Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Musrenbangnas Tahun 2009, 12-5-09

 
bagikan berita ke :

Selasa, 12 Mei 2009
Di baca 1030 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN  2009

DI BIDAKARA, JAKARTA

PADA TANGGAL 12 MEI 2009

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati, Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Muhammad Jusuf Kalla, Saudara Ketua MPR RI, Bapak Hidayat Nur Wahid, dan para pimpinan lembaga-lembaga negara yang lain, para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu, terutama Kepala Bappenas sebagai pemangku hajat,

 

Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat dan pimpinan organisasi-organisasi internasional,

 

Yang saya cintai para Gubernur, para Bupati, para Walikota dan para perancang pembangunan, baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah, para pakar, para mitra pemerintah dan para pimpinan organisasi non pemerintah,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberi nikmat kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta'aala, hari ini dapat bersama-sama mengikuti acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2009. Sebelum saya melanjutkan sambutan dan arahan saya, saya ingin memberikan pengantar sedikit.

 

Tadi, waktu saya bersama Pak Jusuf Kalla memasuki ruangan, Saudara bertepuk tangan meriah. Barangkali dikaitkan dengan Pemilu kali ini. Benar, kami memang akan berkompetisi dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Tapi percayalah, kami tidak akan pernah memutus tali silaturahim. Kami juga akan terus menjalankan tugas bersama sampai akhir masa bakti pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu. Masa kebersamaan kami insya Allah lima tahun, masa yang penuh dengan kenangan, masa yang indah, tidak mungkin kapanpun akan putus hubungan baik saya dengan Pak Jusuf Kalla. Jadi, tidak perlu khawatir, politik memang bisa keras tetapi hati kami masih terus bersambung, supaya lega Saudara-saudara.

 

Baiklah, saya ingin lanjutkan. Saya, setelah menyimak yang disampaikan oleh Saudara Paskah Suzetta, capaian kita, saya katakan kita, selama hampir lima tahun ini tiada lain kecuali bersyukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan saya bersama Pak Jusuf Kalla ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Menteri, para pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, para Gubernur, para Bupati, dan Walikota, semua, termasuk pimpinan lembaga-lembaga negara yang selama ini bersama-sama mengatasi permasalahan di negeri kita dan kemudian membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Saya kira kalau dibaca akan lengkap sekali, ini adalah rekaman atau jejak pengabdian kita semua. Oleh karena itu, sekali lagi terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan kami yang tulus.

 

Saudara-saudara,

 

Di ruangan ini, tahun lalu, saya kira masih ingat, tepatnya tanggal 6 Mei 2008, kita juga berkumpul untuk menghadiri upacara Pembukaan Musrenbangnas tahun 2008. Waktu itu, dunia sedang mengalami krisis minyak, krisis harga pangan, krisis iklim yang memang terus berlangsung dan mulai terjadinya krisis keuangan yang sekarang menjadi krisis perekonomian global. Saudara masih ingat waktu itu bahwa saya mengatakan alhamdulillah, semua bisa menindaklanjuti, kita ingin betul-betul bisa thinking outside the box, tidak larut dalam krisis itu sendiri, kita hadapi, kita atasi, dan kemudian kita mencari peluang-peluang baru, new opportunities, agar kita bisa keluar dari krisis. Alhamdulillah, dengan tekad itu dan apa yang Saudara lakukan semua, krisis pangan dunia, krisis minyak dunia, dapat kita lampaui meskipun sekarang kita tengah bergulat untuk bisa meminimalkan dampak resesi perekonomian global terhadap perekonomian kita. Ingat, waktu itu kita bersepakat dan kita jalankan bersama.

 

Yang kedua, di forum ini pula, waktu itu, saya ingatkan kembali bahwa tugas kita yang utama menghadapi krisis global yang dampaknya dirasakan oleh kita semua, mari kita jaga kesejahteraan rakyat, mari kita jaga grass root untuk tidak sangat terpukul dengan krisis yang melanda negeri kita, sebagai bagian dari krisis dunia. Kita sepakat waktu itu untuk terus menjalankan program-program pro rakyat. Cluster pertama, Bantuan Langsung Masyarakat banyak sekali, cluster kedua adalah program PNPM Mandiri untuk local community, infrastruktur lokal, lapangan pekerjaan, dan cluster ketiga adalah penyaluran kredit mikro yang kita sebut dengan Kredit Usaha Rakyat yang hakikatnya itu adalah menolong para pengusaha kecil, pengusaha mikro untuk survive meningkatkan pendapatannya yang justru bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semua itu kita jalankan, alhamdulillah, meskipun krisis global bertubi-tubi datang silih berganti tetapi kita, sekali lagi, bisa menjaga apa yang ada pada masyarakat luas.

 

Ada satu buletin yang terbit tiap minggu. Buletin ini merekam juga bagaimana pandangan masyarakat terhadap program-program yang kita jalankan bersama. Ini semacam testimoni dari berbagai kabupaten, berbagai propinsi yang mengatakan bahwa bermanfaat, berguna, dirasakan, apa yang kita lakukan dengan program-program pro rakyat itu. Oleh karena itu, karena ini feedback yang nyata, umpan balik yang riil, mari terus kita sukseskan semua program-program pro rakyat yang menjadi pijakan dan program aksi pemerintahan kita ini.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bappenas, dalam rangkaian pertemuan kita di Bidakara ini, masih akan ada sesi yang dipimpin oleh Wakil Presiden bersama Menteri-menteri terkait untuk membicarakan hal-hal yang lebih detail, lebih rinci, lebih operasional termasuk dialog beliau dengan para Gubernur, Bupati, dan Walikota, saya berharap semua bisa dibedah secara utuh, dengan demikian Saudara semua paham apa yang kita lakukan tahun depan dengan cara menyukseskan dulu tahun ini.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Yang ingin saya sampaikan adalah sesuatu yang sifatnya kokoh. Saya ingin kita semua memiliki pemahaman yang utuh, pemahaman yang kontekstual tentang negeri kita tahun ini dan tahun depan, utamanya dikaitkan apa yang mesti kita lakukan dalam konteks pembangunan. Kalau kita paham benar, masalah-masalah utama yang kita hadapi insya Allah apa yang kita lakukan mulai dari kebijakan atau policy, program, dan aksi-aksi di lapangan tentu akan bisa menjawab semua permasalahan dan akan bisa mencapai sasaran-sasaran yang kita kehendaki.

 

Saudara-saudara,

 

Secara ringkas saya ingin menyampaikan nanti perkembangan dunia, perkembangan kawasan atau secara regional, dan kemudian perkembangan pada tingkat nasional. Oleh karena itu, tepat dan klop kalau tema Musrenbangnas ini atau tema RKP tahun 2010 yang tentu akan berlanjut pada tema RAPBN tahun 2010 pada tingkat nasional, dan RKPD serta RAPBD pada tingkat daerah adalah Pemulihan Perekonomian Nasional. Kita pulihkan dulu karena perekonomian kita terpukul sebagai bagian dari resesi perekonomian global yang sangat dalam dan kita mesti memelihara kesejahteraan rakyat. Memang kita kalau realistis dan rasional, tema yang tepat dua tahun ini bukan meningkatkan pertumbuhan setinggi-tingginya, itu tidak realistis, tapi justru memulihkan kembali, recovery. Dan kemudian, sementara dua tahun ini kita belum bisa meningkatkan secara dramatis kesejahteraan rakyat kita dan kita menjaga agar semua dampak dari perekonomian global itu tidak terlalu mengganggu upaya kita untuk terus memelihara momentum pertumbuhan dan momentum peningkatan kesejahteraan rakyat. Itulah yang menjadi tema besar, yang tentu ini akan kita terjemahkan nanti dalam kebijakan dan program aksi kita.

 

Saudara-saudara,

 

Perkembangan terkini. Pada tingkat dunia kita semua mengikuti bahwa resesi perekonomian belum usai meskipun ada tanda-tanda di berbagai negara termasuk negara-negara maju bahwa resesi ini barangkali sudah mencapai titik bawahnya dan kemudian menggeliat dan ada tanda-tanda untuk kebangkitan kembali. Sering saya katakan bahwa banyak yang mengatakan we are at the beginning of the end of the crisis, mudah-mudahan itu terjadi. Kalau itu terjadi maka harapan kita, tahun 2011, belum tahun depan, perekonomian global telah pulih kembali. Dari itu semua, maka komunitas global paling tidak forum G-20 yang Indonesia ada di situ yang saya sendiri hadir, baik di Washington D.C. maupun di London. Kita bersepakat global resources harus disatukan untuk mengatasi resesi perekonomian global ini.

 

Disebut-sebut misalnya US$ 5 trilyun untuk mengatasi resesi ini, kemudian berbagai langkah menstabilkan keuangan global, menjaga perdagangan internasional, menjaga investasi, membikin sehatnya perbankan, mengalirkan likuiditas dan lain-lain. Semua itu adalah global effort untuk mengatasi resesi perekonomian global yang tentu mengalir dan diimplementasikan pada tingkat regional dan pada tingkat nasional. Oleh karena itu, pada tingkat region kita, ASEAN misalnya, ASEAN+3, Asia Timur, Saudara juga mengikuti. Kita bekerja sama untuk sama-sama menjaga perekonomian regional ini, trade and investment, juga kita memikirkan bagaimana punya sabuk pengaman untuk menolong negara lain manakala ada kesulitan finansial seperti balance of payment dan hal-hal yang berkaitan dengan moneter dan keuangan, Chiang Mai Initiatives misalnya yang telah disepakati pada ASEAN+3 untuk menjadi sabuk pengaman dan instrumen membantu negara-negara di kawasan.

 

Itu menunjukkan bahwa pada tingkat regional pun kita bekerja keras, bersama-sama dengan negara yang lain. Tapi Saudara-saudara, saya ingatkan sekali lagi meskipun ada global effort, ada regional effort tanpa kegigihan kita sendiri untuk mengatasi permasalahan perekonomian nasional, tentu kita tidak akan cepat bisa kembali pulih dan kita bisa segera meningkatkan pertumbuhan perekonomian, meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Intinya adalah yang paling menentukan adalah langkah nasional, langkah kita sendiri.

 

Dengan gambaran itu, oleh karena itu, saya senang ada good news, pertama bahwa ternyata situasi perekonomian kita paling tidak pada kuartal pertama tidak seburuk sebagaimana yang diramalkan oleh banyak pihak, baik itu inflasi, unemployment, export, nett export dan import, kemudian growth, consumption, dan sebagainya, akan dijelaskan nanti oleh Menteri terkait. Itu good news, we are able to minimize the impact of the crisis terhadap perekonomian kita. Harus saya sampaikan good news ini meskipun PR kita masih banyak. Jangan terlena karena badai memang belum usai, krisis perekonomian global masih terjadi. Tapi paling tidak kita yakin, apa yang kita lakukan sejak tahun lalu, manajemen krisis yang kita jalankan buahnya nyata dan mari kita teruskan agar betul-betul bisa mencapai hasil yang sebaik-baiknya.

 

Dari itu semua saya ingatkan kembali ada tujuh prioritas yang para Gubernur, Bupati, Walikota wajib menyukseskannya. Prioritas pertama adalah mari kita cegah terjadinya gelombang PHK yang tidak perlu. So far, kita bisa mengelola dengan baik, negara lain ada yang sampai belasan juta pengangguran baru, ada yang lebih 8% angka pengangguran mereka, kita bisa menjaga pada taraf yang rasional dan tidak terjadi gelombang PHK besar-besaran. Prioritas kedua, sektor riil kita jaga. Kalau sektor riil terjaga, perusahaan-perusahaan tidak bangkrut maka gelombang PHK tidak akan terjadi. Cara menjaganya, pemerintah memberikan berbagai insentif, kebijakan khusus, dan tentunya perusahaan itu sendiri, sektor riil sendiri harus juga melakukan upaya-upaya yang tepat. Yang ketiga, inflasi, alhamdulillah, harga terjaga bahkan ada penurunan harga bahan pokok misalnya. Ini sangat menolong Saudara-saudara kita untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Lantas kita juga bersepakat menjaga daya beli masyarakat kita apakah dengan scheme gaji maupun dengan scheme yang lain, subsidi misalnya, agar dia bisa tetap membeli. Lantas kita tidak lupa memproteksi yang miskin, to protect the poor. Itu adalah kewajiban moral kita, kita jalankan dengan berbagai paket scheme, cluster a misalnya ataupun cluster-cluster yang lain. Lantas kita sepakat bahwa meskipun ada krisis global, dampak yang kita rasakan jangan sampai pangan dan energi terganggu, harus ada, harganya terjangkau termasuk pembangunan listrik dan sebagainya. Dan yang terakhir, kalau semua kita jalankan, satu, dua, tiga, empat, lima, enam itu maka kita berharap pertumbuhan atau growth bisa kita jaga, insya Allah sekitar 4.5%. Negara lain banyak yang minus, minus betul.

