SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PERINGATAN HARI IBU KE-83
DI BALAI KARTINI, JAKARTA
TANGGAL 22 DESEMBER 2011
Â
Â
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Â
Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik
Indonesia beserta segenap tamu undangan termasuk para penerima tanda
penghargaan,
Yang saya cintai para sesepuh dan tokoh pergerakan kaum
perempuan beserta para pimpinan organisasi-organisasi kaum perempuan,
Segenap kaum perempuan di seluruh tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,
Â
Kita bersyukur pada hari ini kembali memperingati Hari Ibu, sebuah peringatan yang sangat penting untuk kita lakukan. Atas nama negara dan pemerintah, saya ingin mengucapkan selamat kepada kaum perempuan atas Peringatan Hari Ibu yang penting ini. Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas bakti, partisipasi, dan kontribusi kaum perempuan hingga hari ini dalam perjuangan dan pembangunan bangsa termasuk perjuangan sebelum, pada saat, dan setelah bangsa kita memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Â
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Â
Kita mengenal yang disebut Mother's Day, yang tahun-tahun terakhir ini juga menjadi bagian dari kegiatan masyarakat kita, di negeri kita. Mother's Day  adalah manifestasi kasih sayang kepada ibu, terima kasih kepada ibu. Di tingkat internasional, kita juga mengenal Woman Day dan International Woman Day. Itu ditujukan untuk mengenang dan sebagai tanda terima kasih atas perjuangan kaum perempuan di banyak negara di dunia dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Riwayatnya adalah pada awal abad ke-20, ketika dunia baru saja mengalami revolusi industri dan perkembangan ekonomi di berbagai negara termasuk manufaktur waktu itu, ada keresahan kaum perempuan dan kemudian berjuang untuk memperbaiki kondisi kehidupan para pekerja yang konon dianggap kurang pada perkembangan ekonomi pasca revolusi industri waktu itu. Tentu saja perjuangan itu terus berkembang dalam bentuknya yang lebih luas.
Â
Di negeri kita sendiri, Ibu, Bapak, yang saya hormati, kita mencatat di samping perjuangan untuk kemerdekaan sebagaimana dibacakan tadi pada sejarah Hari Ibu, perjuangan kaum perempuan di negeri kita juga pada perbaikan nasib dan kondisi kehidupan kaum perempuan Indonesia. Bahkan dalam era pembangunan, perjuangan kaum perempuan juga mencakup perbaikan kondisi kehidupan masyarakat dan kehidupan bangsa kita. Dengan memahami akar dan proses sejarah dari pergerakan kaum perempuan, baik di tingkat dunia maupun di negeri kita sendiri saya berpendapat bahwa pergerakan dan partisipasi kaum perempuan dalam kehidupan bangsa masih tetap relevan, masih tetap diperlukan, dan siapapun dari kaum perempuan kita undang untuk bersama-sama berjuang memperbaiki kondisi kehidupan kaum perempuan bahkan kondisi kehidupan bangsa kita.
Â
Saya pernah mendengar bahwa di era reformasi ini katanya organisasi-organisasi kaum perempuan yang dulu aktif di era sebelumnya tidak diperlukan lagi, katanya sudah berubah dan berkembang zaman ini. Tentu saya tidak setuju. Sebagaimana ketidaksetujuan saya, kalau ada yang mengatakan apa yang dilakukan LSM perempuan dan aktivis perempuan itu tidak perlukan karena sudah ada organisasi kewanitaan yang nyaris lengkap. Pandangan saya adalah tanpa diskriminasi semua penting, semua harus berperan, dan kita undang untuk melanjutkan perannya baik organisasi-organisasi kewanitaan yang dari dulu sudah ada dan era kini berkembang lagi dengan munculnya banyak lembaga-lembaga swadaya masyarakat kaum perempuan maupun aktivis perempuan.
Â
Ibu, Bapak, hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Saya mengikuti, saya kira rakyat Indonesia juga mengetahui bahwa kaum perempuan Indonesia, tahun-tahun terakhir ini, melaksanakan berbagai aktivitas yang positif dan konstruktif. Misalnya, gerakan tanam dan pelihara pohon untuk kelestarian lingkungan kita, kegiatan untuk membantu pendidikan, kesehatan, dan sosial bagi yang memerlukan dan bagi yang selama ini kurang terjangkau, juga penggerakan usaha mikro, dan kecil kaum perempuan. Ini adalah aktivitas yang saya ikuti langsung pada tahun-tahun terakhir in, yang dijalankan oleh kaum perempuan. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi secara khusus berkaitan dengan aktivitas-aktivitas tadi, kepada semua organisasi kewanitaan, kepada LSM dan aktivis perempuan, dan tentunya kepada Ibu Negara, Ibu Herawati Boediono, beserta SIKIB dan Ria Pembangunan, dan juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ucapan terima kasih dan penghargaan ini tentu saya tujukan kepada beliau-beliau semua, atas prakarsa, kerja keras, dan kegigihannya untuk memajukan dan membantu kehidupan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan tadi,
Â
Hadirin yang saya hormati,
Â
Untuk yang kesekian kalinya saya ingin mengingatkan kembali bahwa gerakan nasional tanam dan pelihara pohon itu sangat penting. Mengapa? Kita mengetahui bahwa isu perubahan iklim, isu pemanasan global, adalah isu yang nyata, bukan fiksi, dampaknya pun sudah dirasakan oleh semua umat manusia di dunia, termasuk di negeri kita. Kemarau yang panjang, hujan dan longsor yang luar biasa, topan, badai, dan berbagai perubahan iklim, cuaca, di banyak negara yang mengganggu kehidupan termasuk gagalnya panen dan sumber-sumber kehidupan yang lain. Dalam konteks itu saya mengingatkan bahwa untuk Indonesia, fungsi hutan sangat penting. Terus terang, puluhan bahkan barangkali ratusan tahun sebagian dari kita lalai untuk menjaga kelestarian lingkungan kita, termasuk hutan-hutan kita, dan ini juga dilakukan oleh masyakarat sedunia. Oleh karena itu, sebagai bangsa dan dunia yang bertanggung jawab, ke depan kita harus memperbaikinya, mengelolanya lebih baik, dan semua itu untuk kelestarian bumi, tanah air, dan masa depan kita semua. Dalam konteks ini, maka gerakan tanam dan pelihara pohon yang dulu dimotori oleh kaum perempuan Indonesia dan kini menjadi gerakan nasional, menjadi sangat-sangat penting.
Â
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Â
Terus terang, sejarah mencatat bahwa organisasi-organisasi kaum perempuan dan SIKIB beserta Ria Pembangunan, telah menjadi pelopor, telah memberikan contoh, dan telah menginspirasi pihak-pihak lain untuk betul-betul melakukan kampanye besar-besaran menanam dan memelihara pohon di negeri kita. Sekarang Saudara mengetahui kita telah menetapkan kebijakan setiap tahun kita menanam sekurang-kurangnya 1 milyar pohon. Insya Allah akan kita jalankan terus sehingga 20 tahun dari sekarang, 30 tahun dari sekarang, negeri kita akan berubah dan itu semata-mata untuk anak cucu kita, untuk kelestarian bumi dan tanah air kita.
Â
Melalui mimbar ini, Saudara-saudara, kepada seluruh rakyat Indonesia saya mengajak dan menyerukan mari dengan sangat serius kita laksanakan gerakan tanam dan pelihara 1 milyar pohon setiap tahunnya. Di samping untuk masa depan kita, untuk anak cucu kita, untuk bumi dan tanah air kita, itu sangat penting untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber-sumber pangan yang tidak ada gantinya dan juga sumber-sumber kehidupan yang lain. Dalam kaitan upaya memelihara hutan dan lingkungan kita, saya mengikuti bahwa banyak sekali pihak-pihak luar negeri termasuk LSM-LSM internasional yang sangat aktif menyoroti keadaan lingkungan kita tentu Indonesia berterima kasih atas kerja sama dan kemitraannya. Saya juga berterima kasih atas berbagai kritik serta masukan-masukannya yang objektif dan membangun. Namun, harapan dan pesan saya janganlah mengobrak-abrik seluruh Indonesia ini seolah-olah di negeri kita tidak ada negara, tidak ada pemerintah, dan tidak ada rakyatnya dan seolah-olah Indonesia tidak ingin menyelamatkan lingkungan kita.
Â
Saya menilai tidak wajar jika kita tidak boleh sama sekali membangun dan berusaha di sektor kehutanan dan perkebunan. Saya mendukung agar tidak serampangan dan tidak merusak tatanan hutan dalam pengusahaan hutan demi kehidupan rakyat, demi peningkatan kesejahteraan rakyat kita yang masih banyak yang miskin tapi sangat berlebihan jika usaha di wilayah hutan harus dihentikan semuanya di negeri ini. Saya juga mendukung dalam area perkebunan sawit untuk tidak merusak, serampangan dan mengabaikan pemeliharaan lingkungan yang baik, untuk kelestariaan ekosistem. Tetapi, jika Indonesia diminta menutup seluruh sektor perkebunan sawitnya sehingga akan menghancurkan ekonomi Indonesia dan mengakibatkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, tentu ini sangat berlebihan. Indonesia mengajak, welcome, terbuka, untuk sebuah kerja sama internasional. Marilah dengan penuh tanggung jawab kita bergandengan tangan untuk menyelamatkan bumi ini dengan cara-cara yang baik. Indonesia, saya pastikan akan terus berbuat yang terbaik untuk lingkungan kami, untuk bumi kita. Harapan Indonesia negara lain juga begitu. Negara yang maju, yang taraf kehidupan rakyatnya sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang termasuk Indonesia tentu memiliki kewajiban moral untuk berkontribusi pada pemeliharaan lingkungan dunia. Apalagi kita tahu, hutan-hutan di negara maju hampir tidak ada. Indonesia ingin kalau Indonesia juga melaksanakan gerakan tanam milyaran pohon maka negara lainpun bisa begitu sehingga di dunia kita, di bumi kita tiap tahun akan ditanam bertrilyun-trilyun pohon dan itu baik untuk masa depan umat manusia sedunia.
Â
Ibu-ibu, hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Pada kesempatan yang baik ini, ada dua hal yang ingin saya sampaikan khusus kepada kaum perempuan Indonesia dan ini merupakan harapan dan ajakan saya. Pertama adalah berkaitan dengan gerakan hidup bersih, sedangkan yang kedua gerakan menghidupkan ekonomi rakyat dalam arti grassroot ekonomi, ekonomi akar rumput. Mengapa dua hal ini saya angkat? Karena saya punya keyakinan bahwa kaum perempuan Indonesia sebagaimana yang dilaksanakan hingga hari ini sejak sebelum kemerdekaan hingga era pembangunan dan reformasi dewasa ini sering dan bisa menjadi pelopor dan terbukti telah ikut menyukseskan berbagai program-program pembangunan yang kita laksanakan.
Â
Pertama tentang gerakan hidup bersih. Ibu-ibu saya kira mengikuti bahwa saya sering gusar dengan kondisi kebersihan yang ada di masyarakat kita. Saya melihatnya sendiri ketika berkunjung ke daerah-daerah terutama ketika saya melaksanakan safari ramadhan tahun ini, saya masih belum puas karena banyak tempat yang kotor. Kalau lingkungan kita kotor, dimanapun, entah di pojok kota, entah di pinggir desa, atau dimanapun, hampir pasti itu sumber penyakit yang bisa terjangkit pada masyarakat kita. Keindahan akan terganggu. Kalau situasi kotor itu dilihat oleh bangsa-bangsa lain, martabat kita akan direndahkan. Dan satu hal yang sangat penting, kalau lingkungan kita kotor, tiap hari kita melihat sesuatu yang kotor, hati dan pikiran kita bisa ikut kotor. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membikin negeri ini makin bersih, baik secara fisik maupun non fisik.
Â
Kaum perempuan, harapan saya, kembalilah menjadi contoh dan pelopor. Dorong jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah, instansi, sekolah, perusahaan-perusahaan, dan semuanya untuk betul-betul meningkatkan kebersihan lingkungan ini. Ajak masyarakat luas untuk juga melakukan hal yang sama. Saya ingin melihat tahun-tahun mendatang peran kaum perempuan untuk benar-benar bersama unsur yang lain meningkatkan kebersihan lingkungan di seluruh wilayah Indonesia.
Â
Yang kedua adalah gerakan pembangkitan ekonomi akar rumput. Saya menyimak pidato Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tadi, dan sesungguhnya itu merupakan tema dan topik peringatan Hari Ibu tahun 2011 ini yaitu Peran Kaum Perempuan Dalam Penggerakan Ekonomi Rakyat serta Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Ini juga saya dukung dan ini sangat penting. Mengapa Saudara-saudara? Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semua investasi dan dunia usaha di Indonesia terus berkembang apalagi alhamdulillah, beberapa hari yang lalu kita telah mendapatkan investment grade yang akan memberikan peluang yang lebih besar bagi investasi, dunia usaha, dan pertumbuhan perekonomian kita. Ibu, Bapak, juga sudah tahu bahwa kita sudah punya tekad, rencana, dan sudah mulai kita laksanakan untuk 15 tahun mendatang ekonomi di seluruh tanah air betul-betul kita percepat dan kita tingkatkan melalui dokumen MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dan saya senang mengabarkan kepada rakyat Indonesia bahwa MP3EI sudah mulai dilaksanakan oleh jajaran pemerintah pusat, jajaran pemerintah daerah, BUMN, dan swasta. MP3EI intinya adalah investasi berskala besar di seluruh Indonesia agar jangka menengah dan jangka panjang, ekonomi kita terus tumbuh dengan kuat, berimbang, dan berkelanjutan.
Â
Dalam konteks ini, mengapa saya ingin mengajak mari kita bangun, kembangkan, dan majukan usaha mikro, kecil, dan menengah termasuk koperasi. Kalau yang terjadi di negeri ini adalah investasi dalam skala menengah dan skala besar kemudian kita tidak mendorong yang bersifat mikro dan kecil maka bisa memperlebar kesenjangan sosial ekonomi masyarakat atau rakyat kita. Apalagi ekonomi global sekarang masih terus dilanda krisis dan situasinya pun belum menentu. Oleh karena itu, jawabannya agar keadilan ini lebih berlaku bagi semua, agar kemajuan ekonomi bisa dirasakan oleh semua maka mari kita gerakkan semua komponen ekonomi di negeri ini baik yang besar, menengah, maupun kecil termasuk yang mikro dan berlaku di seluruh wilayah tanah air. Konkretnya bagaimana? Saya ingin menyarankan kepada kaum perempuan untuk benar-benar bisa mengambil peran secara nyata untuk memajukan ekonomi rakyat kita, ekonomi akar rumput.
Â
Pertama yang bisa dilakukan oleh organisasi dan gerakan kaum perempuan adalah menggiatkan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah, komunitas perempuan. Saya meninjau banyak sekali koperasi dan UMKM kaum perempuan di berbagai tempat. Kesimpulan saya usaha itu berhasil dan bahkan sangat berhasil. Rahasianya barangkali kaum perempuan tertib, bersih, teliti, tekun, giat, dan tidak macam-macam sehingga usahanya semuanya tumbuh dengan baik. Itu yang pertama.
Â
Yang kedua, nampaknya diperlukan jasa kaum perempuan, jasa organisasi-organisasi perempuan untuk langsung membantu KUKM dengan memfasilitasi penyaluran kredit usaha rakyat. Setiap tahun paling tidak 20 trilyun kita alirkan untuk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah. Bantulah itu tersalur habis, yakinkan semua yang memerlukan kredit itu mendapatkannya baik hulu maupun hilir di seluruh Indonesia. Kalau kaum perempuan bisa ikut memfasilitasi maka hasilnya akan sungguh dahsyat.
Â
Yang ketiga, sekarang ada program namanya PNPM Mandiri. Tiap tahun kita berikan bantuan sekian milyar kepada kecamatan dengan desa-desanya untuk membangun sendiri apa yang diinginkan. Dalam PNPM juga ada kontribusi sukarela dari mereka yang mampu untuk memberikan sumbangan itu, saya ingin kaum perempuan, komunitas perempuan di kecamatan dan di desa itu ikut aktif untuk merencanakan dan melaksanakan program PNPM itu. Peninjauan saya, saya lihat langsung hasil PNPM, bagus. Saya tanya: ini bisa bagus begini gimana? Pak, terus terang antara lain komunitas perempuan di sini sangat aktif dan mereka ikut merencanakan dan ikut mengawasi program PNPM itu. Pastikan di seluruh Indonesia, komunitas perempuan tidak ditinggalkan dan diajak dalam PNPM Mandiri.
Â
Kemudian yang terakhir yang saya harapkan, kaum perempuan juga bisa berperan. Kita punya empat cluster program-program pro rakyat. Intinya, penanggulangan kemiskinan. Cluster pertama, BOS, Jamkesmas, bantuan sosial, program keluarga harapan, bantuan untuk penyandang cacat berat dan seterusnya. Tolong kaum perempuan juga ikut memantau, ikut membantu suksesnya cluster pertama itu.
Â
Cluster kedua, PNPM, sudah saya sampaikan tadi. Cluster ketiga KUR, sudah saya sampaikan. Sedangkan cluster keempat yang kita kembangkan sekarang bantuan untuk komunitas nelayan, bantuan dan pemberdayaan untuk komunitas miskin di perkotaan, kemudian program rumah sangat murah, kemudian energi hemat dan murah, dan sebagainya. Saya berharap kaum perempuan di seluruh Indonesia juga ikut aktif memastikan program-program itu berjalan dengan baik, sampai ke ujung-ujungnya, pusat, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai desa. Kalau itu terwujud semua insya Allah ekonomi kita akan tumbuh, tapi tumbuh lebih adil dan lebih merata.
Â
Dalam konteks ini bermitralah para pimpinan gerakan kaum perempuan dengan pemerintah dan pihak-pihak lain non pemerintah yang juga memiliki kepedulian yang sama.
Â
Ibu-ibu, Bapak-bapak, Saudara-saudara, hadirin yang saya muliakan,
Â
Sebagai penutup dari sambutan saya ini, saya mengajak marilah kita ubah dan bangun bersama negeri kita ini ke arah yang lebih baik. Negara ini tidak akan banyak berubah dan rakyat juga tidak akan dapat apa-apa jika kita, semua komponen bangsa, tidak mau bersatu dan tidak mau bekerja keras bersama-sama. Apalagi jika ada diantara kita yang terus salah-menyalahkan, menghujat, dan mengganggu apa yang kita lakukan untuk memajukan kehidupan di negeri ini.
Â
Bapak, Ibu, Saudara-saudara,
Â
Hari esok berada di tangan kita sendiri. Demi bangsa dan negara yang kita cintai, mari kita menjadi putra-putri terbaik bangsa yang ikhlas, yang tulus, dan yang sungguh-sungguh memajukan kehidupan bangsa dan negara yang kita cintai. Sekali lagi selamat, selamat berjuang.
Â
Wassalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI