Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pembukaan IBBEX Tahun 2010, 23 September 2010

 
bagikan berita ke :

Kamis, 23 September 2010
Di baca 853 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERESMIAN PEMBUKAAN

INDONESIA BUSINESS-BUMN EXPO & CONFERENCE

(IBBEX) TAHUN 2010

DI JAKARTA CONVENTION CENTER,

23 SEPTEMBER 2010

 

 

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat,

 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, para Pimpinan Perguruan-perguruan Tinggi, para Pimpinan Badan Usaha, baik swasta maupun milik Negara, dan para Peserta IBBEX 2010 yang saya hormati,

 

Saya mengajak Saudara semua untuk sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kepada kita masih diberikan kesempatan untuk terus membangun negeri yang kita cintai ini, utamanya di bidang ekonomi dan dunia usaha. Saya ingin memulai sambutan saya ini dengan mengucapkan selamat menyelenggarakan expo dan konferensi yang diacarakan dalam bentuk IBBEX tahun 2010 ini. Semoga apa yang disampaikan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tadi, yang juga menjadi tema dari IBBEX 2010 ini, yaitu "Spirit Inovasi dan Sinergi BUMN Menuju World Class Company" benar-benar bisa diwujudkan.

 

Saudara-Saudara,

 

Saya menyimak dengan seksama apa yang dilaporkan oleh Menteri Negara BUMN dan tayangan yang kita saksikan tadi, dan berkaitan dengan apa yang kita ketahui perkembangan dari BUMN kita, utamanya tahun-tahun terakhir ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi, karena Saudara semua, BUMN di seluruh tanah air ikut andil dalam membangun perekonomian kita pasca krisis 11 tahun yang lalu, dalam ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Dan termasuk yang perlu juga saya berikan ucapan terima kasih dan penghargaan adalah peran aktif BUMN di dalam menyelamatkan perekonomian kita, ketika tahun 2008 dan 2009 yang lalu dunia mengalami resesi besar, mengalami krisis , dan alhamdulillah, kita bisa mengurangi, bisa meminimalkan dampak itu dan, alhamdulillah pula, ekonomi kita selamat.

 

Forum seperti ini, tentunya bukan sekedar menampilkan eksposisi ataupun konferensi, meskipun itu dua kegiatan yang penting, tapi hakekatnya saya berharap Saudara semua bisa mendapatkan peluang yang lebih luas, opportunity yang lebih besar lagi bagi pertumbuhan dunia usaha kita, utamanya jajaran BUMN. Perusahaan yang cerdas dan menang di era globalisasi ini adalah perusahaan yang bisa mengatasi ancaman, tantangan, dan kendala, dan setelah bisa mengatasi semuanya itu adalah perusahaan yang mampu mendapatkan dan menciptakan peluang dan kemudian terus tumbuh. Saya berharap makin ke depan BUMN-BUMN kita benar-benar menjadi perusahaan yang cerdas dan menang dalam kompetisi masa kini.

 

Saudara-Saudara,

 

Bagaimana saya sampaikan tadi, dunia dilanda oleh krisis perekonomian, tahun 2008-2009. Ada pelajaran besar yang bisa kita petik dari krisis global itu. Pertama, dunia menyadari bahwa bagaimanapun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sedunia, ekonomi dunia harus terus tumbuh. Kita bersepakat dalam berbagai pertemuan, antara lain, G-20 bahwa pertumbuhan dunia di masa depan adalah pertumbuhan yang kuat, yang berimbang, dan yang berkelanjutan, strong, balance, and sustainable global economic growth.

 

Yang kedua, yang juga kita sepakati dan kita petik pelajaran dari apa yang terjadi di masa-masa sulit tahun 2008-2009 yang lalu adalah kalau dulu kawasan pertumbuhan dunia itu pada hakekatnya berada pada dua kutub, atau kawasan ekonomi besar, pertama adalah Amerika Utara, yang kedua adalah Eropa Barat. Dalam perkembangannya telah muncul kawasan-kawasan pertumbuhan baru, termasuk beberapa tempat di Timur Tengah, di Afrika dan di Amerika Latin. Dan yang jelas, dunia mengakui dan telah terbukti bahwa Asia kini bukan hanya menjadi kawasan pertumbuhan baru, tetapi juga menjadi pilar dan motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi dunia di masa kini dan masa depan.

 

Apa artinya Saudara-saudara? Artinya adalah, bagi Indonesia yang berada di Asia, bagi bisnis kita, baik swasta maupun milik negara, terbuka peluang besar, big opportunity yang dapat kita raih dan kita gunakan untuk meningkatkan ekonomi dan bisnis kita. Bicara Asia sebagai motor, sebagai pilar dan juga sebagai kawasan pertumbuhan pada tingkat dunia, maka Saudara akan bisa melihat peluang di bidang trade and investment, perdagangan dan investasi, di bidang pertanian, industri dan jasa, di bidang pangan dan energi, di bidang pariwisata, transportasi, dan telekomunikasi, di bidang perbankan, asuransi, serta jasa permodalan, dan jasa keuangan dan banyak lagi cabang-cabang bisnis, aktivitas bisnis yang akan muncul berkaitan dengan tumbuhnya perekonomian dunia dan bangkitnya Asia sebagai pilar dan bahkan penggerak dari pertumbuhan ekonomi global itu.

 

Di sisi lain, bicara Asia bayangkan mulai dari Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara yang penduduknya saya kira lebih dari separuh penduduk bumi, penduduk dunia yang GDP-nya juga terus tumbuh, yang potensi sumber daya alamnya juga besar, maka kalau kita bicara Asia yang tumbuh, kita bicara regional connectivity, kita bicara regional logistical chance. Berarti terbuka peluang yang besar untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan sistem logistik nasional kita, yang diharapkan makin efisien dan makin kompetitif sehingga kita bisa bersaing pada tingkat Asia dan bahkan pada tingkat dunia. Bicara regional connectivity intra Asia, kita harus mulai dengan membangun domestic connectivity yang itu sekaligus menjadi posisi tawar sebagai kekuatan kita dalam kerja sama perekonomian, baik pada tingkat Asia maupun pada tingkat dunia.

 

Kalau kita tajamkan lagi, kita fokuskan lagi apa yang saya sampaikan tadi, maka bagi BUMN, bagi 141 perusahaan-perusahaan milik negara ini, kita sekali lagi memiliki opportunity dan kita memiliki room to growth, ada ruang untuk tumbuh lebih besar lagi. Jangan sia-siakan peluang ini, Saudara-saudara, dan hanya BUMN yang berdaya saing, yang berkelas dunia, yang akan sungguh berhasil dalam perekonomian kita, baik pada tingkat nasional, regional, maupun global sekarang ini.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Tadi disampaikan oleh Meneg BUMN dan kita saksikan dalam tayangan, ada sejumlah peran, fungsi dan tugas BUMN, saya catat ada lima tadi. Yang pertama, BUMN kita harus menjadi kontributor dari pertumbuhan perekonomian, sudah dijalankan. Yang kedua, bagaimanapun sebagai perusahaan harus terus mendapatkan laba, profit, deviden yang makin baik. Tapi yang ketiga, empat dan lima jangan dilupakan, ini fungsi sosial dari BUMN yang sangat diharapkan oleh rakyat kita.

 

Pertama, Saudara juga dirancang untuk memberikan pelayanan publik, juga menjalankan keperintisan berusaha, pionir, pelopor, pembuka. Dan yang tidak kalah pentingnya Saudara diharapkan bisa membantu golongan ekonomi lemah, termasuk usaha mikro dan usaha kecil dan koperasi. Oleh karena itu, jalankan lima peran, tugas, dan fungsi itu secara berimbang, secara proposional.

 

Saya harus garis bawahi, ada tiga penyakit yang membahayakan bagi BUMN. Alhamdulillah, sudah banyak yang sehat, kalau sakit sedikit-sedikit. Apa penyakit itu? Adalah kebiasaan untuk mengambil, merambah semua bisnis, padahal tidak sesuai dengan core business dari BUMN itu over expanded, kalau dalam atau dari sisi agama, boleh dikatakan serakah, semua mau diambil dari hulu sampai hilir. Banyak pengalaman perusahaan yang seperti itu bisa gagal, bisa collapse. Penyakit pertama, serakah.

 

Penyakit kedua, BUMN dijadikan sapi perah. Sapi perahan, semua suruh yang menyelesaikan BUMN, bagaimana mau hidup, bagaimana tidak collapse. Kontribusi BUMN dalam fungsi sosialnya, dalam fungsi yang diberikan oleh negara, misalkan PSO, Corporate Social Responsibility, itu sesuai dengan proporsinya, tepat, pas, tidak boleh pelit, tapi jangan sampai menggoncangkan kesehatan bisnis dari BUMN itu. Poinnya penyakit yang harus kita cegah, jangan sampai dijadikan sapi perah BUMN kita.

 

Yang ketiga, penyakit ini juga harus terus kita kikis, BUMN dijadikan bancakan. Semua ingin mendapatkan keuntungan pribadi melalui atau dalam kegiatan BUMN. Marilah langkah reformasi dan restrukturisasi yang makin membuahkan hasil benar-benar kita cegah berjangkitnya tiga penyakit itu. Dengan demikian, makin ke depan BUMN kita, bukan hanya tumbuh sebagai perusahaan yang disebut world class company, tapi juga tetap kontributif bagi bangsanya dan menolong rakyatnya sendiri dengan cara-cara yang tepat dan baik.

 

Saudara-Saudara,

 

Berkali-kali disebut world class company, world class university, saya suka. Yang penting Saudara tahu bahwa menjadi world class company, itu tidak bisa dengan business as usual, tidak bisa hanya otak-atik statistik, hanya melihat rating pada tingkat dunia, melihat penghargaan demi penghargaan, tetapi apakah Saudara yakin bahwa benar-benar perusahaan yang Saudara pimpin makin produktif, makin efisien, makin kompetitif dan sebagainya.

 

Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semua, ranking competitiveness kita pada tingkat dunia yang diterbitkan tiap tahunnya oleh World Economic Forum makin baik. Yang jelas dari tahun lalu ke tahun ini, yang semula kita pada peringkat 54, sekarang naik pada peringkat 44 (boleh tepuk tangan). Seluruh dunia, 44, tapi tidak boleh kita come pleasant, tidak boleh kita puas. Kita harus naik lagi. Kalau dari 50-an menjadi 40-an, mengapa tidak 3, 4, 5, 10 tahun mendatang menjadi 30-an, menjadi 20-an dan sebagainya, insya Allah.

 

Dari sekian banyak faktor yang menyebabkan competitiveness kita naik, saya hanya menggarisbawahi empat saja, empat. Pertama betul-betullah, sungguh-sungguhlah Saudara bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Bangun dan kembangkan human capital yang bagus. Lakukan inovasi dan penguasaan teknologi yang baik. Dan di atas segalanya, semuanya akan tumbuh, kalau Saudara benar-benar menjalankan good corporate governance. Empat itu saja. Yang pertama, makin efisien dan makin produktif, makin bagus human capital-nya, makin inovatif dan menguasai teknologi, dan good corporate governance betul-betul bisa dihadirkan.

 

Saya meminta kepada jajaran BUMN agar melakukan evaluasi. IBBEX sebelumnya adalah tahun 2007 ingat saya, tiga tahun kemudian sekarang ada IBBEX. Tiga tahun lagi akan ada IBBEX 2013. Saya gembira yang diceritakan oleh Pak Mustafa Abubakar tadi, Meneg BUMN, asetnya naik dua kali lipat, profitnya tiap tahun rata-rata 19 persen, kontribusi kepada pendapatan nasional pajak, deviden juga meningkat. Satu good news, satu bright picture. Tetapi saya mengingatkan sisi lain yang harus menjadi pekerjaan rumah kita, yang saya katakan masih bisa kita tingkatkan.

 

Total aktiva 141 BUMN tahun 2009 itu sekitar Rp 2.234 triliun, 2010 proyektif menjadi Rp 2.500-an triliun. Itu 40 persen dari GDP, 40 persen out of our GDP. Belanja modalnya masih tergolong modest, Rp 130-an triliun. Tetapi belanja operasionalnya lebih dari Rp 1.000 triliun, Rp 1.028 triliun. Artinya apa? BUMN masih bisa dan harus meningkatkan produktivitasnya, efisiensinya, dan daya saingnya. Tadi ada dua sisi yang ini sudah bagus, bright side, yang ini dibikin lebih bagus lagi. Dengan demikian, dari dua neraca, dari dua penglihatan, dari dua statistik itu, dua-duanya baik.

 

Saudara-Saudara,

 

Berbicara tentang good corporate governance, ini kepada para Direksi, para Komisaris jajaran BUMN, saya ingin benar bersama-sama kita untuk menghadirkan good corporate governance dan free corruption company. Garis bawahi kata-kata saya, tidak ada toleransi, zero tolerance untuk sebuah korupsi di lingkungan BUMN.

 

Gaji dan insentif manajemen BUMN pertahankan dalam jumlah yang patut. Pelajaran dari krisis global, banyak perusahaan swasta di tingkat dunia yang spending-nya, belanja pegawainya, insentif menajemennya terlalu tinggi, akhirnya ketika krisis datang tidak bisa bertahan. Sebagian direktur BUMN gajinya jauh di atas gaji Presiden. Tidak apa-apa. Yang penting kinerjanya baik. Jangan sampai gajinya, ada yang sepuluh kali lipat dibandingkan gaji Presiden ternyata tidak lebih sregep dibandingkan Presiden, dan kemudian kinerjanya begitu-begitu saja. Kinerja harus baik, sekali lagi.

 

Dan ini untuk evaluasi para menteri, terutama Menko Perekonomian, Meneg BUMN, saya ingin tiga tahun lagi, pada saat IBBEX 2013 sudah ada evaluasi yang tajam bagi BUMN yang ternyata tetap tidak bisa efisien, tetap tidak produktif, masih terus merugi dan tidak ada prospek apapun harus dilakukan sesuatu, bisa penggabungan, bisa likuidasi atau reformasi dan restrukturisasi dengan kontrol, dengan pengawasan yang ketat. Ingat 40 persen dari GDP, Rp 2.500 triliun aset BUMN. Rakyat sangat berharap, negara pun juga mengharapkan kontribusi yang makin bagus, meskipun, alhamdulillah, makin ke sini makin baik, tapi saya belum puas benar karena masih bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi.

 

Saya tetap melihat Saudara-saudara, Saudara masih punya peluang untuk tumbuh lebih baik lagi. Mari kita pastikan GDP kita. Alhamdulillah, sekarang kita sudah nomor 19 pada tingkat dunia. Oleh karena itulah, Indonesia masuk G-20. Mari kita jaga, kita tingkatkan terus, potensi kita masih ada. Kalau kita beresi yang tidak benar di negeri ini, bottlenecking di mana-mana, infrastruktur kurang, government yang tidak bagus, ini, itu, kita beresi semua, pasti tumbuh lebih tinggi lagi. GDP masih bisa lebih tinggi, GDP per kapita masih lebih baik lagi, penerimaan negara atau revenue masih tinggi lagi, penerimaan pajak masih bisa lebih besar lagi, dan deviden-deviden BUMN juga masih bisa ditingkatkan. Kalau semuanya itu, Saudara-saudara, bisa kita tingkatkan, maka cita-cita para pendiri republik, cita-cita kita semua untuk membangun ekonomi nasional yang kuat akan tercapai. Ekonomi yang mandiri dan ekonomi yang berdaya saing. Insya Allah, ini pekerjaan rumah kita.

 

Kewajiban BUMN, oleh karena itu, saya garis bawahi lagi, BUMN beda dengan multinational corporation, multinational companies, beda. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, maka PSO Public Service Obligatian tentu mesti dijalankan sesuai dengan aturan undang-undang. Saudara hidup bersama dengan UMKN, jangan mendudukkan diri sebagai pedang untuk menebas yang lemah, tapi pedang untuk mengayomi dan mengajak, membantu yang lemah. Maknanya teruskan partnership, kemitraan antara BUMN dengan usaha mikro dan usaha kecil, serta koperasi. BUMN hidup bersama rakyat, rakyat di sekelilingnya, ulurkan bantuan dalam program Corporate Social Responsibility, itu saja sudah tinggi pahalanya, betul. Oleh karena itu, saya berterima kasih pada BUMN yang kemarin menyelenggarakan pasar murah pada saat rakyat kita menjalankan ibadah bulan suci Ramadan, terima kasih.

 

Terakhir, kembali kepada world class company. Ini mudah sekali diucapkan, tapi barangkali tidak semudah itu untuk mewujudkannya. Yang jelas saya dukung penuh untuk Saudara ingin menjadikan BUMN sebagai world class company. Pesan saya bikin sukses dulu di tanah air, setelah itu kembangkan sayap di negara manapun juga. Ada semboyan, "nusa perkasa buana jaya", di dalam negeri kuat, sukses, di tingkat dunia berkibar. Itulah, insya Allah, masa depan BUMN kita. Nusa perkasa buana jaya.

 

Dengan harapan, ajakan, dan instruksi saya seperti itu dan dengan memohon ridho Allah SWT, serta mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Indonesia Business-BUMN EXPO and Conference Tahun 2010 dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 

Sekian.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.