"Saya rasa hal ini sesuai dengan tujuan dari UNESCO, khususnya education for all movement, yang berkomitmen memperluas akses pembelajaran dan pemberian akses pendidikan kepada seluruh anak di dunia untuk memerangi buta huruf di akhir dekade ini," Ibu Ani menjelaskan.
Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu atau SIKIB yang digagas Ibu Ani sebagai suatu organisasi yang mendukung program-program kerja pemerintah, merupakan organisasi yang memfokuskan kerja di daerah-daerah terpencil, to reach the unreached, guna memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama anak-anak dan kaum perempuan yang kurang beruntung dalam rangka memberdayakan mereka melalui program Menuju Indonesia Sejahtera.
"Saya menyadari bahwa masih banyak masyarakat Indonesia, terutama kaum perempuan dan anak yang memerlukan bantuan peningkatan pendidikan untuk mencapai kualitas hidup yang baik," ujar Ibu Ani.
Selain itu, peningkatan kualitas hidup juga merupakan cita-cita masyarakat dunia sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals (MDGs). "Kami menyadari bahwa langkah menuju Indonesia Sejahtera sangatlah panjang, tetapi bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan," tegas Ibu Negara.
Dalam tugasnya, terang ibu Ani, SIKIB berkewajiban memberikan perlindungan, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan, dimana ketiga hal tersebut dapat dicapai dengan bantuan masyarakat, termasuk LSM. "Sasaran SIKIB adalah mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan program Indonesia Pintar dengan moto "Gemar Membaca Meraih Cita-cita"," jelas Ibu Ani. Misi utama program ini adalah memberantas buta huruf, kebodohan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk mendukung misi tersebut, lanjut Ibu Ani, telah diluncurkan Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar, dan Rumah Pintar.
Secara umum, semua program bertujuan untuk menarik minat baca masyarakat terutama untuk anak usia 4-15 tahun, namun kemudian berkembang menjadi masyarakat berpengetahuan, masyarakat sejahtera, dan masyarakat beradab. "Selain itu, kami juga menciptakan pembelajaran di luar sekolah, menyebarkan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menanamkan nilai-nilai positif keanekaragaman lingkungan sosial budaya setempat, dan mengggali multiple intelligence anak," ujar Ibu Ani.
Menurut Ibu Negara, sasaran program dimulai dari anak usia emas, 4 sampai 6 tahun karena pada usia tersebut anak perlu mendapat perhatian khusus, sehingga dapat mengembangkan potensi spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan jasmani. "Untuk mencapai hal tersebut, kami melaksanakannya melalui program Mobil Pintar, Motor Pintar, dan Kapal Pintar yang didalamnya terdapat empat sentra dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, joyful learning serta pendekatan terpadu, integrated learning," tambah Ibu Ani.
Empat sentra yang ada adalah sentra buku, komputer, alat permainan edukatif, dan sentra audio visual atau panggung. Sentra buku ditujukan untuk mengenalkan anak dengan dunia buku, membangun minat baca, dan menambah cakrawala pengetahuan anak. Sedangkan sentra komputer adalah sentra untuk mengenalkan teknologi informasi bagi anak-anak, dimana anak dapat bermain sambil belajar dengan menggunakan komputer.
"Sentra ini merupakan salah satu andalan pembangunan potensi intelektual anak melalui pengenalan tekhnologi," kata Ibu Ani. Sementara itu, sentra alat permainan edukatif menyuguhkan fasilitas pembelajaran untuk mengembangkan semua potensi kreatifitas dan imaginasi anak. Dan, sentra audio visual diperuntukkan untuk membangun rasa percaya diri, membantu anak untuk mengekspresikan perasaan.
"Kemampuan bahasa lisan anak terasah dengan cara melihat, mendengar, terlibat aktif dan menceritakan kembali hal yang ia ketahui," ujar ibu Ani. Dari hasil evaluasi di lapangan pada umumnya anak-anak memperoleh kemajuan yang sangat signifikan dan alhamdulillah mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat.
"Anak-anak lebih percaya diri untuk menampilkan bakatnya dan lebih berani dalam berekspresi," Ibu Ani menambahkan. Mobil Pintar juga memberikan pelayanan ke daerah-daerah yang terkena bencana. Karena model pelayanan yang joyful learning maka kehadiran Mobil Pintar sangat diharapkan. "Anak-anak dapat menghilangkan rasa trauma tersebut dengan kegiatan yang sangat positif di Mobil Pintar," ujar Ibu Negara.
Kelanjutan dari semua program diatas adalah program Rumah Pintar yang didalamnya terdapat sentra kriya yang bertujuan untuk meningkatkan penghasilan penduduk dengan memberikan bekal keterampilan. Dengan demikian peserta dapat berkarya sambil bekerja, sehingga dapat menumbuhkan sikap wirausaha yang mandiri. "Dengan adanya sentra kriya diharapkan tercipta perluasan peluang usaha dan lowongan kerja bagi masyarakat setempat," tandas Ibu Ani.