Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 05 Juni 2010
Di baca 922 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR'AN (MTQ)

TINGKAT NASIONAL KE-XXIII TAHUN 2010

DI BENGKULU

TANGGAL 5 JUNI 2010

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Tamu Undangan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang saya hormati,

 

Para Peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an Tingkat Nasional ke-23 yang saya cintai,

Kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh tanah air, dan hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Marilah kita bersama-sama, sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa ta'aala, karena atas rahmat dan ridho-Nya, kepada kita masih diberi nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, dan insya Allah nikmat kesehatan, untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

 

Shalawat dan salam, semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam, beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut beliau, dan insya Allah termasuk kita semua hingga akhir zaman.

 

Kita juga bersyukur, pada malam ini dapat berkumpul bersama-sama dengan para alim ulama, para penghafal Al-Qur'an, para pembaca Al-Qur'an, dan para peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an,   serta kaum muslimin dan muslimat di kota Bengkulu, kota yang sama-sama kita banggakan.  Selain karena bunga Rafflesia-nya yang sangat mahsyur itu, masyarakat Bengkulu juga memiliki upacara adat Tabot. Upacara dari kearifan lokal dan tradisi Islam,  yang setiap tahun dirayakan secara meriah pada tanggal 1 hingga 10  Muharram.  Tidak kalah penting dari semua itu, Bengkulu juga kota yang bersejarah dalam pergerakan kebangsaan di tanah air kita.  

 

Malam ini, kita berada di sini, untuk menghadiri   Musabaqah Tilawatil Qur'an  Tingkat Nasional ke XXIII Tahun 2010. Musabaqah ini secara rutin kita selenggarakan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi yang tersirat dan tersurat dalam Al Qur'an.

 

Hadirin dan hadirat yang saya hormati,

 

Tema yang diangkat pada MTQ kali ini adalah: "Dengan MTQ Nasional XXIII Tahun 2010, Kita Tingkatkan Persaudaraan,  Persatuan dan Kesatuan Bangsa".  Tema ini, sejalan dengan tujuan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita ingin mewujudkan persaudaraan. Kita ingin membangun persatuan. Kita ingin negara kita tetap utuh dan bersatu. Dan kita juga ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

 

Sebagaimana kita imani bersama, kitab suci  Al-Qur'an  adalah  kalam Allah  atau kalamullah.   Ini adalah kitab suci, yang diturunkan untuk menjadi tuntunan dan pegangan bagi umat manusia, agar memperoleh kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.  

 

Dengan susunan kata yang indah, kalimat yang jelas dan terang, serta gaya bahasa yang mengagumkan, kitab suci Al-Qur'an merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering.  Semakin kita dalami Al-Qur'an, semakin kita yakin akan kebenaran firman Allah Subhaanahu wa ta'aala.  Semakin kita baca dengan lantunan yang indah, semakin terasa kedamaian dan kesejukan dari pancaran kandungan isinya. 

 

Saudara-saudara,

 

Selain berisi nilai-nilai keimanan, Al-Qur'an juga mengandung sumber ilmu pengetahuan yang diperuntukkan bagi umat manusia.  Al-Qur'an juga berisi kisah-kisah sejarah, falsafah hidup,  kemuliaan dan keteladanan, serta pesan-pesan moral yang luhur dan agung.  Al-Qur'an memberikan pencerahan bagi siapa yang membacanya, serta menawarkan keteduhan batin bagi mereka yang mengamalkannya. 

 

Dengan  menghayati ayat-ayat Al-Qur'an, kita dapat mengungkap berbagai rahasia alam di muka bumi ini. Karena itulah, siapapun yang membaca Al-Qur'an dan menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, akan meningkat keimanan dan ketaqwaannya.

 

Hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

 

Pemahaman yang utuh  terhadap  nilai-nilai universal dari Al-Qur'an, dapat memberikan kontribusi dalam membangun tatanan dunia yang aman, adil, dan bermartabat.  Tatanan dunia  yang dibangun  atas  nilai-nilai ke-Tuhanan yang luhur dan agung, serta nilai-nilai kemanusiaan universal. 

 

Mari kita kabarkan kepada dunia, bahwa sesungguhnya Islam itu teduh dan damai. Islam itu cinta keadilan dan menjauhi kekerasan.  Islam itu menolak kebencian dan fitnah.  Islam itu selalu menganjurkan persatuan, kebersamaan, dan ukhuwah. Dengan mengedepankan nilai-nilai itulah,  insya Allah, kita dapat  membangun kokohnya toleransi, solidaritas, dan kebersamaan di antara umat manusia di muka bumi ini.

 

Pada kesempatan ini, saya secara mendalam ingin menyampaikan rasa prihatin, dan sangat menyesalkan atas terjadinya tragedi kemanusiaan di perairan Timur Tengah beberapa hari yang lalu.  Kita bertekad untuk terus menyuarakan, mendorong, dan melakukan langkah-langkah diplomasi bagi penyelesaian masalah di Timur Tengah secara adil dan damai, dan jauh dari aksi-aksi kekerasan dan penindasan kemanusiaan.

 

Saya ingin tegaskan di sini, bahwa negara kita, Indonesia, terus mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Kita menolak dengan tegas setiap tindakan yang mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan yang dilancarkan oleh pihak manapun, terhadap rakyat Palestina.  Dan, tanpa reserve sedikit pun, kita juga mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk dapat berdiri tegak di negerinya sendiri.  Sebuah negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, yang dapat hidup damai, serta diakui oleh bangsa-bangsa di dunia. Adalah menjadi cita-cita dan harapan kaum muslimin se-dunia, untuk dengan  bebas dapat beribadah menegakkan sholat di Masjidil Aqsha. Ibadah yang sama bebas dan amannya, bila kita mengunjungi Masjidil Haram di Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah.

 

Hadirin dan hadirat yang saya muliakan,

 

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa Musabaqah Tilawatil Qur'an tahun ini bertepatan dengan upaya kita membangun karakter bangsa yang unggul dan mulia. Bangsa yang makin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan yang terus berinovasi, berkreasi, dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita kita semua. Bangsa yang cinta damai, memiliki nilai-nilai peradaban yang luhur, dan yang menjunjung tinggi kerukunan ditengah kemajemukan kita.

 

Karena itulah, saya mengajak kaum muslimin dan muslimat untuk menjadikan MTQ kali ini, sebagai bagian dari upaya kita meningkatkan karakter bangsa yang unggul dan mulia. Mari kita jadikan Al Qur'an sebagai rujukan dalam pembinaan karakter yang tangguh, dalam menghadapi berbagai masalah, cobaan, dan ujian.  

 

Kepada para kafilah peserta MTQ yang datang dari seluruh tanah air, saya ucapkan selamat mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur'an. Semoga keikutsertaan Saudara-saudara dalam MTQ kali ini, dapat membawa manfaat dan maslahat, dalam upaya kita mengaktualisasikan ajaran Islam secara damai di tanah air.

 

Demikianlah pesan, harapan dan ajakan saya pada kesempatan yang mulia ini.  Akhirnya, seraya memohon ridha Allah Subhaanahu wa ta'aala,  dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, Musabaqah Tilawatil Qur'an Tingkat Nasional ke-23, di Bengkulu,  dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 

Semoga Allah Subhaanahu wa ta'aala, senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada bangsa dan negara kita. Amin.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI