Â
SAMBUTAN PRESIDEN RI
DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KE-42,
BULOG TAHUN 2009
DI BALAI KARTINI, JAKARTA
PADA TANGGAL 08 MEI 2009
                                                                                           Â
Bismilahirrahmanirrahiim
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Saudara Ketua DPR RI, Wakil Ketua DPD RI, dan para pimpinan serta anggota Lembaga-lembaga Tinggi Negara. Yang saya hormati, para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Gubernur DKI Jakarta,
Yang Mulia, para Duta Besar Negara-negara sahabat, para pimpinan lembaga-lembaga pangan ASEAN, dan para pimpinan organisasi internasional lainnya,
Yang saya hormati, Saudara Gubernur DKI Jakarta, Saudara Direktur Utama Perum BULOG, para Pimpinan Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Pimpinan negara lembaga-lembaga Non-Departemen,
Yang saya hormati, para Pimpinan dunia usaha, utamanya yang bergerak di bidang pertanian dan pangan, Saudara Pimpinan ITB dan IPB serta Pimpinan Perguruan Tinggi lainnya,
Para karyawan BULOG yang saya cintai,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan Insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan nikmat kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan, untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara, bahkan kepada dunia. Kesempatan yang membahagiakan ini, saya juga ingin menyampaikan Selamat Ulang Tahun kepada Perum BULOG yang ke-42, semoga ke depan, BULOG yang kita cintai dan kita banggakan makin percaya.
Kalau saya boleh memberikan nilai pada rapat BULOG tahun-tahun terakhir ini, nilainya biru, baik, ya mungkin B plus, Insya Allah akan menjadi A dalam waktu yang tidak terlalu lama. BULOG banyak jasanya semenjak didirikan, dimasa krisis maupun pada saat-saat yang normal. Banyak yang telah dilakukan oleh BULOG untuk bangsa dan Negara, untuk rakyat kita diseluruh tanah air. Meskipun juga ada catatan-catatan, penyimpangan beberapa fungsionaris BULOG di waktu yang lalu. Oleh karena itu mengapa raportnya biru, baik prestasinya karena BULOG benar-benar telah mempraktekkan Good Corporate Governance. Rakyat juga memberikan penilaian demikian, Saudara Mustafa Abu Bakar. Oleh karena itu patut disyukuri untuk meningkatkan kinerja BULOG. Saya juga mengucapkan Selamat Berlokakarya, kita dengar tadi topiknya tepat, yaitu Lokakarya Regional ASEAN, yaitu tentang Swasembada Beras dan Ketahanan Pangan ASEAN. Saya juga mengucapkan selamat melaksanakan Pameran yang berjudul  "BULOG Vaganza Eksotika Pangan Indonesia".
Saudara-saudara,
Tadi juga kita saksikan berbagai kesepakatan untuk melaksanakan kerjasama, terutama kerjasama untuk meningkatkan ketahanan Pangan pada tingkat Regional, pada tingkat ASEAN, yang tadi kita saksikan pimpinan Lembaga Logistik atau Pangan dari Malaysia, dari Vietnam, dari Thailand , dan dari Filiphina bersama-sama Perum BULOG kita, saya dukung penuh semoga kerjasama kita ,makin baik di waktu yang akan datang. Saya juga mendukung tentunya kerjasama antara BULOG dengan Institute Pertanian Bogor di bidang Manajemen Ketahanan Pangan dan juga antara BULOG dengan Institute Teknologi Bandung yang berfokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia untuk bisa mengelola ketahanan pangan dengan lebih baik.
Serta ini yang tidak kalah pentingnya, kerjasama tadi dengan pimpinan PT. Sriboga dan PT. Nektar untuk mengembangkan Cassava (Singkong), sehingga Insya Allah bisa masuk Main Stream sebagai satu alternatif pangan yang tidak kalah gizinya, dengan yang tidak kalah lezatnya dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian akan lebih menyukseskan upaya Diversifikasi Pangan yang menjadi prioritas dalam sektor pertanian kita. Saya juga memberikan dukungan penuh dan semoga terus berkembang.
Saudara-saudara,
Tidak lengkap kiranya kalau saya tidak memberikan ucapan selamat, terimakasih dan penghargaan kepada yang berprestasi, baik tadi yang dinilai sebagai Divisi Regional Berprestasi, dan juga bagi yang menjalankan Manajemen Gudang terbaiknya. Pertahankan prestasi itu dan kembangkan di waktu yang akan datang.
Hadirin yang saya muliakan,
Pangan dan Ketahanan Pangan adalah masalah yang sangat fundamental dan strategis. Bukan hanya khas atau unik bagi negara berkembang, tapi juga bagi seluruh dunia. Oleh karena itu membicarakan pertanian dan ketahanan pangan selalu relevan dan tetap kontekstual. Dengan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dunia dalam mencukupi kebutuhan pangannya.
Ketahanan pangan tentu memiliki cakupan dan dimensi yang luas, mulai dari suplai atas kesediaannya, distribusinya. Tadi kita lihat tanah air kita, Indonesia seperti itu, pulaunya banyak, disatukan, bukan dipisahkan oleh samudra, oleh lautan. Oleh karena itu memerlukan perancangan dan pelaksanaan logistik yang betul-betul baik, agar bahan pangan itu bisa didistribusikan secara efisien dan tepat waktu, tentu saja ketahanan pangan juga terkadang dengan pola konsumsi, seberapa besar masyarakat mengkonsumsi dan bagaimana pola mengkonsumsinya. Ingat, Gandhi pernah mengatakan bahwa alam semesta dimana kita hidup, anugrah Tuhan Yang Maha Kuasa ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, human need dan tidak pernah cukup untuk mencukupi keserakahan manusia, greed. Oleh karena itu, pola konsumsi juga sangat penting. Tentu saja harganya sangat terjangkau, oleh karena itu "Our policy" adalah sambil terus meningkatkan kesejahteraan petani, penghasilan petani, kita terus meningkatkan daya beli, purchasing power, pendapatan rumah tangga-rumah tangga kita, agar petani tidak dirugikan, Petani bisa mendapatkan yang layak, tapi hasil pertanian atau pangan itu dapat dipilih, dapat dijangkau harganya oleh masyarakat kita. Dan yang terakhir, kalau kita bicara ketahanan pangan, selalulah kita tidak boleh melupakan mutu atau gizi dari pangan itu sendiri, karena ini berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia pada jangka waktu ke depan.
Saudara tahu, bahwa manusia disebut berkualitas apabila memiliki tingkat pendidikan yang baik, kesehatan yang baik, dan juga pendapatan yang baik, Human Development Index, Index pembangunan manusia. Paling tidak, mencantumkan 3 (tiga) hal yang essential itu.
Saudara-saudara,
Saya tadi mengatakan, membicarakan masalah ketahanan pangan selalu relevan, mengapa, barangkali tidak banyak yang mengetahui bahwa penduduk di dunia ini masih terus bertambah jumlahnya. Diperkirakan sekarang mencapai 6,6 milyar dan masih akan terus bertambah. Sementara bumi kita tidak bertambah luas, bahkan karena perubahan iklim, karena pengurasan yang berlebihan, kadang-kadang, maka sumber-sumber pangan, sumber-sumber energi, dan sumber-sumber air justru makin berkurang.
Oleh karena itulah, memang diperlukan satu grand strategy, satu, mungkin lebih tepat civilization, peradaban pada tingkat dunia. Di abad 21 ini, bagaimana 6,6 milyar manusia yang masih akan bertambah itu betul-betul bisa hemat menggunakan sebatas keperluannya, sumber-sumber pangan, sumber-sumber energi, dan sumber-sumber air tadi. Saya mengatakan tetap relevan dan makin relevan, tahun lalu dunia mengalami krisis pangan, ketersediaan dan harga. Sekarang pun belum aman benar, apalagi terjadi cuaca yang ekstrim akibat pemanasan global dan perubahan iklim yang bisa menganggu pola tanam, kemarau yang panjang atau hujan yang berlebihan menyebabkan banjir dan kelongsoran. Itu semua bisa menganggu produksi dan produktivitas hasil-hasil pertanian kita. Saudara juga mengetahui sekarang dunia dilanda krisis perekonomian, meskipun Alhamdulillah, di negara kita akibat kebersamaan kita, kita bisa meminimalkan dampak dari krisis global itu. Tetapi bayangannya, tahun ini dan tahun depan, Â dunia dimana kita hidup ini masih mengalami kesulitan untuk kembali normal, sehingga kegiatan perekonomian pulih kembali.
Oleh karena itu saya khawatir kalau kita tidak pandai-pandai mengelolanya, ini pun memberikan dampak pada ketahanan pangan sedunia. Saudara melihat televisi siang dan malam sekarang, banyak negara yang mulai menghadapi krisis pangan lagi akibat krisis perekonomian global dewasa ini.
Saudara-saudara,
Melalui forum ini, kebetulan disini banyak hadir para Menteri dan juga para pimpinan dan anggota DPR RI. Marilah kita satukan langkah kita, langkah besar bangsa ini untuk betul-betul bisa mengelola pangan, energi dan air kita dengan sebaik-baiknya. Untuk apa, untuk anak cucu kita. Untuk apa, untuk kelestarian lingkungan kita, dan untuk apa, untuk kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
Saudara-saudara,
Saya ingin menyampaikan bahwa kebijakan dan program aksi yang dijalankan oleh Pemerintah dewasa ini menyangkut ketahanan pangan, bermula dari revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan yang kita jalankan sejak tahun 2005. Memang tidak mudah untuk melakukan revitalisasi pada sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Permasalahan yang kita hadapi tidak sedikit, tetapi marilah kita bersyukur bahwa ada capaian-capaian meskipun belum rampung seluruhnya dari proses yang kita lakukan dengan revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan itu. Kita ingin komoditas strategis kita: beras, jagung, gula, daging sapi, dan kedelai pada saatnya betul-betul bisa kita cukupi atau berswasembada. Sementara kalau yang lainnya telur, daging ayam, cabai, bawang, kentang, semuanya dalam keadaan cukup, bahkan kita bisa mengekspor. Tetapi yang 5 tadi, kita ingin dalam waktu yang tidak terlalu lama semuanya bisa kita cukupi. Alhamdulillah, menurut laporan yang saya terima, termasuk apa yang saya lihat di daerah-daerah, untuk jagung, kita telah berswasembada pada tahun 2007. Beras, kita telah berswasembada pada tahun 2008, Insya Allah tahun ini surplus. Kemudian, tahun ini juga kita berharap berswasembada untuk gula, konsumsi. Daging sapi masih perlu beberapa tahun lagi, kedelai masih beberapa tahun lagi. Oleh karena itu, tadi dikatakan bagaimana kita membangun sumber-sumber Diversifikasi pangan, subtitusi tepung terigu menjadi sangat penting, misalnya. Kemudian sebab kita tidak tergantung pada import termasuk kedelai, tepung terigu, dan komoditas import yang lain. Policy-nya menurut pendapat saya berada pada arah yang benar. Aksi yang kita lakukan telah menghasilkan sejumlah capaian meskipun masih banyak PR kita, Pekerjaan Rumah kita. Mari kita sempurnakan, kita perbaiki, kita tingkatkan apa yang telah kita lakukan hingga hari ini.
Saudara-saudara,
Kerjasama Regional dan kerjasama Internasional sangat-sangat penting, dalam era globalisasi segalanya inter-connected. Â Ada global logistic change misalnya, yang mesti kita pahami dari pertimbangan geo-economy, dari pertimbangan International Trade, dari perkembangan efisiensi, dari pertimbangan Competitive advantage, dan comparative advantage. Sehingga kita paham, 5, 10, 15 tahun lagi, apa yang mesti kita hasilkan di negeri ini. Dari aspek pertanian, disamping mencukupi kebutuhan kita 230 juta masyarakat Indonesia, tetapi dalam rangka International Trade and Investment, apa yang bisa kita hasilkan sehingga meningkatkan perolehan perekonomian kita. Ini memerlukan cara pandang yang luas, pemikiran yang strategis, konsep besar yang tidak bisa dibikin secara siatuasional atau secara parsial. Dalam kaitan ini keberadaan Perguruan Tinggi bersama-sama dunia usaha, Pemerintah, BUMN, dan pihak-pihak lain sangat diperlukan untuk membikin Roadmap bagi rancang bangun, bagaimana dalam jangka 5, 10, 15 tahun benar-benar kita bisa membangun ketahanan pangan dan bisa dikontribusikan untuk ketahanan regional. Saya kembali kepada pentingnya kerjasama regional tadi.
Pada ASEAN Summit di Hua Hin bulan Maret yang lalu, kita semua bersepakat untuk membentuk yang dinamakan ASEAN Integrated Food Security. Saya kira apa yang dilihat tadi satu langkah nyata, satu implementasi yang real dari mewujudkan gagasan besar ASEAN. Saya sendiri dalam pidato saya di ASEAN Summit, bahkan di G-20 Summit, di G-8 Summit, selalu menekankan pentingnya ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air dan saya selalu mengatakan untuk negara berkembang apa lagi sangat-sangat vital yang namanya food security dengan energy security. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama Saudara-saudara, para pimpinan lembaga pangan dari Negara ASEAN untuk membikin Asia Tenggara menjadi lumbung pangan internasional, utamanya lumbung beras dunia. Insya Allah kita bisa, bisa, dan tahun-tahun terakhir ini justru produksi dan produktivitas padi kita terus meningkat dengan baik.
Hadirin yang saya muliakan,
Berkaitan dengan Diversifikasi, peragaman pangan kita, saya benar-benar mendorong, mendukung, dan mengajak untuk betul-betul dapat kita wujudkan. Harus kita lakukan kampanye, bukan kampanye PEMILU, kampanye, sosialisasi, dan edukasi. Bahwa mengkonsumsi pangan yang bersumber dari misalnya Cassava atau singkong, jagung, sukun, apalagi, sagu, itu tidak kalah mulianya dengan mengkonsumsi yang berasal dari beras. Gizinya sama, kadang-kadang malah lebih enak, dengan racikan tertentu. Oleh karena itu, sampaikan kepada rakyat kita, sama gizinya, sama terhormatnya, sama mulianya, mengkonsumsi beras dengan sumber pangan yang non-beras tadi. Sosialisasi kita, edukasi kita di situ, mari kita sering memberi contoh.
Oleh karena itu, saya sangat senang sekali upaya mengembangkan mie instan yang merupakan paduan dari tepung dengan apakah itu cassava, apakah itu sagu, apakah itu sukun, dan bahan-bahan yang lain. Saya mencicipi berkali-kali, rasanya tidak akalah enaknya. Bahkan katanya lebih tinggi gizinya, harganya pun lebih murah. Dengan demikian, tolong ini semua dimasukkan ke main stream, jangan hanya riset, pameran selesai, riset, pameran, coba satu orang, dua orang, selesai. Bukan, harus masuk pada main stream, perdagangan pangan kita, main stream, konsumsi masyarakat kita terhadap pangan-pangan tadi. Katanya, mie instan kita memerlukan 15 tahun sampai masyarakat bisa menerima untuk mengganti nasi, misalkan pada sarapan pagi ataupun di waktu yang lain. Saya kira ini pun harus kita lakukan, riset sangat penting, lakukan branding yang bagus, packaging yang bagus. Ingat, kadang-kadang masyarakat kita suka datang ke Kentucky Fried Chicken, Mc. Donalds, Burger King, Pizza Hut, melihat branding, melihat: wah, ini hebat! Wah ini intelek nih! Lakukan semua itu dengan branding dan packaging yang bagus. Dengan demikian kita betul-betul mendiversifikasikan fast food itu tidak ada di desa-desa, di pelosok tanah air, bahwa diversifikasi pangan ini dengan sekali lagi, branding dan tampilan yang baik, dengan demikian masyarakat menyukai semuanya itu. Diversifikasi mari kita lanjutkan, dan sekali lagi kritik saya kepada semua, itu riset, pameran menjadi tujuan. Padahal tujuan itu bukan sarana. Sarananya, semua yang dihasilkan melalui research, yang dikembangkan, yang dicoba, yang tetap harganya, itu masuk, sekali lagi, main stream, harus utama dari penggunaan pangan itu dalam perdagangan jual beli pada tingkat nasional, bahkan kalau membangun, keuntungan bagi kita pada tingkat global.
Dari semuanya itu akhirnya Saudara-saudara, saya mengajak Saudara semua dan saya memberikan instruksi pada jajaran pemerintahan untuk pertama-tama, mari kita lanjutkan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan. Yang kedua, mari kita tingkatkan terus ketahanan pangan nasional. Yang ketiga, mari kita lanjutkan upaya Diversifikasi. Saya sudah memberikan contoh tadi, bagaimana supaya segera diminati oleh masyarakat kita. Yang keempat, ini khusus BULOG, pertahankan dan kita tingkatkan kinerja BULOG yang baik ini. Saya senang dengan tulisannya: "semakin dekat dan terbuka". Tetap dekat di hati rakyat, dekat dengan kebutuhan rakyat, dekat dengan apa yang harus diberikan jasanya oleh BULOG. Saya minta BULOG lebih menjemput bola, lebih melayani publik, lebih responsif. Dengan demikian tidak ada kevakuman pelayanan, tidak ada masalah yang tidak segera bisa diselesaikan, bekerjasamalah dengan para pemerintah, dengan para pimpinan pemerintah daerah, Gubernur, Bupati, dan Walikota. Pertahankan dan tingkatkan Good corporate governance yang bagus ini.
Yang terakhir, mari terus kita tingkatkan kerjasama regional dan kerjasama internasional. Tahun lalu Alhamdulillah, Menteri Pertanian mewakili saya, hadir di Roma untuk sebuah FAO Conference dan diam-diam kita mendapatkan penghargaan di kala krisis pangan global, Indonesia dianggap bisa mengatasi permasalahannya dan bahkan kita dianggap salah satu model yang bagus untuk dipelajari bagaimana negara dengan penduduk yang besar begini, geografinya seperti ini, tetapi Alhamdulillah, kita bisa mengatasi dan mengelola krisis pangan yang terjadi pada tahun lalu  tersebut. Ini tentu mari kita pertahankan dan kita teruskan, dengan pesan, ajakan, harapan, dan instruksi saya kepada jajaran pemerintah, Saudara-saudara, maka dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahiim, Lokakarya Regional ASEAN tentang Swasembada beras dan ketahanan pangan dan pameran BULOG Vaganza yang berjudul "Eksotika pangan Indonesia" dengan resmi saya nyatakan dibuka.      Â
 Â
Sekian.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.   Â
       Â
Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI