Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 16 September 2010

 
bagikan berita ke :

Kamis, 16 September 2010
Di baca 869 kali

SAMBUTAN PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

SIDANG KABINET PARIPURNA

DI KANTOR KEPRESIDENAN, JAKARTA
TANGGAL 16 SEPTEMBER 2010



 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia,

Pimpinan dan para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden,

Para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

Saudara Gubernur Bank Indonesia,

Para Pimpinan dan Anggota, baik Komite Ekonomi Nasional maupun Komite Inovasi Nasional,

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Marilah pada kesempatan yang baik dan, insya Allah, penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenannya kita semua masih dapat melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta.

 

Saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini pula untuk mengucapkan Selamat Idul Fitri kepada saudara-saudara yang merayakan, Minal Aidin Wal Faizin, semoga kemenangan kita bersama di bulan suci Ramadhan kemarin menambah semangat, tekad dan pengabdian kita untuk berbuat yang lebih baik lagi kepada bangsa dan negara tercinta.

 

Saudara-saudara,

 

Agenda tunggal hari ini adalah mendengarkan laporan dan presentasi dari Komite Ekonomi Nasional tentang penugasan yang telah saya sampaikan tiga bulan yang lalu. Kemudian pada saatnya nanti kita juga ingin mendengar laporan serta presentasi dari Komite Inovasi Nasional, juga menyangkut apa yang telah dilakukan, berkaitan dengan penugasan yang saya berikan.

 

Saudara-saudara,

 

Keberadaan kedua komite ini sangat penting, bukan sekedar kita bentuk komite dan kemudian tidak ada hasil dan output yang nyata. Saya memilih dan mengangkat Saudara-saudara itu by name dan saya teliti sendiri, dibantu oleh Wapres dan para Menteri terkait. Artinya, saya memiliki harapan yang besar, harapan yang tinggi kepada Saudara-saudara, tokoh-tokoh yang saya anggap kredibel, memiliki integritas dan kapasitas yang baik untuk bermitra dengan pemerintah di dalam meningkatkan pembangunan di negeri ini, meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

 

Oleh karena itu, mengapa dalam beberapa kali rapat kerja antara saya, kabinet dan pimpinan pemerintah daerah, para gubernur, dan pimpinan DPRD tingkat provinsi, Saudara kita libatkan. Tujuan saya, Saudara mengerti betul tentang situasi yang dihadapi oleh negara kita di seluruh tanah air, bukan hanya di bidang ekonomi ataupun inovasi atau teknologi semata, tapi juga cabang-cabang kehidupan yang lain yang tentunya sangat berguna di dalam Saudara memberikan rekomendasi kepada pemerintah, baik itu berkaitan dengan ekonomi maupun dengan inovasi nasional.

 

Sekaligus saya mengingatkan bahwa output atau produk yang Saudara hasilkan bukan academic paper, bukan itu, tetapi adalah policy recommendations yang akan sangat kami perhatikan untuk menyempurnakan policy yang disusun oleh pemerintah. Dengan demikian, apa yang akan dipresentasikan hari ini, sebagai contoh yang saya diberitahu oleh Saudara Chairul Tanjung bahwa pada saatnya nanti, bulan Desember, akan utuh sudah yang disebut dengan rekomendasi kebijakan itu. Hari ini akan disampaikan pokok-pokoknya, isu-isu utama, serta bagaimana KEN melihat permasalahan itu serta seperti apa solusi yang bisa ditempuh.

 

Saya juga mengingatkan agar kedua komite ini mengikuti agenda Kabinet Indonesia Bersatu II, memahami timeline yang harus kami penuhi. Ingat, masa bakti kabinet ini adalah sampai dengan Oktober 2014. Kita ingin empat tahun mendatang kita bisa mencapai sasaran-sasaran yang sama-sama telah kita tetapkan. Dalam konteks itu, kontribusi KEN dan KIN akan sangat bermanfaat. Jadi, saya berharap apa yang Saudara lakukan itu plug in, masuk betul, dengan apa yang dilakukan oleh Kabinet utamanya dan jajaran pemerintah pada umumnya, agar semua kebijakan dan program aksi pemerintah itu bisa mencapai sasaran dengan sebaik-baiknya.

 

Yang lain, rekomendasi Saudara tentu harus berangkat dari kondisi dan situasi yang riil, yang di samping Saudara mengetahui apa yang ada di negeri kita ini, juga apa yang Saudara ketahui dari yang disampaikan oleh para gubernur, pimpinan DPRD dalam beberapa rapat kerja. Karena berangkat dari kondisi dan situasi yang nyata, Saudara juga tahu sasaran yang hendak kita capai, maka harapan saya rekomendasi itu betul-betul workable, achievable. Bukan sesuatu yang di awang-awang, yang sangat ideal, normatif, barangkali itu berlaku di negara lain tapi tidak untuk negeri kita. Tetapi sekali lagi benar-benar yang workable, yang achievable.

 

Saudara tahu, misalkan sasaran kita 2014 growth berapa, pengurangan pengangguran berapa, pengurangan kemiskinan, dan lain-lain. Di situlah yang menjadi orientasi dari pekerjaan saudara.

 

Saya harus mengatakan juga bahwa there is a room to grow, insya Allah. Sering kita merasakan masih banyak saja kekurangan di negeri ini, ada bottlenecking di sana-sana, infrastruktur kurang, birokrasi kita belum responsif, masih ada korupsi, ini-itu. Tetapi mengapa dalam krisis global kemarin kita selamat, mengapa pertumbuhan kita, alhamdulillah, makin baik. Berarti kalau semua kita beresi, yang tidak lurus kita bikin lurus, yang macet-macet kita bikin lancar, yang kurang-kurang kita tambahkan di seluruh Indonesia. Saya yakin bahwa kita akan tumbuh lebih baik lagi, pertumbuhan disertai dengan keadilan dan pemerataan. Dan juga there is an opportunity to succeed. Ada momentum, ada peluang, jangan kita sia-siakan untuk mencapai tujuan itu.

 

Dan yang terakhir sebelum saya mempersilakan Ketua Komite Ekonomi Nasional untuk menyampaikan laporan dan presentasinya, saya mengajak Saudara-saudara, karena ini ada akademisi, ada praktisi, ada yang mazhabnya, ideologinya, pahamnya agak ke kanan dan agak ke kiri tetapi itu bagus, itulah Indonesia. Saya memerlukan semuanya itu. Ibarat orkestra, macam-macam tapi suaranya indah. Saya ingin begitu. Kalau koor semuanya do, re, mi, tidak ada gunanya. Justru dengan ragam atau diversity inilah, saya berharap kita punya policy, kita punya choice itu menjadi tepat, tepat untuk rakyat, tepat untuk negara kita, tepat untuk masa depan kita.

 

Dengan kekuatan yang luar biasa ini, Saudara-saudara, you should think outside the box. Yang nyata-nyata sudah berpuluh-puluh tahun belum mencapai sesuatu yang ideal, mari kita lakukan perubahan-perubahan, mungkin fundamental, mungkin mendasar, tapi diperlukan. Saya ingin seperti itu, itulah gunanya kedua komite ini.

 

Dan menutup pengantar ini, kemarin kita mendengarkan salah satu pandangan dari partner kita sebagaimana pandangan tokoh-tokoh yang lain dalam Presidential Lecture. Kita pernah mendengar pandangan Muhammad Yunus yang mengangkat isu dunia tanpa kemiskinan, micro finance, micro credit, seperti yang dilakukan oleh BRI dan jajaran perbankan dengan KUR dan kredit mikro seperti itu. Kemudian ada social business. Tetapi juga ada seperti kemarin pandangan yang lain, kita dengarkan, karena toh kita akan menjalankan pandangan kita sendiri, pilihan kita sendiri, tetapi bagus untuk juga belajar dari keberhasilan dan kekurangan negara lain, pihak-pihak lain, karena dunia ini terus berputar, negara-negara yang dulu jaya, yang benar, yang berhasil, bisa tidak jaya, tidak bisa berhasil seperti krisis kemarin.

 

Sebaliknya negara kita yang sebelas tahun ampun-ampun, gelap, alhamdulillah, kita selamat. Berarti kita juga belajar, kita menemukan kekurangan dan kemudian memperbaikinya.

 

Itulah pengantar saya, pengantar yang mari kita pegang teguh bersama-sama, Saudara, karena kita mendapatkan peluang sejarah, amanah sejarah untuk melakukan sesuatu bagi negeri kita ini. Dengan pengantar itu, saya persilakan kepada Saudara Chairul Tanjung untuk menyampaikan laporan dan presentasinya.