Â
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERESMIAN MUSEUM BANK INDONESIA, JAKARTA
PADA TANGGAL 21 JULI 2009
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat dan para Pimpinan Organisasi-organisasi Internasional,
Yang saya hormati Saudara Pejabat Gubernur Bank Indonesia, Ibu Miranda Gultom, Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta, para Pimpinan Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen, para Anggota Dewan Gubernur dan para Pejabat Teras Bank Indonesia, para budayawan, anak-anakku para pelajar yang saya cintai,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan, untuk melanjutkan karya kita, tugas kita, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hari ini kita dapat hadir untuk meresmikan Museum Bank Indonesia yang insya Allah akan segera kita laksanakan.
Hari ini, kita masih diliputi rasa duka akibat musibah serangan kaum teroris di negeri tercinta ini yang terjadi di Jakarta pada hari Jum'at yang lalu. Namun, saya yakin bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa akan terus menguatkan kita semua, dengan satu keyakinan bahwa kejahatan-kejahatan itu tidak akan bisa menghalang-halangi semangat dan tekad kita semua sebagai bangsa untuk membangun negeri tercinta ini menuju masa depan yang lebih aman, lebih damai, lebih adil, lebih demokratis, lebih maju, dan lebih sejahtera.
Oleh karena itu, saya tahu Ibu Miranda Gultom sesungguhnya sudah menyiapkan satu atraksi kesenian yang saya yakini pasti indah dan akan membawa kesan tetapi barangkali karena kita semua masih diliputi oleh suasana berduka mungkin belum sekarang kita bisa menyaksikan pesona dari atraksi kesenian yang saya sudah lama mendengar keindahan dari orkes simfoni atau orkestra harmoni misalnya, insya Allah di waktu yang akan datang saya dan teman-teman tetap bisa mengikuti atau menyaksikan acara itu, Ibu.
Hadir bersama kita juga Bapak Boediono dan para mantan Gubernur Bank Indonesia dan tentunya beliau semua juga ikut menyaksikan satu hari yang bersejarah Peresmian Museum Bank Indonesia, yang saya yakin sebagaimana yang Ibu Pejabat Gubernur Bank Indonesia sampaikan tadi akan membawa manfaat dan kebaikan bagi kita semua.
Hadirin yang saya hormati,
Atas nama negara dan pemerintah, saya ingin mengucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan Gubernur Bank Indonesia, segenap jajaran Direksi dan Staf Bank Indonesia, serta semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan museum ini. Semoga kehadiran Museum Bank Indonesia yang dikemas dengan tata penyajian modern ini dapat menjadi wahana dan media yang bermanfaat bagi kita semua, utamanya bagi masyarakat luas untuk menghargai, memahami, dan mengenal lebih jauh tentang kiprah, perjuangan, dan aktivitas Bank Indonesia dari masa ke masa.
Sebagai bangsa yang besar, kita harus pandai menghargai jasa para pendahulu kita. Bukankah pepatah mengajarkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai menghargai jasa para pahlawan dan pendahulu-pendahulunya. Bangsa yang besar tentu akan terus berupaya untuk melestarikan jejak-jejak sejarah bangsanya yang tidak hilang ditelan zaman.
Berbagai peristiwa bersejarah di masa lalu tidak boleh kita lupakan begitu saja. Akan tetapi harus dijadikan suri tauladan dan bahan pembelajaran untuk melangkah lebih baik lagi di masa kini dan masa depan. Karena itu, pembangunan Museum Bank Indonesia saya nilai benar-benar penting dan strategis. Museum ini, di samping sebagai upaya melestarikan khasanah peninggalan Bank Indonesia di masa lalu juga merupakan bentuk penghormatan kepada para pendahulu kita, utamanya kepada para pendahulu yang telah merintis dan menjadikan Bank Indonesia seperti sekarang ini.
Saudara-saudara,
Tadi, Saudari Pejabat Gubernur Bank Indonesia telah memaparkan dalam sambutan beliau tahapan pembangunan museum ini, dari awal hingga hari ini. Diuraikan pula, fasilitas dan sebagian koleksi yang ada di dalamnya. Kita patut menghargai upaya segenap jajaran pimpinan Bank Indonesia atas prakarsa dan inisiatif yang baik ini dalam menghadirkan museum ini, mulai dari mengkonservasi bekas gedung De Javasche Bank hingga menjadi museum Bank Indonesia. Ke depan, kita ingin museum Bank Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi keilmuan akan tetapi juga dapat digunakan sebagai kegiatan penelitian untuk menghasilkan temuan ilmiah yang bermanfaat.
Hadirin yang saya hormati,
Sebagaimana kita ketahui bersama, di setiap negara di dunia ini tentu memiliki bank sentral. Di negara kita, sejak tanggal 1 Juli 1953, telah didirikan Bank Indonesia sebagai bank sentral yang telah melayani kepentingan bangsa kita selama lebih dari setengah abad. Bank Indonesia juga merupakan lembaga yang sangat vital dalam kehidupan perekonomian nasional. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran, tentu memiliki dampak yang langsung ataupun tidak langsung dirasakan oleh masyarakat kita. Kita bersyukur bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, kebijakan moneter dan perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia telah makin meningkat kualitasnya. Bank Indonesia juga telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, utamanya dalam pengendalian inflasi dan mengurangi volabilitas nilai tukar serta mendorong intermediasi perbankan.
Ketika kita dihadapkan pada krisis keuangan global sejak akhir tahun 2008 yang lalu, dalam rangka menunjang tujuh prioritas kebijakan ekonomi pemerintah, Bank Indonesia telah bertindak dengan cepat dan berhasil melakukan sejumlah langkah terobosan yang positif. Bank Indonesia mampu melakukan sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter dengan tentunya pihak pemerintah. Langkah ini telah berhasil mencegah guliran krisis keuangan global terhadap kelancaran sistem pembayaran nasional kita.
Bank Indonesia juga mampu memberikan jaminan ketersediaan pendanaan kepada sektor usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, yang merupakan pilar-pilar utama perekonomian rakyat. Upaya itu dilakukan melalui penyesuaian tata cara penilaian kredit dalam jumlah tertentu serta penyederhanaan tata cara pembukuan kantor bank, termasuk syariah. Penetapan ketentuan-ketentuan itu telah berhasil memperluas ruang bagi perbankan untuk dapat tetap menyalurkan kredit dengan memperhatikan unsur kecermatan dan kestabilan ekonomi kita.
Di sisi lain, Bank Indonesia terus memantapkan berbagai kebijakan di bidang perbankan. Kebijakan-kebijakan itu utamanya ditujukan untuk meningkatkan transparansi perbankan, meningkatkan efektivitas manajemen resiko likuiditas, dan memperkuat manajemen resiko atas produk-produk derivatif industri perbankan. Melalui berbagai terobosan, langkah, dan kebijakan itu, Bank Indonesia telah berperan besar dalam memberikan ruang yang cukup bagi para pelaku industri perbankan di tanah air untuk dapat tetap melaksanakan fungsi intermediasinya, fungsi intermediasi yang menerapkan prinsip kecermatan, kehati-hatian, dan manajemen resiko sebagai prioritas utama. Melalui berbagai kebijakan dan upaya itu, alhamdulillah, Bank Indonesia juga telah ikut berperan dalam menjadikan perekonomian nasional tetap bertahan pada pertumbuhan ekonomi positif sebesar 4.37% sampai dengan kuartal pertama tahun 2009 ini.
Hadirin yang saya hormati,
Sebagai negara dengan sistem perekonomian terbuka, open economy, perekonomian kita ke depan harus lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak krisis keuangan global yang masih berlangsung hingga saat ini. Karena itu, kepada segenap jajaran Bank Indonesia, saya berharap untuk terus meningkatkan kinerja dalam meningkatkan peran sektor perbankan, utamanya dalam mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi di tengah terpaan krisis keuangan global saat ini.
Lakukan beragam terobosan dan inovasi dalam penetapan kebijakan moneter, kebijakan perbankan, dan penyaluran kredit. Arahkan kebijakan-kebijakan moneter agar dapat mendukung terciptanya situasi yang kondusif bagi permintaan domestik untuk menjaga stabilitas perekonomian jangka panjang. Saya juga berpesan kepada segenap jajaran Bank Indonesia agar terus memelihara dan meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi dampak lanjutan dari krisis keuangan global.
Lanjutkan penetapan ketentuan-ketentuan yang akan memberikan keleluasaan bagi industri perbankan di tanah air dalam menyalurkan kredit. Terus tingkatkan penyaluran kredit pada sektor-sektor usaha yang produktif untuk mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhitungkan prinsip kehati-hatian dan menjaga stabilitas perekonomian jangka panjang.
Khusus dalam menghadapi krisis ekonomi global, saya minta jajaran Bank Indonesia agar terus menjaga kestabilan nilai tukar mata uang kita. Optimalkan berbagai kebijakan agar volabilitas nilai tukar dapat diminimalkan. Lakukan langkah-langkah untuk melakukan penataan atas instrumen keuangan derivatif yang tidak didasari oleh kegiatan riil dan berpotensi menimbulkan tekanan terhadap Rupiah kita. Untuk menindaklanjuti pelaksanaan kebijakan countercyclical dalam menghadapi dampak lanjutan dari krisis keuangan global, saya mengajak jajaran Bank Indonesia agar terus memberikan dukungan dalam penyediaan stimulus fiskal sebagai instrumen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Lanjutkan konsolidasi dengan semua instansi terkait. Berikan dukungan untuk memperkuat kesinambungan fiskal dan menambah ruang gerak bagi kebijakan fiskal untuk melakukan stimulus.
Bapak, Ibu, hadirin sekalian yang saya muliakan,
Sebelum saya melanjutkan sambutan saya, saya ingin menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan dinamika dan perkembangan keadaan di tanah air, khususnya situasi keamanan yang kita hadapi dewasa ini. Tadi, dalam perjalanan saya ke Museum Bank Indonesia yang akan kita resmikan ini, saya menelepon Gubernur Bali. Saya bertanya kepada Pak Made Mangku Pastika seperti apa keadaan kepariwisataan dan kegiatan dunia usaha di Bali pasca pemboman tanggal 17 Juli yang lalu. Kepada saya dilaporkan, alhamdulillah, pada prinsipnya kegiatan kepariwisataan dan kegiatan bisnis di Bali tetap terjaga. Memang ada sedikit penurunan di sana-sini, tapi secara umum tidak mengganggu kegiatan perekonomian di Bali. Beliau juga mengatakan setelah terjadinya serangan teroris di Jakarta kemarin, segera dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di seluruh Bali mengingat di waktu yang lalu juga terjadi aksi teroris di pulau Dewata tersebut.
Sebelumnya, saya memantau perkembangan situasi di Jakarta, di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, utamanya kegiatan perekonomian, kegiatan usaha, belanja masyarakat kita di tempat-tempat publik, di pasar-pasar, di mall, dan sebagainya. Apakah ada gangguan yang sangat berarti? Dikatakan bahwa di tempat-tempat itu pada prinsipnya masih terjaga meskipun tentu ada kecemasan-kecemasan di beberapa tempat. Di Jakarta memang sempat terjadi penurunan, hari-hari pertama setelah pemboman kemarin. Tetapi saya pantau sudah berangsur-angsur pulih dengan upaya peningkatan tindakan keamanan yang dilakukan oleh jajaran, baik Kepolisian, jajaran pemerintah daerah, termasuk pengelola dari tempat-tempat publik di seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun kita bersedih waktu itu, sebagai contoh, Manchester United yang berencana akan bermain di Jakarta, urung untuk melanjutkan permainannya. Sesuatu yang sudah lama ditunggu oleh para penggemar sepak bola kita, barangkali termasuk kita yang ada di tempat ini. Kemudian, saya juga diberi tahu bahwa kegiatan Princess Cruise yang dijadwalkan pada akhir Juli ini datang di Bali, itu pun dibatalkan dan barangkali berpengaruh terhadap rencana tahun depan cruise serupa dari beberapa negara-negara sahabat.
Saudara-saudara,
Saya ingin menggambarkan sekali lagi keamanan nasional sangat-sangat penting, bukan hanya untuk mendorong kegiatan perekonomian di seluruh negeri tetapi juga sesuatu yang sangat diperlukan oleh masyarakat kita agar mereka bisa menjalankan kehidupan sehari-harinya dengan baik. Mereka bisa bekerja di kantor-kantor, mereka bisa menjalankan usahanya, berdagang, ada yang membeli barang dagangan itu, ada yang melakukan kegiatan belajar, menjalankan taksi, dan sebagainya, berbagai aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari, yang memerlukan rasa aman, rasa tenang, agar mereka nyaman hidup di negeri sendiri.
Belum saya katakan tadi, ketika sebelas tahun yang lalu negara kita tidak aman, keamanan kita sungguh buruk. Bertahun-tahun kita memperbaiki keadaan itu terutama empat terakhir ini, yang ditandai dengan makin bangkit dan pulihnya perekonomian kita, dunia usaha kita. Tiba-tiba kemarin, kita harus menghadapi kenyataan pahit lagi, tertoreh titik hitam kembali dalam sejarah kita. Yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat luas, marilah bangsa ini sungguh memahami, menyadari, bersatu dalam komitmen bahwa keamanan adalah sesuatu yang mutlak untuk kita jaga dan kita tegakkan di negeri ini.
Kita telah sama-sama merasakan betapa banyak sekali dampak-dampak negatif yang kita rasakan manakala keamanan kita tergoncang, robek, atau tidak baik. Oleh karena itu, di samping para aparat keamanan yang oleh negara, yang oleh Undang-Undang Dasar, dan Undang-Undang diberikan amanah untuk menjalankan tugasnya, kita semua, masyarakat luas, harus juga tetap peduli pada upaya menjaga keamanan ini. Di beberapa kesempatan telah saya sampaikan kesadaran kita, kepedulian kita, kewaspadaan kita, menjadi bagian yang penting bagi usaha negara untuk memelihara keamanan di tempat ini.
Kalau saya, kalau para pejabat kepolisian, para pimpinan daerah mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, tidak perlu cemas tapi waspada dan peduli pada keganjilan-keganjilan semacam yang biasa dilakukan oleh kaum teroris ini, semata-mata agar kita tidak lengah, agar kita tidak lalai, karena kelengahan dan kelalaian itulah yang ditunggu oleh kaum teroris, oleh kaum penjahat, dan pengacau yang akan mengacaukan keadaan negeri kita. Bukan menakut-nakuti, kewajiban saya sebagai Kepala Negara mengajak, mari sambil menjalankan kehidupan sehari-hari kita, tetaplah kita peduli, waspada, dan jangan lalai.
Justru ketika kita menghadapi tantangan seperti ini, bangsa harus lebih bersatu. Harus jelas sikap kita, harus jelas komitmen kita, harus jelas posisi kita bahwa siapapun tidak boleh merobek keamanan, melakukan kejahatan seperti itu, yang mengintai, yang mengakibatkan korban jiwa dan harta benda bagi saudara-saudara kita yang tidak berdosa di negeri tercinta ini. Jangan kita keliru bersikap, seolah-olah hal itu biasa-biasa saja, seolah-olah tidak mengganggu kepentingan kita. Ini mengganggu kepentingan seluruh rakyat Indonesia, mengganggu kepentingan bangsa kita, karena kalau ada apa-apa ekonomi terganggu, usaha terganggu, kepariwisataan anjlok, yang memikul adalah seluruh rakyat Indonesia karena mata rantai perekonomian, mata rantai kehidupan, mata rantai peningkatan kesejahteraan rakyat juga ikut terganggu dan terguncang.
Inilah yang saya harapkan bersatunya hati dan pikiran kita untuk bersama-sama mencegah, jangan dibelokkan ke isu-isu yang lain, yang justru itu menyuburkan mereka-mereka yang berniat jahat di negeri kita ini untuk mengguncang, merobek, keamanan kita. Marilah kita menjadi bangsa yang dengan nurani, dengan akal sehat kita betul-betul bersatu menghadapi semua ini untuk negeri sendiri, untuk kepentingan kita, untuk anak cucu kita, untuk masa depan kita.
Ini yang ingin saya sampaikan. Saya akan terus menyampaikan seperti itu dan saya berharap seluruh pemimpin di negeri ini, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, semua pemimpin, mari kita lakukan hal yang sama untuk ketentraman kehidupan di negeri ini, untuk peradaban yang mulia, tegaknya hukum, tegaknya demokrasi, rasa aman yang mesti dirasakan oleh orang-seorang dari rakyat kita. Ini penting Saudara-saudara.
Dan pesan yang kedua yang ingin saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, kepada dunia, kepada sahabat-sahabat kita dari negara lain, kepada mitra-mitra perekonomian kita, bangsa Indonesia akan tetap bangkit dan bangkit kembali. Kita akan makin kuat, kita akan makin bersatu, kita akan makin sadar bahwa negara kita ini harus kita selamatkan bersama-sama. Di waktu yang lalu, meskipun ada gangguan-gangguan keamanan, kita bisa mengatasinya dengan baik.
Saya yakin kejadian yang terjadi hari Jum'at yang lalu akan bisa segera kita selesaikan, langkah-langkah investigasi, langkah-langkah Kepolisian dibantu oleh BIN dan TNI tengah berlangsung. Saya memantau tiap jam ibaratnya. Mereka terus bergerak untuk segera membawa pelakunya ke meja hijau dan akhirnya kita bisa menegakkan lagi keamanan di seluruh tanah air sehingga tidak perlu terganggu apapun di masa depan, termasuk kegiatan rakyat kita, kegiatan perekonomian kita, kegiatan investasi dengan mitra-mitra kita baik di dalam negeri maupun dari negara-negara sahabat. Saya sampaikan kepada dunia bahwa Indonesia bisa mengatasi masalah ini dan kami bisa untuk terus menjamin keamanan yang makin baik di waktu yang akan datang.
Saudara-saudara,
Mengakhiri sambutan ini, kepada segenap jajaran Bank Indonesia, sekali lagi saya sampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi atas selesainya pembangunan Museum Bank Indonesia. Saya berpesan agar Museum Bank Indonesia yang bersejarah, megah, dan modern ini dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Terus pelihara dan perluas koleksi yang ada, terus tingkatkan peran museum ini sebagai sarana rekreasi yang mendidik sekaligus wahana pendidikan dan penelitian, baik bagi masyarakat Indonesia maupun internasional tentang fungsi dan tugas Bank Indonesia. Insya Allah, keberadaan museum Bank Indonesia ini akan ikut membangun citra Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia yang tangguh, modern, dan berkualitas.
Pada kesempatan yang baik ini pula, saya juga ingin mengajak Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta beserta jajarannya untuk terus memberikan dorongan, dukungan, dan fasilitasi dalam melestarikan cagar budaya di wilayah Jakarta. Berikan dukungan pada peningkatan peran museum yang ada di ibu kota. Kita banyak memiliki museum yang bersejarah seperti Museum Fatahilah, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Bahari, dan saya kira masih banyak museum yang lain sebagai bagian dari pengembangan sektor pariwisata di Jakarta. Karena itu, lakukan koordinasi, sinergi dengan berbagai pihak, kembangkan dan berdayakan seluruh cagar budaya di wilayah Jakarta secara baik, tingkatkan peran cagar budaya sebagai bagian dari pengembangan ekonomi berbasis budaya, ekonomi kreatif, yang insya Allah akan memberikan sumbangan yang besar bagi perekonomian kita.
Akhirnya, Saudara-saudara, dengan terlebih dahulu memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa serta dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, Museum Bank Indonesia dengan ini saya nyatakan dengan resmi dimulai penggunaannya. Terima kasih.
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
                               Â
Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI