Sambutan Presiden RI pada Peresmian Gedung Baru PT. Garuda Indonesia Persero, 24-7-09

 
bagikan berita ke :

Jumat, 24 Juli 2009
Di baca 9491 kali

 

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

 PADA ACARA

PERESMIAN GEDUNG BARU DAN PEREMAJAAN IDENTITAS

PT. GARUDA INDONESIA PERSERO

DI AREA BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG


TANGGAL 24 JULI 2009

 

 

 

 

 

 

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Alhamdulillahirrabulalamin,

 

 

Yang saya hormati  para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

 

Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat dan para Pimpinan Organisasi-organisasi Internasional,

 

Saudari Gubernur Banten dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Saudara Direktur Utama PT. Garuda Indonesia beserta jajaran Direksi dan Komisariat PT. Garuda Indonesia, para Pimpinan dunia usaha mitra Garuda Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, saya mengajak hadirin, sekali lagi, untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk terus membangun perekonomian nasional kita, terus mengembangkan transportasi nasional kita, termasuk mengembangkan atau meningkatkan kinerja PT. Garuda Indonesia yang sama-sama kita banggakan. Mengawali sambutan saya, atas nama negara dan pemerintah saya ingin mengucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan kepada jajaran PT. Garuda Indonesia atas, boleh tepuk tangan dulu, pertama atas capaian dan kinerja keuangannya yang baik. Tadi Saudara Emir Syah Satar mengatakan dari minus Rp. 800 sekian miliar mejadi plus atau untung Rp. 600 sekian miliar. Itu kalau diambil positifnya setara dengan lonjakan sekitar Rp. 1,5 triliun. Tentu saja kinerja keuangan seperti itu sangat meningkatkan pendapatan negara kita, deviden, dan pajak. Dengan laba bersih seperti itu, PT. Garuda Indonesia bisa membangun lebih baik lagi agar sebagai korporat, sebagai perusahaan juga terus memiliki daya saing yang lebih tinggi. Saya mencatat tahun-tahun terakhir ini tata kelola perusahaan semakin meningkat, corporate governance, pelayanan yang diberikan kepada publik yang diberikan oleh PT. Garuda Indonesia juga terus meningkat, demikian juga efisiensi, produktivitas, dan daya saing juga terus meningkat. Oleh karena itu, saya berharap apa yang telah dicapai ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan di waktu yang akan datang.

 

Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Menteri Negara BUMN dan jajarannya yang saya nilai tahun-tahun terkahir juga terus menunjukkan kinerja yang makin baik. Dan, sebagaimana yang disampaikan oleh Saudara Sofyan Djalil tadi, mengapa BUMN kita makin meningkat laba bersih dan deviden yang diberikan kepada negara antara lain karena faktor ekonomi yang makin kondusif bagi pengembangan BUMN itu. Yang kedua, dikatakan tata kelola perusahaan yang juga makin baik, good corporate governace. Dan yang terakhir dikatakan Menteri Negara BUMN, leadership dan management dari BUMN kita juga makin baik, dengan istilah beliau, mereka-mereka yang memimpin perusahaan itu adalah the man on the right place.

 

Saya ingin memberi komentar sedikit. Saudara masih ingat bahwa satu bulan setelah kita mendapatkan atau mengalami musibah yang luar biasa, bencana tsunami di Aceh, itu terjadi pada akhir Desember 2004, maka akhir Januari 2005 kita mengadakan BUMN Summit yang saya buka langsung waktu itu. Yang hadir diantara Saudara, saya menyampaikan tiga hal penting di hadapan para pimpinan BUMN, pertama berhentilah menjadi perusahaan yang terus merugi. Jangan senang menjadi perusahaan, istilah saya PT. Sukar Maju dan PT. Rugi Abadi. Benar, saya serius waktu itu karena saya lihat dari sekian ratus BUMN  banyak yang merugi termasuk Garuda waktu itu. Ruginya Rp. 800 sekian miliar. Saya challenge semuanya, saya ingin tahun-tahun mendatang berubah, yang rugi menjadi tidak rugi, dan kemudian mulai beruntung.

 

Yang kedua yang saya sampaikan waktu itu, sama dengan yang diingatkan oleh Menneg BUMN, agar perusahaan tidak terus merugi, maka tata kelola perusahaan harus baik. Corporate governance harus baik. Yang namanya good corporate governance, yang mereka yang capable, mereka yang clean, mereka yang inovatif, mereka yang preference dalam menjalankan tugasnya, mereka yang accountable, dan sebagainya. Dengan management yang bagus, dengan leadership yang bagus, dengan good governance, maka berhentilah yang rugi-rugi itu dan akan beruntung.

 

Kemudian yang ketiga pesan saya waktu itu, jangan hanya menjadi macan kandang karena policy pemerintah, karena payung policy pemerintah, tapi BUMN juga harus mampu bersaing secara sehat dengan pihak swasta di negeri sendiri dan juga perusahaan-perusahaan baik milik negara maupun swasta di negara lain. Hanya dengan melakukan tiga hal itulah kita punya prospek yang baik terhadap masa depan BUMN kita. Apa yang kita dengar dari laporan Menneg BUMN tadi maka tiga hal yang saya sampaikan, dalam keyakinan saya, telah dilaksanakan meskipin tentu masih banyak masalah yang dihadapi oleh BUMN kita. Dan tiga hal yang  disampaikan oleh Menneg BUMN tadi juga ikut mendorong keberhasilan kinerja BUMN kita.

 

Makro ekonomi penting. Memang benar makro ekonomi penting, mikro ekonomi penting. Memang benar sektor keuangan penting, sektor riil penting. Memang benar pertanian, industri, dan jasa penting. Memang benar perekonomian nasional dan perekonomian daerah harus tumbuh bersama-sama. Tapi di atas segalanya, kondisi makro ekonomi harus baik. Kondisi makro ekonomi yang baik apabila ekonomi tumbuh. Ekonomi tumbuh sangat ditentukan oleh tingkat konsumsi. Tingkat investasi, tingkat pengeluaran pemerintah, government spending. Bagaimana netto export dan import, itulah yang kita jaga pertumbuhan. Di samping itu, makro ekonomi yang baik harus ada stabilitas harga, inflasi terjaga. Itulah yang kita kelola terus menerus.

 

Yang ketiga, unemployment harus terus kita kurangi. Disamping faktor lain, stabilitas nilai tukar, pasar modal kita, balance of payment dan sebagainya, yang apabila itu kita jaga dengan baik, saya yakin sektor riil akan bergerak, termasuk sektor transportasi nasional, termasuk transportasi udara yang menjadi domain ataupun peran dari PT. Garuda Indonesia.

 

Good coporate governance, saya melihat reformasi yang kita lakukan telah mulai membuahkan hasil, tapi belum rampung. Belum rampung. Harus terus kita laksanakan dan kita tingkatkan. Pemilihan para..., para pimpinan BUMN saya kira apa yang kita laksanakan sudah benar. Semua berdasarkan kapabilitasnya, integritasnya, merit system, tidak ada drop oleh siapapun karena motif-motif yang lain. Mari kita jaga seperti itu sehingga mereka yang memimpin perusahaan benar-benar orang-orang pilihan, orang-orang terbaik, orang-orang tercakap di dalam menangani dan mengelola bisnis di usaha negara kita.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Pada kesempatan yang baik ini di hadapan para pimpinan BUMN yang turut hadir pada acara ini, di hadapan pimpinan PT. Garuda Indonesia, maka kalau kita back to basic kunci sukses bagi sebuah perusahaan termasuk perusahaan milik negara adalah tiga. Satu, leadership, kepemimpinan, itu mutlak. Tidak bisa ditawar-tawar. Yang kedua, management, dan yang ketiga harus punya sense of business.

Kalau tiga-tiganya ada, saya yakin perusahaan itu akan makin efisien, makin produktif sehingga makin kompetitif. Pengusaha itu juga akan inovatif dan adaptif terhadap perubahan, terhadap globalisasi, terhadap perkembangan ekonomi di kawasan, produk perkembangan domestic economy kita. Kuncinya adalah good leadership, good management, and good sense of business. Akhirnya, factor-faktor tadi yang akhirnya membikin perusahaan kita bukan hanya survive tapi juga kompetitif.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan penjelasan itu, saya mengajak Saudara untuk melihat ke depan, melihat perekonomian dunia, perekonomian Asia, perekonomian Indonesia lima, sepuluh tahun ke depan. Saya punya keyakinan apabila krisis keuangan global, apabila global economic recession yang sedang terajdi sekarang ini bisa kita hentikan, dan kita mengambil pelajaran dari semuanya, maka di masa depan, lima, sepuluh, lima belas tahun mendatang ekonomi dunia, ekonomi kawasan, termasuk ekonomi kita akan terus tumbuh dan berkembang. Artinya apa, ada peluang besar. There will be an opportunity bagi kita semua di bidang perekonomian di waktu yang akan datang. Opportunity ini, sekali lagi, dapat kita dapatkan dan dapat kita cipta. Bukan hanya menunggu opportunity, we have to create an opportunity tingkat global, tingakat regional, dan tingkat nasional.

 

Oleh karena itu, kita Indonesia termasuk jajaran BUMN, termasuk Garuda Indonesia harus mulai mempersiapkan diri, harus mengembangkan new strategy bagaimana kita bisa bersaing, kita bisa survive, dan kita bisa menang dalam dinamika perekonomian di masa depan itu. Tidak bisa datang dengan sendirinya. Kita harus mempersiapkan sejak sekarang. Saya berikan contoh. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari krisis perekonomian global dewasa ini. Ternyata perekonomian kita yang sangat menggantungkan pada ekspor apabila terjdi goncangan pasar dunia, maka pertumbuhan kita akan drop, bisa minus. Alhamdulillah, pertumbuhan kita tetap positif. Tahun lalu masih sekitar 6,1%. Insya Allah, dengan kerja keras kita, pertumbuhan tahun ini masih antara 4 - 4,5%. Mengapa? Karena Indonesia tidak sangat tergantung kepada ekspor. Di sisi lain menyadarkan kita, kita harus mulai membesarkan our domestic market. Kita punya sumber daya alam, kita punya sumber daya manusia, penduduk kita besar, negeri kita luas. Oleh karena itu, di samping kita tetap masuk di dalam kerja sama global, investasi dan perdagangan kita harus memperkuat sendi-sendi perekonomian domestik.

 

Ekonomi daerah sejalan dengan otonomi daerah dan desentralisasi, juga harus dikembangkan. Semua harus menjadi sentra-sentra pertumbuhan, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Indonesia bagian Timur, Papua, Maluku, disamping Jawa. Kemudian, satu sektor yang memiliki keunggulan yang tinggi yaitu pariwisata. Krisis terjadi. Krisis demi krisis terjadi, tapi kepariwisataan kita tumbuh positif, termasuk yang ada di Bali. Ini jangan kita sia-siakan untuk kita mendapatkan devisa, mendapatkan penerimaan negara dari sektor kepariwisataan.

 

Dan yang terakhir, ekonomi kreatif. Kita punya keunggulan ekonomi produk budaya, ekonomi warisan, ekonomi kreatif yang lain dengan menghadirkan technology. Pada keterampilan bangsa kita untuk menyuguhkan ekonomi kreatif itu. Saya ingin mengajak Saudara thinking outside the box. Jangan hanya menggantungkan pada pertanian, industri, dan jasa yang konvensional saja. Jemput masa depan, persiapkan segalanya, termasuk strategy, dan kita kembangkan sektor-sektor baru yang menjadi unggulan bangsa-bangsa kita.

 

Saudara-saudara,

 

Di bidang transportasi nasional, di sini hadir Menteri Perhubungan, Menneg BUMN, pimpinan dunia usaha, transportasi nasional juga akan terus berkembang. Kawasan Asia Tenggara ekonominya juga berkembang. Apalagi ASEAN mempunyai New Charter of ASEAN. Mari kita gunakan untuk mengembangkan transportasi ini, transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Income per capita terus naik. Daya beli rakyat kita terus naik. Ekonomi daerah terus tumbuh. Oleh karena itu, solusinya agar terus lebih berkembang lagi transportasi nasional harus terus berkembang, darat, laut, udara. Bukan sarananya tapi juga infrastrukturnya, bandara, pelabuhan, dan infrastruktur yang lain. Harus dibangun integrated blueprint 2009-2014, dan bahkan jangka panjang. Dengan demikian, resources yang kita miliki dapat kita gunakan dengan baik masing-masing provinsi maupun secara nasional.

 

Saya optimis transportasi nasional kita akan terus berkembang. Yang diperlukan strategi, kebijakan dasar, blueprint, road map, termasuk kerja keras dari kita semua.

 

Saudara-saudara,

 

Khusus transportasi udara, tentunya PT. Garuda Indonesia sebagai penjuru dan perusahaan-perusahaan angkutan udara yang lain, maka makin ke depan armada udara harus tangguh, harus kuat, harus kredibel armadanya. Yang kedua, service-nya harus makin baik. Yang ketiga, daya saingnya. Kompetisi transportasi udara sangat keras. Kita harus menang dalam kompetisi itu. Dan yang tidak kalah pentingnya, saya mengingatkan keamanan dan keselamatan penerbangan jangan diabaikan. Security and safety sangat-sangat penting. Saya menilai, ini boleh tepuk tangan lagi nanti, Garuda on track dalam meningkatkan semuanya itu.

 

Saudara-saudara,

 

Minggu lalu saya mendapat berita, saya katakan, ya, sebetulnya not really good news, tetapi patut kita syukuri. Larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa telah dicabut. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang melakukan langkah-langkah yang semestinya sehingga mereka melihat sistem kita,operasi kita, regulasi kita makin baik, makin kredibel, dan sesuai pula dengan standar internasional. Saya ingin, marilah kita bangun, kita perbaiki, dan kita tingkatkan semuanya itu tanpa harus dibayang-bayangi oleh penilaian pihak-pihak yang lain. Tentu ada standar ICAO, mari kita ikuti. Mari kita jadikan pelajaran apa yang terjadi di waktu yang lalu. Mari kita introspeksi kalau kita pandai mawas diri, insya Allah, kita akan maju. Itu kuncinya.

 

Ternyata dengan pembenahan serius sejak saya bentuk komite nasional untuk evaluasi dan investigasi waktu itu, banyak yang sudah kita lakukan. Sistem kita perbaiki. Regulasi kita perbaiki. Kegiatan operasional perusahaan penerbangan kita perbaiki, dan semuanya. Ternyata kita bisa baik. Indonesia bisa melakukan apa saja yang dilakukan oleh bangsa lain kalau kita mau. Ini contoh, saya mengingatkan regulator penting, tapi operator juga penting. Tidak boleh ada miss diantara dua-duanya. Ini adalah mata rantai. Satu lemah, putus. Dua-duanya harus kuat, regulator, policy makers, kemudian operator, para pemilik, para pengelola maskapai penerbangan itu. Kalau dua-duanya sama-sama bertanggung jawab, insya Allah, akan makin baik kinerja kita. Untuk siapa? Untuk rakyat kita, untuk penumpang, untuk semua yang menggunakan maskapai penerbangan Indonesia, termasuk saudara-saudara kita dari negara-negara sahabat.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Bagian terakhir dari sambutan saya, saya ingin mengingatkan kembali kepada semua pihak termasuk PT. Garuda Indonesia tentang masih adanya ancaman terorisme di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Saya menginstruksikan kepada jajaran pemerintah dan jajaran badan-badan usaha milik negara, saya menyerukan kepada pihak swasta siapapun, untuk jangan berkompromi dengan tindakan keamanan dan keselamatan. Jangan berkompromi, tidak ada toleransi apapun untuk mengendurkan langkah-langkah pengamanan dan penyelamatan penerbangan. Semua prosedur tetap, standard operating procedures dan preventive masses agar dijalankan dengan baik. Jangan karena ada ancaman terorisme yang mengemuka baru kita sibuk, sepanjang masa harus ada langkah-langkah konkret di dalam menjalankan SOP dan juga langkah-langkah pencegahan. Semua, bukan hanya yang lewat security door tapi juga lorong karyawan, temapat catering. Semua mesti dicek, diawasi, diyakini semuanya steril, semua.

 

Saya sering mengkritik, kadang-kadang dianggap sudah kenal, karyawan di situ, tidak mencurigakan, lantas tidak diperiksa dengan seksama. Siapapun perlu diperiksa dengan seksama. Saya beri contoh. Kalau saya terbang dari Halim Perdanakusumah, tas saya juga diperiksa. Sama, siapa tahu ngaku-ngaku tasnya Presiden. Padahal isinya barang yang lain. Masuk semua dengan pemeriksaan yang ketat. Tidak boleh ada yang merasa "Ah, saya kan pejabat". Saya kan sudah Saudara kenal. Jangan. Masuk semuanya. Zero tolerance terhadap kelalaian, kecerobohan seperti itu. Lakukan kerja sama dengan Kepolisian dan petugas keamanan yang lain. Dan di atas segalanya adalah leadership.

 

Kalau para pimpinan perusahaan, pimpinan penerbangan, pimpinan hotel, semua memiliki kepemimpinan check and recheck, dan terus meyakinkan langkah-langkah pengawasan dan pengamanan yang baik. Tidak mudah itu.kita harus menerima serangan ataupun tindakan-tindakan kejahatan yang lain. Saya yakin dengan pengalaman terakhir ini, bangsa kita lebih bersatu, lebih peduli pada masalah-masalah keamanan, dan seperti dulu kita akan bisa menangkap pelakunya, mengadili, dan menegakkan hukum seadil-adilnya, memulihkan situasi nasional dan kita tidak boleh terganggu lagi. Harus terus maju, terus bangkit menjemput masa depan  kita,masa depan yang lebih baik.

 

Saya punya keyakinan karena dulu kita bisa, sekarang pun harus bisa. Tidak boleh sebuah bangsa, sebuah negara kalah dengan terorisme. Hanya semangat, kekuatan, kebersamaan kita semua yang bisa mengalahkan terorisme seperti itu.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi selamat kepada PT. Garuda Indonesia. Terima kasih kepada BUMN. Mari kita lebih bersatu lagi, menjemput masa depan yang lebih baik. Untuk saudara-saudara dari negara sahabat, mari kita jalin, kita tingkatkan kerja sama kita, kerja sama yang membawa kebaikan bagi kita semua.

 

Akhirnya, dengan terlebih dahulu memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu wa Ta'alaa dan seraya mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Gedung Manajemen Garuda Indonesia dan Identitas PT. Garuda Indonesia yang Telah Diremajakan, saya resmikan.

 

Sekian.

 

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.   

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI