SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DI PROVINSI PAPUA BARAT, 22-01-2009

 
bagikan berita ke :

Kamis, 22 Januari 2009
Di baca 1057 kali

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DALAM ACARA PERESMIAN
PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN
DI PROVINSI PAPUA BARAT
PADA TANGGAL  22 JANUARI 2009
DI PULAU MANSINAM, PAPUA BARAT

 

 

Yang saya hormati Saudara Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,

 

Saudara Panglima TNI,

 

Saudara anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan para pejabat negara dan pemerintahan yang menyertai kunjungan saya dari Jakarta,

 

Yang saya hormati Saudara Gubernur Provinsi Papua Barat dan seluruh pejabat negara dan pejabat pemerintahan yang bertugas di provinsi ini, baik dari unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif maupun dari TNI dan Polri,

 

Yang saya cintai dan saya muliakan para pemuka agama, para pemuka adat, dan para tokoh masyarakat,

 

Yang saya hormati para pimpinan organisasi kemasyarakatan, para pimpinan dunia usaha,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Shalom,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

 

Pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas perkenan dan ridho-Nya kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan karya kita, tugas kita, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

 

Hari ini sungguh hari yang indah karena kita semua dapat berkumpul di pulau yang bersejarah ini, Pulau Mansinam sebagai lambang peradaban di tanah Papua yang kita cintai dan kita banggakan ini. Pulau ini, yang mendapatkan berkat Tuhan, bukan hanya memiliki kebesaran sejarah masa lampau sebagai gerbang dari peradaban, the gate of civilization, tetapi kita berharap, sambil memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dari pulau ini, tanah Papua yang kita cintai memiliki masa depan yang gemilang. Saya yakin masa yang indah dan penuh harapan itu akan tiba saatnya apabila kita semua sungguh bersatu, melangkah bersama, saling sayang-menyayangi dengan penuh persaudaraan, dipimpin oleh para pemimpin-pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun, mendayagunakan sumber daya alam yang dimiliki, maka kita punya keyakinan yang tinggi, tanah Papua yang kita cintai ini memiliki hari esok yang lebih baik.

 

Apa yang telah disampaikan Saudara Gubernur tadi, untuk membangun semacam monumen di pulau yang bersejarah ini, saya memberikan dukungan penuh. Saya ingin nanti mendapatkan penjelasan yang lebih rinci untuk memastikan apa yang dapat saya bantu, baik dalam kapasitas saya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, maupun selaku pribadi.


Saudara-saudara yang saya kasihi dan saya banggakan,

 

Saya datang ke Provinsi Papua Barat ini bersama sejumlah menteri dan pejabat negara yang lain, pertama-tama ingin melihat langsung langkah-langkah tanggap darurat yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat beserta kota dan kabupaten yang kemarin mengalami musibah bencana alam. Gempa bumi yang terjadi di tempat ini, antara tanggal 4 sampai 7 Januari yang mengakibatkan jatuhnya empat orang korban jiwa, saudara-saudara kita, dan sejumlah kerusakan material dan bangunan. Saya perlu menyampaikan kepada Saudara semua, sejak jam-jam pertama terjadinya gempa bumi di sini sesungguhnya sistem kita telah bekerja. Saya perlu menyampaikan sekali lagi penghargaan yang tulus kepada Pemerintah Daerah, baik provinsi, kabupaten maupun kota yang dengan cepat dan cekatan melakukan langkah-langkah tanggap darurat untuk mengurangi jumlah korban yang ada.

 

Yang dilakukan oleh para pimpinan Pemerintah Daerah dibantu pula oleh unsur masyarakat dan dengan sendirinya bantuan yang sangat signifikan dari pihak TNI dan Polri. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pejabat pemerintahan di tingkat pusat, sesuai dengan Undang-undang dan sistem yang berlaku di dalam menanggulangi bencana alam mereka juga telah melaksanakan reaksi yang cepat, datang dari Jakarta memberikan bantuan logistik dan bantuan-bantuan lain yang diperlukan.

 

Saya telah melihat langsung baik di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, maupun Kabupaten Manokwari ini, dan tadi saya juga telah menyampaikan bahwa setelah selesai tahapan tanggap darurat ini, kita akan masuk pada tahap pembangunan kembali, atau yang kita kenal dengan rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam hal ini, kita harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh, dengan skala prioritas yang ada. Misalnya, saudara-saudara kita yang masih berada di tempat pengungsian harus mendapatkan prioritas untuk pembangunan rumah tinggalnya kembali. Demikian juga fasilitas publik, rumah ibadah, sekolah, puskesmas, dan bangunan-bangunan lain yang memang memerlukan pembangunan kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pemerintah perlu bersinergi, menyatukan sumber daya yang dimiliki, termasuk anggaran, anggaran Pemerintah Pusat, anggaran Pemerintah Provinsi, dan anggaran Pemerintah Kabupaten dan Kota. Saya telah menerima laporan dari Menko Kesra dan menteri-menteri terkait untuk kepentingan rehabilitasi dan rekonstruksi Provinsi Papua Barat pasca bencana ini, Pemerintah Pusat merencanakan untuk memberikan bantuan anggaran sejumlah kurang lebih Rp 510 miliar.

 

Harapan saya dengan tahapan rekonstruksi yang ada, bersama-sama dengan anggaran yang mesti disediakan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota, rekonstruksi ini bisa berjalan dengan baik agar kehidupan masyarakat yang terkena bencana bisa segera pulih kembali dan kembali menjalani kehidupan yang normal.


Saudara-saudara,

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Sebagaimana Saudara ketahui, negara kita terus melanjutkan pembangunan di berbagai bidang, termasuk pembangunan yang kita tingkatkan di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua. Saudara memahami bahwa Pemerintah telah melakukan evaluasi, dan juga koreksi atas kebijakan yang tidak tepat di waktu yang lalu. Khusus untuk Papua dan Papua Barat, tahun 2001 yang lalu bangsa kita, melalui Undang-undang telah menetapkan satu garis pembangunan dan kepemerintahan tersendiri bagi Papua dan Papua Barat yaitu yang disebut otonomi khusus atau otonomi luas. Dengan otonomi luas ini diharapkan Pemerintah Daerah Papua, masyarakat Papua, putra-putri Papua bisa membangun dengan memiliki ruang yang lebih luas untuk mengatur dirinya sendiri.

 

Dengan demikian, semuanya terpulang kepada Saudara-saudara yang memimpin dan menggerakkan pembangunan di wilayah ini. Karena dengan diberlakukannya otonomi khusus, ada sejumlah bantuan anggaran, desentralisasi fiskal, dana otonomi khusus, dana bagi hasil, yang jumlahnya tidak sedikit. Saya berharap semua anggaran dana itu dapat dikelola dengan baik, diarahkan untuk melakukan pembangunan dengan sasaran yang tepat dan dengan demikian hasilnya tahun demi tahun makin dirasakan oleh saudara-saudara kita di seluruh Provinsi Papua Barat dan Papua ini.

 

Setelah otonomi khusus, pada tahun 2007 yang lalu saya telah mengeluarkan kebijakan khusus untuk mempercepat pembangunan di Provinsi Papua Barat dan Papua yang disebut dengan Inpres atau Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2007. Saya memberikan sasaran khusus untuk dapat dijalankan oleh pemerintahan daerah dibantu oleh Pemerintah Pusat, untuk mencapai lima hal dalam Instruksi Presiden No. 5 tersebut.


Yang pertama adalah meningkatkan kecukupan pangan, ketahanan pangan di provinsi ini. Yang kedua meningkatkan derajat kesehatan atau memerangi penyakit-penyakit menular demi menunjang kesehatan masyarakat yang lebih baik. Yang ketiga meningkatkan derajat pendidikan, sekolah-sekolah, agar putra-putri kita juga mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih baik. Dan yang keempat meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar, jalan, jembatan, alat transportasi dan lain-lainnya. Dan yang kelima, memberikan alokasi khusus bagi putra-putri Papua, baik di bidang pendidikan, TNI, Polri, maupun di bidang birokrasi untuk lebih banyak lagi yang bisa menjalankan roda pemerintahan di provinsi ini. Itulah lima sasaran yang tertuang dalam Instruksi Presiden yang saya keluarkan pada tahun 2007 yang lalu.

 

Khusus Provinsi Papua Barat, tahun kita juga telah mengeluarkan Undang-undang tahun 2008, yang intinya adalah sah sudah keberadaan Provinsi Papua Barat yang juga menjalankan kaidah-kaidah otonomi khusus. Oleh karena itu, dengan tiga instrumen perundangan yang telah saya sampaikan tadi, Undang-Undang Otonomi Khusus tahun 2001, Inpres tahun 2007, dan Undang-Undang No. 35 Tahun 2008, diharapkan pembangunan di wilayah ini makin ke depan makin baik.

 

Saudara-saudara,

 

Kita tadi bersama-sama mendengarkan laporan Gubernur Provinsi Papua Barat, apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh provinsi, kabupaten dan kota jajaran Provinsi Papua Barat sudah cukup lengkap, sudah mencakup segala bidang kehidupan masyarakat yang penting saya berharap semuanya dapat dilaksanakan dan disukseskan. Setiap pemimpin bertanggung jawab untuk menjalankan program itu, untuk mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan. Semua tokoh masyarakat saya harapkan juga memberikan bantuan pendampingan bersama-sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi ini. Dan kepada masyarakat Papua Barat, dukunglah kebijakan Pemerintah itu agar masa depan Saudara lebih baik dari masa sekarang. Keterpaduan dari semua yang mengemban amanah di provinsi inilah yang menentukan keberhasilan dari program-program pembangunan yang telah ditetapkan. Pemimpin menyayangi rakyatnya, rakyat menghormati dan mendukung program pemimpinnya, beserta tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat. Begitulah seharusnya sebuah pembangunan dilaksanakan di negeri tercinta ini.


Saudara-saudara,

 

Kita mengetahui bahwa tanah air kita rawan bencana. Bencana alam yang sering terjadi, apakah gempa bumi, tsunami, maupun letusan gunung berapi itu adalah peristiwa alam yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Tidak perlu dibawa ke alam tahayul. Dapat juga dijelaskan dari dimensi keimanan. Oleh karena itu menyadari bahwa geografi kita, tanah kita memang rawan bencana, mari kita membiasakan hidup dengan penuh kewaspadaan, dengan penuh kesiagaan, dan tahu berbuat manakala bencana alam yang tidak kita harapkan itu terjadi di tanah yang sama-sama kita cintai ini.

 

Sebaliknya, negeri kita termasuk tanah Papua dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kekayaan alam yang tidak sedikit. Di sinilah kita patut bersyukur dan bukan hanya bersyukur, di sinilah kita mengemban tugas, untuk mengelola, untuk mendayagunakan, untuk tidak menyia-nyiakan, dan membangunnya semuanya itu demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita. Tanah Papua dan Papua Barat kaya dengan sumber daya alam itu. Sumber daya kelautan dan perikanan, perkebunan, kehutanan, minyak, gas, batu bara, nikel dan tambang yang lain, serta indahnya alam yang bisa dibangun untuk kepentingan pariwisata. Kalau di waktu yang lalu barangkali ada kelalaian kita dalam mengelola sumber daya alam ini, maka mulai sekarang, jangan ada kesalahan, jangan ada kecerobohan, jangan ada kelalaian di dalam menggunakan dan membangun sumber daya alam ini, agar rakyat, agar masyarakat mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

 

Ajak semua pihak, dunia usaha, jajaran pemerintah, semua pihak untuk menjalankan pembangunan yang berbasiskan sumber daya alam ini dengan sebaik-baiknya. Tanpa mengurasnya secara berlebihan, tanpa merusak lingkungan karena anak cucu kita, putra-putri Papua di waktu yang akan datang juga memiliki hak untuk menggunakan sumber daya alam anugerah Tuhan ini. Maka, marilah baik-baik kita mengelola sumber daya alam ini. Di satu sisi kesejahteraan rakyat dapat kita tingkatkan, tetapi di sisi lain kita melestarikan lingkungan sehingga masa depan generasi muda, anak cucu kita tetap cerah dan baik.

 

Saudara-saudara,

 

Tadi kita menyaksikan secara simbolik pemberian bantuan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, yaitu yang disebut dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, yang kita sebut dengan Program PNPM Mandiri. Di samping itu kita juga menyaksikan secara simbolik para pimpinan bank-bank usaha milik negara, pimpinan Bank BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI memberikan pinjaman modal dengan skema khusus yang mudah untuk membantu saudara-saudara kita yang menjalankan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah agar mereka mendapatkan permodalan untuk mengembangkan usahanya. Yang kita lihat tadi adalah salah satu contoh apa yang dijalankan oleh Pemerintah kita, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk akhirnya tahun demi tahun bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

 

Saudara-saudara,

 

Di banyak kesempatan telah saya jelaskan. Kita menyadari, di tanah air kita masih ada kemiskinan, sebagaimana pula dunia juga masih ada kemiskinan. Saudara tahu, penduduk bumi itu jumlahnya 6,6 miliar manusia, separuh di antaranya masih miskin. Bahkan banyak negara yang kondisinya lebih buruk dibandingkan negara kita. Oleh karena itu menjadi amanah setiap pemimpin di negeri ini, pemimpin tingkat apapun, mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, bupati, walikota, camat, sampai dengan yang paling depan, berusaha keras, berpikir siang dan malam, bagaimana kita terus mengurangi kemiskinan ini. Kita juga tentu menghadapi masalah yang lain. Oleh karena itulah kita membangun dan membangun untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Pemerintah mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, program peningkatan kesejahteraan rakyat. Apa itu? Yang pertama disebut Bantuan Langsung Masyarakat, BLM. BLM ini menggunakan anggaran negara yang besar, puluhan triliun, yang dialirkan ke seluruh daerah Indonesia, tujuannya adalah membantu saudara-saudara kita yang sungguh tidak berdaya, mengalami kesulitan hidup yang tinggi. Mereka dibantu, misalnya Bantuan Langsung Tunai Sementara, apabila ada kenaikan kesulitan hidup. Ada Bantuan Langsung Tunai Bersyarat. Ada membantu yang tidak mampu di dalam pendidikan yang disebut dengan BOS, dan bantuan-bantuan sejenis di bidang pendidikan. Untuk membantu saudara kita yang tidak mampu membayar ketika berobat, yang disebut dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat, membantu saudara kita yang mengalami musibah, bencana, seperti yang terjadi di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan di Kabupaten Manokwari ini. Membantu golongan lanjut usia. Semuanya itu bantuan langsung masyarakat. Falsafahnya kita memberikan ikan bagi mereka yang sungguh memerlukan. Ini adalah kewajiban negara, Undang-Undang Dasar kita mengamanatkan untuk kita membantu saudara-saudara kita seperti itu. Sampai saatnya mereka berdaya. Bagi yang sudah lebih berdaya tentu kita ubah kebijakan dan programnya.

 

Bersamaan dengan itu, tadi diberikan contoh bantuan PNPM Mandiri, yang disebut dengan kluster PNPM Mandiri. Diberikan bantuan kecamatan di negeri ini, 2 sampai 3 miliar rupiah. Tujuannya apa? Agar masyarakat kecamatan dan desa bisa menggunakan dana itu untuk kepentingan kecamatan dan desa itu. Terserah digunakan untuk apa. Yang penting menghidupkan perekonomian lokal, menghidupkan kehidupan di masyarakat lokal itu. Yang kedua tadi kita anggap sebagai kail, pancing. Yang tadi ikan.

 

Nah, yang tadi kita saksikan, memberikan pinjaman modal, dengan Pemerintah yang memberikan agunan pokok, itu sekali lagi diibaratkan perahu. Ada saudara kita yang ingin berusaha, tapi tidak punya modal, kita bantu permodalannya. Tahun lalu sudah kita keluarkan 12 triliun untuk membantu saudara-saudara kita di seluruh tanah air. Tahun ini Pemerintah menyediakan anggaran minimal 20 triliun untuk juga memberikan pinjaman melalui bank-bank yang telah kita tunjuk. Harapan kita dengan kluster bantuan langsung masyarakat tadi, ibarat ikan, dengan kluster PNPM Mandiri tadi, ibarat kail, dan dengan kluster Kredit Usaha Rakyat yang saya sampaikan tadi, ibarat perahu, maka apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, di seluruh wilayah Indonesia, kita yakin bahwa itu semua secara bertahap bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Di setiap kesempatan saya menggarisbawahi bahwa pembangunan bahwa yang kita tujukan ini pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia. Tadi Saudara Gubernur menjelaskan panjang lebar yang intinya sesungguhnya juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat. Saya ingatkan berkali-kali kepada semua pemimpin di negara ini utamanya jajaran Pemerintah Daerah, yang musti harus menjadi prioritas adalah meningkatkan kebutuhan dasar rakyat. Apa kebutuhan dasar itu? Ya rakyat makin memiliki kecukupan pangan, sandang atau pakaian, akhirnya pada saatnya bisa memiliki papan atau rumah, mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik, mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, memiliki rasa tentram, bebas dari kejahatan, memiliki lingkungan hidup yang baik, dan sebagainya. Oleh karena itu, adalah menjadi tugas Pemerintah Daerah untuk setiap saat memikirkan bagaimana kebutuhan dasar itu bisa dipenuhi.

 

Selanjutnya mulai tahun 2005 awal, saya meminta kepada para Gubernur, Bupati, Walikota di seluruh Indonesia. Saya yakin para pimpinan di provinsi ini telah menjalankan kalau pelaksanaannya baik, pertahankan, kalau masih ada yang kurang-kurang, tingkatkan dan perbaiki. Karena yang saya sampaikan berkali-kali itu sangat penting. Tujuh hal telah saya sampaikan kepada para pemimpin. Pertama adalah teruslah mengurangi kemiskinan di wilayah saudara. Dua, teruslah meningkatkan pendidikan. Tiga, meningkatkan kesehatan. Yang keempat mengurangi pengangguran. Yang kelima menambah pembangunan infrastruktur. Yang keenam membangun tata pemerintahan yang baik dan bebas korupsi. Dan yang ketujuh, berikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat. Pejabat bertugas melayani rakyat. Jangan dibalik. Jangan meminta pelayanan dari rakyat. Bantu dan layani rakyat kita. Semua itu kalau kita jalankan bersama tentu makin baik kehidupan di negeri ini.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan dilaksanakannya pembangunan yang makin terarah ke depan ini, termasuk program-program pro rakyat tadi, saya berharap dan mari kita jalankan bersama-sama pembangunan yang betul-betul berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Memang Saudara-saudara, negara kita negara yang besar, penduduknya banyak, masalahnya tidak sedikit. Sepuluh tahun yang lalu kita mengalami krisis yang berat, sekarang pun dunia juga kurang bersahabat. Dunia juga masih ada krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, krisis keuangan, dan resesi perekonomian, tetapi percayalah, meskipun tidak seperti membalik telapak tangan, kita mengubah masa depan kita itu, kalau kita sungguh bersatu, bekerja lebih keras lagi, maka masa depan negeri kita akan lebih baik dari sekarang ini.

 

Saudara-saudara,

 

Tadi disampaikan bahwa kita terus meningkatkan prasarana dan sarana di provinsi ini yang insya Allah akan segera saya resmikan. Banyak sekali jembatan yang dibangun, banyak sekali jalan-jalan yang dibangun, pengendali banjir, pengaman pantai. Saya yakin itu belum cukup. Oleh karena itu sesuai dengan kemampuan negara, kemampuan daerah, kita akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur ini agar ekonomi makin bergerak dan agar saudara-saudara kita mendapatkan pelayanan yang lebih baik, karena memiliki sarana jalan, transportasi, jembatan yang lebih baik pula.

 

Saya dukung penuh kegiatan atau program Pemerintah Daerah untuk melanjutkan pembangunan infrastuktur, dan Pemerintah Pusat terus membantu dalam penganggaran dan dalam kegiatan-kegiatan yang lain.

 

Yang terakhir Saudara-saudara, kita sepakat bahwa tanah air kita haruslah menjadi tanah air yang indah dan damai. Tanah air yang penuh dengan persaudaraan, kerukunan hidup dan taburan kasih sayang. Tanah air yang di antara kita semua saling memberikan penghormatan, kasih sayang, dan harga-menghargai. Tanah air, setiap warganya memiliki kemerdekaan untuk menjalankan agama dan ibadahnya masing-masing. Tanah air yang tidak membeda-bedakan identitas, suku, agama, etnis, ras, dan perbedaan apapun. Tanah air yang anak negerinya boleh bangga, boleh merasa tenteram, boleh bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Itulah tanah air yang kita bangun bersama-sama. Oleh karena itu saya berharap, di tanah Papua Barat ini, di Pulau Peradaban ini, dan di seluruh wilayah provinsi kiranya kehidupan yang harmonis, kehidupan yang penuh kerukunan, kehidupan yang memberikan penghormatan satu sama lain tetap dipertahankan dan bahkan dikembangkan. Saya mohon para pemuka agama, pemuka masyarakat, pemuka adat memberi contoh dan menjadi contoh bagaimana kita membangun kedamaian yang sejati, bukan hanya di tanah Papua tapi di seluruh wilayah Indonesia. Itulah masa depan yang dijanjikan Tuhan, Saudara-saudara, jangan kita sia-siakan. Marilah kita bersama-sama membangun semuanya itu menuju masa depan yang lebih baik.

 

Dengan pesan dan harapan itu, maka dengan terlebih dahulu memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa dan mengucapkan bismillahhirrahmanirrahim, saya resmikan proyek-proyek pembangunan di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat. Sekian.


Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

 

Shalom