Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Puncak Perayaan Hari Natal Nasional Tahun 2023
di Graha Bethany Nginden, Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Yang saya hormati para Menteri, Wakil Menteri, Panglima TNI dan Kapolri, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, Ketua Umum PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia dan Ketua KWI (Konferensi Waligereja Indonesia);
Yang saya hormati Romo Kardinal, para Suster beserta tokoh agama Kristen dan Katolik, seluruh panitia Perayaan Natal Nasional 2023;
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, kepada umat Kristiani di seluruh pelosok Indonesia, juga Saudara-saudara kita umat Kristiani yang tinggal di luar negeri, saya mengucapkan selamat Natal, semoga kehangatan Natal memenuhi hati kita dengan penuh suka cita, damai, dan sejahtera.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa bahwa kita bisa menikmati suasana Natal ini dengan penuh kedamaian, dengan penuh persaudaraan, dan dengan penuh kasih sayang. Kita ingin terus memberikan contoh kepada dunia bahwa keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak terhindarkan. Bahwa perbedaan agama, perbedaan pandangan itu akan semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini. Tetapi pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah pilihan terbaik yang diajarkan oleh Tuhan kepada kita semuanya, yang harus kita perjuangkan dan harus kita tumbuh suburkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Bapak-Ibu hadirin yang saya muliakan,
Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat, yang ditandai dengan krisis pangan, yang ditandai dengan krisis ekonomi, yang ditandai dengan perselisihan antarbangsa, bahkan ditandai dengan peperangan, kita harus ingat dan waspada. Orang Jawa menyampaikan eling lan waspodo. Perselisihan, apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban. Sebaliknya, persatuan, kerukunan, memungkinkan kita untuk bisa menapaki kemajuan-kemajuan. Setuju?
Kita bangsa Indonesia sungguh beruntung, kita mampu menjaga toleransi dalam keberagaman, dalam kemajemukan, kita juga mampu menjaga persatuan di tengah kebhinekaan, kita mampu menjaga Bhineka Tunggal Ika, dan kita bersyukur memiliki Pancasila.
Perlu saya ingatkan, negara kita ini negara besar, memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah, betapa kita ini sangat-sangat beragam. Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir sudah 85 persen daerah di seluruh Tanah Air yang saya kunjungi, kurang 15 persen, dan akan saya selesaikan nanti di tahun 2024. Semangat inilah yang harus terus kita pupuk, semangat untuk bersikap moderat dalam beragama, dan meletakkan kepentingan kebangsaan sebagai bagian dari keimanan kita.
Bapak-Ibu yang saya muliakan,
Walaupun kita sedang memasuki tahun politik, walaupun sebentar lagi kita akan menyelenggarakan pemilu, memilih anggota legislatif, dan memilih presiden dan wakil presiden, tetapi kita harus terus selalu menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga perdamaian. Perbedaan pilihan politik itu wajar dalam demokrasi. Setuju? Tetapi kita dipersatukan oleh kepentingan yang lebih mulia, yaitu menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga perdamaian, menjaga kegotong-royongan, menjaga kepentingan kemanusiaan, serta bersama-sama memajukan negara yang kita cintai ini, negara Indonesia.
Saya ingin ada yang angkat tangan. Yang hafal Pancasila. Satu gedung ternyata hafal semuanya. Kalau seperti itu saya pilih.
Ya Ibu yang gini-gini tadi. Silakan Bu. Bisa dibuka maskernya. Dikenalkan namanya. Dari mana?
Perwakilan Masyarakat (Josephine)
Nama saya Josephine Pak, Josephine.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Josephin?
Perwakilan Masyarakat (Josephine)
Iya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dari?
Perwakilan Masyarakat (Josephine)
Dari Gresik.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dari Gresik, Ibu Josephine dari Gresik. Langsung, Pancasila, satu.
Perwakilan Masyarakat (Josephine)
Ketuhanan Yang….
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ndak, ndak, ndak. Dari awal, Pancasila, satu.
Perwakilan Masyarakat (Josephine)
Pancasila. Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Tiga, Persatuan Indonesia, Empat, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Lima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nggih, terima kasih Bu Josephine. Saya enggak bawa sepeda, tapi besok sore sepedanya sampai di rumah Bu Josephin. Khusus sepedanya, tapi sepedanya jangan ditukarkan mobil, karena di situ ada tulisannya hadiah Presiden Jokowi.
Yang kedua, tunjuk jari, jangan jawab dulu. Ibu kota negara Indonesia yang baru adalah namanya? Ibu kota negara Indonesia yang baru bernama? Terletak di pulau? Dikenalkan dulu nama.
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Nama panjang Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nama panjang boleh, nama pendek boleh. Dikenalkan langsung, nama?
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Nama saya Evelyn, Evelyn.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi Josephine, sekarang Evelyn.
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Iya Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Evelyn dari?
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Surabaya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Surabaya. Umur?
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Sebelas.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Umur?
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Sebelas.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sebelas tahun, umur sebelas tahun? Iya oke. Evelyn.
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Iya Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ibu kota negara Indonesia yang baru bernama?
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
IKN, Ibu Kota Nusantara.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya betul. Sebentar, terletak di pulau?
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Kalimantan.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah.
Perwakilan Masyarakat (Evelyn)
Sudah Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya sudah. Besok sepedanya sampai di rumah. Silakan diberi alamat. Sepedanya stoknya habis.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Capaian pembangunan yang telah kita raih ini harus terus kita rawat dan kita jaga, harus terus kita lanjutkan agar cita-cita Indonesia maju menjadi semakin nyata.
Sekali lagi, saya mengucapkan selamat hari Natal tahun 2023 dan selamat tahun baru 2024. Semoga terang cahaya Natal, damai dan kasih Natal menuntun Bapak-Ibu kepada kemuliaan dan mengantarkan Bapak-Ibu pada masa yang gemilang. Semoga momentum untuk meraih Indonesia maju menjadi negara maju yang adil, makmur, dan sejahtera bisa konsisten kita perjuangkan dan memperoleh bimbingan dan kemudahan dari Tuhan Yang Mahakuasa.
Semoga Tuhan memberkati kita semuanya.
Selamat malam.
Terima kasih.