Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Direktur Eksekutif United Nations’ Habitat;
Yang saya hormati, Wali Kota Surabaya;
Yang saya hormati, para delegasi internasional dan para pemenang Scroll of Honour Award; dan
Hadirin, undangan, yang berbahagia.
Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi dan seluruh pemenang Scroll of Honour Award dari berbagai negara. Adalah sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara di Global Observance of The World Habitat Day Tahun 2020.
Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan (New Urban Agenda) Tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini, 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050, jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika. Indonesia di tahun 2030, diprediksi memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa, 63,4 persen tinggal di perkotaan. Karena itulah, persoalan penataan perkotaan dan agenda baru perkotaan menjadi sangat penting.
Jika tidak disiapkan secara serius, pertumbuhan pesat masyarakat tersebut bisa memicu permasalahan, mulai dari masalah kepadatan dan kemiskinan, masalah lingkungan dan ketersediaan ruang publik, ketersediaan infrastruktur dasar terutama air bersih dan sanitasi, termasuk masalah perumahan dan berbagai masalah perkotaan lainnya. Namun, jika tangani dengan baik, saya berkeyakinan bahwa urbanisasi dapat menjadi peluang yang luar biasa bagi kemajuan bangsa, bisa menjadi pusat kreativitas dan inovasi, bisa memacu pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya.
Hadirin yang saya hormati,
Tema “Housing for All: A Better Urban Future” merupakan agenda yang tepat untuk kita semua, untuk seluruh dunia, bahwa rumah adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia, bahwa rumah akan memperkuat keluarga sebagai pilar utama kekuatan bangsa, dan rumah merupakan benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan, termasuk pandemi Covid-19.
Pemerintah Indonesia berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Dan sejak tahun 2015, telah dilaksanakan “Program Satu Juta Rumah”, target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah. Kami, terus mengembangkan inovasi pembiayaan untuk meningkatkan akses rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Partisipasi swasta, partisipasi masyarakat, dan partisipasi lembaga keuangan terus kita dorong. Pelaksanaan Undang-Undang Tabung Perumahan Rakyat atau Tapera yang memberikan jaminan ketersediaan sumber dana jangka panjang dan berkelanjutan terus kita jaga, serta keterbukaan informasi dan kemudahan komunikasi terus kita kembangkan untuk memudahkan akses rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian serius pada peningkatan kualitas kampung kumuh, “Program Perbaikan Kampung” atau “Kampung Improvement Program” dan “Program Kotaku” (Kota Tanpa Kumuh) menitikberatkan pada kolaborasi antara pemerintah (pusat), pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan dasar, seperti air bersih dan sanitasi yang layak.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Saat ini, Indonesia seperti negara-negara lain di dunia, sedang menangani penyebaran Covid-19. Kami menjadikan pandemi ini sebagai pembelajaran untuk membangun perkotaan yang tangguh di masa depan. Kekuatan komunitas berbasis Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) kita aktifkan untuk pemantauan penyebaran pandemi, membangun basis data penularan, dan dukungan terhadap isolasi mandiri. Dan membantu penyaluran jaring perlindungan sosial kepada warga terdampak. Selama pandemi, kami menyalurkan berbagai skema bantuan sosial, seperti paket sembako, Bantuan Sosial Tunai, subsidi listrik, subsidi gaji, Bansos Produktif, Kartu Prakerja, dan Padat Karya Tunai.
Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum pembelajaran dan refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan, meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit.
Saya sangat berharap, Peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2020 ini dapat dimanfaatkan untuk saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman, menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan bencana alam lainnya. Terima kasih. Saya sampaikan, Selamat Memperingati Hari Habitat Dunia Tahun 2020.
Terima kasih.
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.