 

Tahun 2007 pertumbuhan kita 6.3%, tahun lalu karena sudah terdampak 6.1%. Kalau kita bisa bertahan 4.5% saja tahun ini, ini sudah suatu prestasi yang luar biasa. Insya Allah bisa kalau kita betul-betul menjalankan tujuh prioritas tadi secara bersama-sama.

 

Saudara-saudara,

 

Stimulus sangat penting, Rp 73,3 trilyun, serta anggaran yang lain. Mari kita jalankan sebaik-baiknya, jangan ada yang macet-macet di daerah. Sangat berguna menjaga daya beli, menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan perekonomian lokal. Social safety net yang juga merupakan pilar APBN kita, mari kita jalankan. Ketika negara, pemerintah mengatasi krisis, rakyat kita terjaga kehidupan sehari-harinya dan last but not least APBN, mesti credible, memang mesti ada defisit. Tapi defisit itu kita gunakan untuk stimulus. Kita harus melakukan counter cyclical effort. Krisis global itu apa intinya? Resesi global itu apa intinya? Demand yang menurun. Kalau demand menurun, crisis of demand, semuanya lumpuh. Kita kembalikan lagi dengan cara-cara stimulasi.

 

Oleh karena itu, di samping tujuh prioritas tadi, stimulus package, social safety net, dan APBN, APBD yang tepat  mesti kita jalankan dengan sebaik-baiknya. Itu adalah pekerjaan rumah kita setahun ini dan sekaligus ke depan kita persiapkan semuanya. Pak Paskah mengatakan pemerintah yang akan datang, Presiden yang akan datang kita tidak tahu, hanya Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang tahu, bisa saya kembali, bisa Pak Jusuf Kalla, bisa yang lain-lain tapi siapapun mesti mengaitkan apa yang kita laksanakan tahun 2009 dan tahun 2010 mendatang karena negara kita ini utuh, tetap. Pemimpin datang dan pergi, begitu dalam demokrasi dan dalam dunia politik tetapi mestinya master policy, kemudian a grand strategy, hal-hal yang fundamental harus terus dilanjutkan supaya tidak membikin up and down satu kehidupan di negeri tercinta ini.

 

Saudara-saudara,

 

Dari itu semua akhirnya apa yang mesti kita lakukan tahun ini dan tahun depan, langkah ke depan kita seperti apa. Pertama, tolong dicamkan betul, sukseskan tujuh prioritas untuk memulihkan perekonomian nasional dan memelihara kesejahteraan rakyat sebagaimana yang telah saya uraikan tadi. Yang kedua, mari kita susun RKP, RKPD, RAPBN, RAPBD yang tepat, kata-katanya tepat agar membawa kebaikan bagi semua. Tepat itu ya harus tahu berapa penerimaan kita, pajaknya berapa, yang non pajak berapa, spendingnya berapa, defisit yang acceptable seperti apa, fiscalnya juga seperti apa, dan lain-lain.

 

Tapi ingat APBN ini bukan tujuan akhir. APBN adalah tool, means untuk mencapai sasaran-sasaran RKP yang justru kita susun sekarang ini. Dan yang terakhir adalah khusus kepada pimpinan daerah, sampai tingkat Kabupaten dan Kota, tingkatkan management dan kepemimpinan pembangunan daerah dengan sebaik-baiknya. Saudara tahu apa sumber daya yang dimiliki, resources, Saudara tahu tentu ingin meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, membangun infrastruktur, dan lain-lain. Capai semuanya itu atas dasar resources yang Saudara miliki dengan management yang baik, dengan kepemimpinan yang baik. Kalau itu Saudara lakukan, insya Allah tahun-tahun mendatang, tiap Kabupaten, tiap Kota akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan, akan menjadi self generating economy, self developing regional economy. Dan kalau itu terjadi secara nasional Indonesia akan memiliki ekonomi yang sangat dinamis, yang terus tumbuh, emerging, dan insya Allah our dream will become reality. Indonesia akan menjadi negara maju, negara bermartabat, dan negara sejahtera di abad 21 ini.

 

Itulah harapan, pesan, dan ajakan saya. Sekali lagi, mari kita sukseskan semua kegiatan pembangunan yang ada di negeri ini. Dengan itu semua, Saudara-saudara, akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah Subhaanahu wa Ta'aala, Tuhan Yang Maha Kuasa, seraya mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2009 dengan resmi saya nyatakan dibuka. Sekian.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI