunan, sedikit juga di atas bank konvensional yang sebesar 11,49 persen. Kemudian dari sisi pembiayaan, tumbuh 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen.
Indikator-indikator seperti ini saya kira patut kita catat. Dengan data seperti itu, saya meyakini insyaallah bahwa ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat, akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat kita, sebagai bagian dari bukti bahwa Islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamiin.
Bapak/Ibu, Hadirin yang saya hormati,
Sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi syariah Indonesia, saya menyambut baik peluncuran Bank Syariah Indonesia Tbk pada hari ini. Saya menaruh harapan besar agar Bank Syariah Indonesia ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang menyejahterakan umat dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, saya menyampaikan beberapa pesan.
Yang pertama, Bank Syariah Indonesia harus benar-benar menjadi bank syariah yang universal. Artinya harus terbuka, harus inklusif, harus menyambut baik siapa pun yang ingin menjadi nasabah, agar menjangkau lebih banyak masyarakat di Tanah Air. Jadi, jangan berpikir Bank Syariah Indonesia ini hanya untuk umat muslim saja. Yang nonmuslim pun harus diterima dan disambut baik menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia. Semua yang mau bertransaksi atau berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya.
Yang kedua, Bank Syariah Indonesia harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Digitalisasi ini wajib, agar bisa menjangkau mereka yang selama ini belum terjangkau oleh layanan perbankan.
Yang ketiga, Bank Syariah Indonesia harus menarik minat generasi muda milenial Indonesia untuk menjadi nasabah, karena jumlah generasi muda milenial Indonesia saat ini mencapai 25,87 persen dari total 270 juta penduduk Indonesia. Ini sebuah jumlah yang sangat besar.
Yang keempat, produk dan layanan keuangan syariah dari BSI ini harus kompetitif, harus memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen, mulai dari UMKM, korporasi, sampai ritel, dan mampu memfasilitasi nasabah agar cepat naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi negara kita, Indonesia.
Sebagai barometer perbankan syariah di Indonesia serta insyaallah nantinya regional dan dunia, saya mengharapkan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren-tren baru dalam perbankan syariah, dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, PT Bank Syariah Indonesia Tbk saya nyatakan diluncurkan berdirinya.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.